Jakarta -
Sudah saatnya kita peduli terhadap peningkatan angka HIV-AIDS nih, Bun. Pasalnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat baru saja merilis data mengenai peningkatan jumlah penderita HIV-AIDS selama 2019 akibat hubungan pria sesama jenis.
Wah ngeri banget ya, Bun. Pemkab Bekasi pun mengingatkan agar para istri lebih waspada dan peduli terhadap pergaulan suaminya.
"Ini harus jadi '
aware' buat para istri, ternyata banyak suami punya pasangan sesama jenis di wilayah kita," kata Irfan Maulana, Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi.
Dinas Kesehatan Bekasi sepanjang 2019 mencatat, jumlah penderita HIV-AIDS bertambah sekitar 105 pasien. Penyebabnya ditegaskan karena tingginya perilaku hubungan sesama jenis atau
gay.
"Pria ada 74 orang dan wanita sebanyak 31 pasien. Serta lain-lain seperti penggunaan narkoba, transfusi darah, alat tato, transplantasi organ tubuh," kata Irfan.
Lewat data yang dirilis, terdapat 46 pria penyuka sesama jenis. Lalu, sisanya ada 14 wanita pekerja seks, 6 waria, 4 kasus kelompok berisiko tinggi (risti), dan 2 pria pelanggan pekerja seks.
"Ibu ke bayi sebanyak 33 penderita," imbuhnya dilansir
Antara.
Ilustrasi HIV/AIDS-Foto: iStock |
Lebih lanjut, Irfan menyebut beberapa penyebab laki-laki memilih untuk menjadi homoseksual. Meskipun dalam kesehariannya berperilaku layaknya laki-laki normal.
Salah satu di antaranya karena jauh dari istri. Bisa menimpa orang-orang yang bekerja di kota besar, dan istrinya berada di kampung halamannya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainiarti mengatakan bahwa pihaknya telah mencatat total ada 1.670 orang yang terdata. Sebab itu, dia juga mengingatkan para pria agar setia pada istriya.
"Bagi laki-laki yang sudah berumah tangga sangat diperlukan kesetiaannya terhadap pasangan sehingga bisa memotong rantai penularan virus ini," katanya.
Melihat fakta tersebut, sudah sangat kita sebagai istri sebaiknya mencegah hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya HIV/AIDS. Penyakit kronis ini berpotensi mengancam jiwa pengidapnya akibat human immunodeficiency virus (HIV).
Virus tersebut merusak sistem kekebalan tubuh, serta mengganggu kemampuan tubuh melawan organisme penyebab penyakit. Penyebarannya bisa terjadi akibat kontak dengan darah yang terinfeksi. Seperti misalnya terjadi dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, dan menyusui.
Melansir dari
Mayo Clinic, sejauh ini, pihak medis belum berhasil menemukan obat untuk mengatasinya. Tetapi ada obat yang secara dramatis dapat memperlambat perkembangan penyakitnya. Obat-obatan ini juga telah mengurangi kematian akibat
AIDS di negara maju.
Simak juga penjelasan mengenai penyakit menular berbahaya lewat hubungan seks yuk dalam video di bawah ini!
(rap/rdn)