Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Hari Disabilitas Internasional, Simak 5 Fakta Inspiratif Angkie Yudistia

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Selasa, 03 Dec 2019 17:40 WIB

Tunarungu sejak usia 10 tahun, hingga berhasil mendirikan perusahan, berikut ini fakta menarik Angkie Yudistia.
Hari Disabilitas Internasional, Simak 5 Fakta Inspiratif Angkie Yudistia /Foto: Instagram @angkie.yudistia
Jakarta - Hari Disabilitas Internasional diperingati setiap 3 Desember. Pada peringatan Hari Disabilitas Internasional 2019, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut dua sosok inspiratif, yakni Wamen Agraria dan Tata Ruang, Surya Tjandra dan Staf Khusus Presiden Jokowi, Angkie Yudistia.

"Bapak Surya Tjandra dan Ibu Angkie Yudistia dalam berprestasi bukan sebuah kebetulan. Di balik keberhasilan mereka ada jejak kerja keras dan pantang menyerah. Dengan kerja keras dan kemauan yang tinggi, semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk berprestasi tanpa memandang perbedaan," tutur Ma'ruf Amin, Selasa (3/12/2019) dilansir detikcom.


Harapan Ma'ruf, para penyandang disabilitas bisa menunjukkan diri di pemerintahan. Bahkan berharap tak hanya sebatas menjadi staf khusus, namun bisa juga jadi wakil presiden.

"Kita juga mengenal Ibu Angkie Yudistia, yang baru saja diangkat sebagai staf khusus Presiden RI mewakili generasi milenial. Siapa tahu bukan hanya staf khusus, tapi wakil presiden," ujarnya.

Terkait sosok Angkie Yudistia, berikut ini beberapa fakta menariknya dilansir berbagai sumber.

1. Kehilangan pendengaran sejak umur 10 tahun

Angkie Yudistia lahir di Medan, Sumatera Utara, 5 Juni 1987. Ia terlahir sebagai anak yang normal, cantik, dan baik-baik saja.

Namun, Angkie mulai mengalami gangguan pendengaran saat di bangku SD. Kala itu, ia sering tidak merespons ketika dipanggil orang lain.

Angkie kemudian divonis tunarungu ketika usianya 10 tahun. Diakuinya, gangguan pendengaran tersebut ternyata berasal dari pemakaian antibiotik berlebihan, yang diberikan orangtuanya ketika ia sakit di waktu kecil.

"Dari kecil, saya sering sakit-sakitan dan orang tua sering memberi antibiotik terus menerus jika saya sakit. Tiba-tiba pada usia 10 tahun, saya divonis menjadi seorang tunarungu," ujar Angkie.

Keterbatasan Angkie ini menimbulkan banyak masalah selama belajar di SD hingga SMA. Diakui Angkie, ia bahkan kerap menerima cacian dan hinaan.

2. Gigih dalam pendidikan

Di balik keterbatasan, Angkie tetap gigih dalam menempuh pendidikan. Berkat usaha dan kerja kerasnya, ia berhasil menyelesaikan kuliahnya di jurusan periklanan di London School of Public Relations (LSPR), Jakarta. Ia juga lulus berpredikat cumlaude, dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,5.

Tak hanya itu, semasa kuliah ia juga aktif dalam berbagai kegiatan positif. Pada 2008, Angkie juga tercatat sebagai finalis Abang None mewakili wilayah Jakarta Barat. Ia juga berhasil terpilih sebagai The Most Fearless Female Cosmopolitan 2008, serta Miss Congeniality dari Natur-e, dan berbagai prestasi lainnya.

Kecintaan Angkie di dunia pendidikan juga mengantarnya meraih gelar master, setelah lulus dari bidang komunikasi pemasaran lewat program akselerasi di LSPR.

3. Penulis buku

Hari Disabilitas Internasional, Simak 5 Fakta Inspiratif Angkie YudistiaHari Disabilitas Internasional, Simak 5 Fakta Inspiratif Angkie Yudistia /Foto: Instagram @angkie.yudistia


Keterbatasan membuat Angkie sempat merasa tak percaya diri dan kerap merasa tertekan. Butuh waktu bertahun-tahun untuknya bangkit dari keterpurukan.

Ia pun mulai menulis kisah hidupnya yang akhirnya dibukukan. Kisah tersebut ditulis dalam buku berjudul Perempuan Tunarungu Menembus Batas, yang rilis pada 2011.

Dua tahun kemudian, ia kembali menerbitkan buku dengan judul Setinggi Langit. Kemudian pada 2019, Angkie menelurkan buku ketiganya yang diberi judul Become Rich as Sociopreneur.

4. Mendirikan Thisable Entreprise

Pada 2011, Angkie mendirikan Thisable Enterprise dengan rekan-rekannya. Perusahaan yang fokus pada misi sosial, khususnya membantu orang yang memiliki keterbatasan fisik atau difable (Different Ability People) seperti dirinya.

Perusahaan ini ia bangun karena termotivasi dari pengalaman pribadinya yang kerap mengalami diskriminasi dan sulit dapat pekerjaan. Dengan berdirinya Thisable Entreprise ini, Angkie ingin terus mengupayakan penyandang disabilitas dapat bekerja layak sesuai kemampuan.

"Keterbatasan bisa jadi kelebihan. Setiap masalah pasti ada jalan keluar asal ada kemauan," ucap Angkie.

5. Sudah menikah dan punya anak

Meski sudah berkepala tiga dan menjadi seorang ibu, rupanya Angkie sering dikira masih gadis karena wajahnya yang cantik dan awet muda.

Diketahui, Angkie menikah pada 2014 dengan seorang pria bernama Budi Prasetyo. Dari pernikahannya, ia dikaruniai dua anak perempuan bernama Kayla Almahyra dan Aleea Kinandari. Kebahagiaan bersama keluarga juga kerap Angkie unggah di media sosialnya.

Hari Disabilitas Internasional, Simak 5 Fakta Inspiratif Angkie Yudistia


Simak juga intimate interview dengan Mona Ratuliu ini, Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]

(yun/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda