Jakarta -
Penyanyi asal Korea Selatan, Kang Daniel berulang tahun ke-23 pada hari ini, 10 Desember 2019. Pria jebolan ajang pencarian bakat ini mendapatkan hadiah spesial dari penggemarnya.
Menurut salah satu perkumpulan penggemar Kang Daniel bernama God Daniel, mereka menyumbangkan sekitar Rp142 juta untuk Korea Association for Children with Terminal Diseases atau anak-anak dengan penyakit kronis.
Seorang perwakilan dari asosiasi tersebut berterima kasih kepada penggemar Kang Daniel. Mereka akan menggunakan uang itu untuk merawat anak-anak yang sakit dengan tujuan membantu pemulihan sehingga anak-anak memiliki masa depan yang cerah.
"Jumlah uang ini kecil, tapi kami berharap anak-anak yang terkena dampak bisa disembuhkan dan dapat meraih mimpi masa depannya," kata salah satu perwakilan penggemar, dikutip dari
Allkpop.
Di hari jadinya tahun lalu, penggemar Kang Daniel juga melakukan donasi untuk Korean Children's Vaccination Foundation, UNICEF, Korea's Social Welfare Society, dan bekas sekolah Kang Daniel di Shinsung Junior High School.
Saat ini, Kang Daniel sendiri sedang istirahat dari berbagai aktivitas di dunia hiburan Korsel. Pada 4 Desember lalu, agensinya KONNECT Entertainment memberikan penjelasan resmi jika artisnya itu didiagnosa depresi dan gangguan panik.
"Awal tahun ini, Kang Daniel mengunjungi rumah sakit setelah merasa kesehatannya menurun karena gangguan imun dan kecemasan psikologis. Setelah diperiksa lebih dalam, dia didiagnosis mengidap depresi dan gangguan panik. Setelah ini, dia akan fokus pada perawatan dengan psikoterapi dan pengobatan," tulis agensi Kang Daniel, dilansir
Soompi.
Kang Daniel/ Foto: dok. fansite |
Mantan personel Wanna One ini baru saja mengeluarkan single berjudul
Touchin. Promosi lagu harus dihentikan mengingat kondisi kesehatan Kang Daniel yang menurun.
Terkait depresi idol di Korea, psikiater di Asan Medical Center, Kim Byung Soo mengatakan, public figure memiliki keadaan emosi yang tidak stabil dan krisis identitas menjadi penyebab utama seringnya mereka depresi. Demikian mengutip
Asia One.
"Studi psikologi menunjukkan jika selebritas yang terlibat dalam aktivitas kreatif dan artistik, memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami depresi daripada orang biasa. Suasana hati dan emosi suka berubah menjadi ciri-ciri terkait depresi," ujar Kim.
Public figure juga melalui yang namanya pemisahan kepribadian, yang terbagi menjadi identitas sosial dan nyata. Ego yang tidak seimbang ditambah ketenaran bisa menghilangkan diri mereka yang sebenarnya.
"Beberapa orang mungkin berpikir bahwa selebritas akan selalu dikelilingi banyak orang, padahal hubungan pribadi mereka yang sebenarnya terbatas dan sempit," tutur Kim.
Sangat sulit bagi mereka untuk berhubungan serius dengan orang lain. Sebab, mereka cenderung lebih defensif dengan pemikiran orang, apakah disukai atau tidak.
Simak juga cara membuat jus detoks untuk menangkal stres dalam video berikut:
(ank/rdn)