Jakarta -
Beberapa waktu lalu, Sukmawati Soekarnoputri kembali menjadi perbincangan publik. Ia dilaporkan ke polisi karena dianggap telah menista Nabi Muhammad. Tuduhan ini bermula dari video yang beredar di media sosial beberapa hari lalu.
"Sekarang saya mau tanya, yang berjuang di abad 20 itu nabi yang mulia Muhammad atau Insinyur Soekarno? Untuk kemerdekaan Indonesia," tanya Sukmawati dalam potongan video yang beredar di media sosial.
Terkait hal ini, Sukmawati mengaku, sebagai muslimah dia sangat menghormati dan mencintai Nabi Muhammad SAW. Ia juga paham bahwa Nabi Muhammad adalah manusia yang paling sempurna.
Namun, memang ia akui pengetahuannya tentang agama Islam relatif terbatas. Sukmawati mengatakan bahwa ini karena ia bukanlah seorang ustazah dan belum pula berhaji.
"Jadi mana mungkin saya menghina, menista Nabi dan Islam. Saya cinta Rasul gitu lo," ujar Sukmawati kepada
detikcom.
Dalam forum diskusi yang cuplikan videonya beredar itu, ia berbicara sekitar 17 menit. Sebelum berbicara menyinggung tentang Nabi Muhammad dan Soekarno, ia mengatakan bahwa pernah mendengar informasi tentang perekrutan calon teroris yang biasanya ditanya soal mana yang lebih baik antara Pancasila dan Al Quran.
Dalam kalimat yang
Sukmawati sampaikan menurutnya, konteksnya bukan untuk membandingkan antara Nabi Muhammad dengan Soekarno. Tapi, tujuannya untuk menguji pengetahuan sejarah nasional dari para mahasiswa yang hadir di forum.
Sukmawati menduga ada pihak yang sengaja mengedit dan memotong pembicaraannya. Karena itulah ia tidak akan meminta maaf seperti yang disarankan beberapa tokoh.
 Sukmawati/Â Foto: Sukmawati Soekarnoputri (Foto: Matius Alfons/detikcom) |
"Kali ini saya merasa tidak bersalah. Jadi saya tidak akan minta maaf. Saya hanya minta maaf kepada penyelenggara dan Kadiv Humas Polri," ujar Sukmawati.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBNU HA Helmy Faishal Zaini memang meminta agar dilakukan tabayun untuk mendapatkan secara utuh apa yang dimaksud Sukmawati melalui pernyataan dalam forum tersebut.
Dilansir
NU Online, Menurut Helmy, Ayah fatmawati, Bung Karno adalah sosok yang sangat mengagumi kepemimpinan Nabi Muhammad. Kepemimpinan Nabi Muhammad menjadi inspirasi besar lahirnya kemerdekaan Indonesia.
"Nabi Muhammad adalah sosok sebaik-baiknya panutan dan manusia pilihan sehingga tidak tepat untuk disepadankan atau dibanding-bandingkan dengan manusia lainnya," kata Helmy.
Bunda bisa simak cara ajarkan agama kepada anak sejak dini di video ini ya.
[Gambas:Video Haibunda]
(sih/rap)