Jakarta -
Bunda pernah mendengar tren puasa intermiten atau puasa berselang. Mengutip
Healthline, tren ini melibatkan siklus puasa dan makan secara bergantian.
Menurut sejumlah penelitian, puasa intermiten mampu menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan metabolisme, dan banyak melindungi kita dari berbagai penyakit.
Ada beberapa metode puasa intermiten. Saat ini kebanyakan orang sudah melakukan 'puasa' itu sendiri, yakni saat tidur. Nah, puasa intermiten sesederhana memperpanjang waktu puasa sedikit lebih lama.
Misalnya saja, Bunda tidak sarapan di pagi hari dan menyantap makanan pertama di hari itu pada siangnya. Kemudian makanan terakhir yang Bunda makan adalah pada pukul delapan malam.
Dengan demikian, Bunda telah berpuasa selama 16 jam setiap hari dan membatasi waktu makan hingga delapan jam. Metode tersebut dikenal sebagai bentuk puasa intermiten paling populer dengan nama metode 16/8.
Diet puasa. (Foto: iStock) |
Namun menurut penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam
Cell Metabolism ada metode puasa intermiten lain yang juga efektif menurunkan berat badan. Mengutip
NPR, metode puasa intermiten yang satu ini adalah membatasi makan Bunda hanya 10 jam sehari.
Artinya, Bunda menyantap makanan pertama kali pada pukul delapan pagi. Setelah itu makanan yang disantap terakhir adalah pada pukul enam malam.
"Biasanya orang mau
eating window dari jam delapan pagi hingga enam malam," ujar dr.Pam Taub, ahli jantung dari University of California, San Diego's School of Medicine, yang juga penulis dari studi tersebut.
Dalam penelitian ini, para partisipan tetap diminta terhidrasi saat puasa dengan mengonsumsi air. Kemudian, partisipan juga memasukkan waktu makan dan tidur mereka dalam sebuah aplikasi.
"Kami melihat penurunan sebesar 3 persen dalam berat badan mereka 4 persen penurunan lemak perut," ucap Taub.
Tube menjelaskan bahwa ia tidak meminta para partisipan mengubah jenis makanan yang dikonsumsi. Namun uniknya, kalori yang dikonsumsi para partisipan berkurang hingga sekitar 8,6 persen. Hal ini kemungkinan dampak dari
eating window.Selain itu level kolesterol dan tekanan darah para partisipan juga menunjukkan perbaikan. Beberapa partisipan bahkan melaporkan bahwa mereka mengalami peningkatan kualitas tidur dan lebih berenergi.
Bunda juga bisa simak metode diet puasa dalam video berikut:
(som/muf)