Jakarta -
Kisah pria bernama Mohamad Azfar Mohd Yusuf ini patut diteladani, Bunda. Semangatnya patut dicontoh. Sebab, Azfar tetap semangat mengajar anak-anak mengaji meski dia cuma bisa berbaring.
Ya, Azfar adalah penyandang disabilitas. Dilaporkan Sinar, seperti anak-anak lain, Azfar sudah belajar membaca Alquran sejak kecil. Namun, saat guru ngaji datang ke rumahnya untuk memberi privat, Azfar jadi tertarik mengajar ngaji, Bun.
"Awalnya saya mengajari 10 anak mengaji di tahun 2005 dan ini membuat saya bahagia karena bisa membagikan ilmu tentang Alquran ke yang lainnya," kata Azfar dilansir World of Buzz.
Untuk memotivasi muridnya, Azfar kadang memberi hadiah kecil berupa es krim, mainan, dan bahan bacaan. Azfar melanjutkan, dengan triknya itu, dia lebih mudah mendapat perhatian sang murid. Alhasil, anak didiknya juga lebih mudah mengikuti instruksi mengingat Azfar susah menggerakkan badannya.
"Kadang saya minta murid yang lebih besar menenangkan adik kelasnya agar tetap tenang dan enggak ribyt ketika teman lain belajar ngaji. Lewat mengajarkan anak-anak ngaji, saya merasa sudah berkontribusi pada perkembangan anak-anak," tambah pria 31 tahun ini, Bun.
Sampai sekarang, Azfar punya 42 murid usia 5 - 17 tahun. Jadwal mengaji dibagi ke beberapa sesi tiap hari. Kadang, dia juga menerima keluhan murid yang kesulitan membaca Alquran via
WhatsApp.
"Saya berharap kerja keras saya bisa menginspirasi orang lain untuk menyebarkan pengetahuan terutama dalam ilmu Alquran," papar Azfar.
Mohammad Azfar/ Foto: Sinar via World of Buzz |
Ketika ada seorang difabel, terlebih seorang anak, bukan hal mudah ketika dia harus memiliki ras apercaya diri dengan kekurangan yang dia miliki. Namun, menurut Ryan J. Voigt, MA dari University of Wisconsin-Eau Claire Counseling Services, ada tiga hal yang bisa dilakukan.
"Fokus pada kelebihan diri, pada hal-hal positf ketimbang hal negatof. Kemudian, kita perlu realitis. Artinya, saat melakukan sesuatu boleh jadikan orang lain motivasi tapi cari yang setara dengan kita. Jangan lupa pula untuk mengapreasiasi diri dan selalu bersyukur," papar Voigt.
Perlukah anak batuk pilek diberi antibiotik? Simak jawabannya di video berikut, Bun.
Simak kisah unik k-pop dengan klik banner di bawah, Bun.
(rdn/rdn)