Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Hasil Autopsi Sulli Keluar, Netizen Masih Tanyakan Sebab Kematiannya

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 13 Dec 2019 15:40 WIB

Dua bulan pasca ditemukan meninggal, hasil autopsi Sulli eks f(x) keluar.
Sulli/ Foto: Instagram
Jakarta - Penyanyi dan aktris asal Korea Selatan, Sulli meninggal dunia pada 14 Oktober 2019. Jasadnya ditemukan sang manajer di kediamannya di Sujeong-gu, Seongnam, Provinsi Gyeonggi.

Baru-baru ini hasil autopsi wanita kelahiran 1994 itu keluar. Laporan eksklusif media Korea NewDaily pada 10 Desember mengungkap hasilnya melalui perwakilan dari kepolisian Gyeonggi Sungnam District.


Hasil lengkap autospi sebenarnya telah keluar minggu lalu. Demikian mengutip Allkpop.

Perwakilan tersebut mengatakan, hasil autopsi tidak ditemukan tanda-tanda yang anomali, misalnya jejak zat atau obat terlarang dan bahan beracun. Polisi sendiri akan menutup kasus kematian Sulli, merujuk pada hasil autopsi yang telah keluar. Kematian Sulli dijelaskan terjadi beberapa jam sebelum kasusnya dilaporkan.

"Beberapa jam sebelum tengah malam (meninggal), sebelum kasus dilaporkan pada pagi harinya," terang perwakilan tersebut.

Sebelumnya, Sulli dilaporkan mengakhiri nyawanya sendiri, Bun. Meski hasil autopsi tidak menunjukkan hal-hal yang mencurigakan, banyak netizen yang masih mempertanyakan sebab kematian mantan anggota grup idol f(x) ini.

"Lalu apa yang terjadi padanya?" tanya salah satu netizen.

"Bingung karena mereka (polisi) dengan cepat bilang tidak ada cedera eksternal sehingga melakukan autopsi. Autopsi tidak menunjukkan konsumsi obat? Jadi bagaimana bisa bunuh diri tanpa cedera eksternal, internal, obat, dan racun?" tanya yang lain.

Sulli semasa hidup/ Sulli semasa hidup/ Foto: Dok. Instagram/jelly_jilli

Pada 16 Oktober lalu, polisi memang telah mengkonfirmasi jika tidak ada cedera eksternal pada jasad serta tanda-tanda mencurigakan di lokasi kejadian. Autopsi dilakukan, salah satunya untuk mengetahui respons obat dalam tubuh.

Terlepas dari itu semua, kasus bunuh diri memang masih mengancam para remaja. Psikolog klinis dewasa dari Tiga Generasi @ Brawijaya Clinic, Alfath Hanifah Megawati, M.Psi., Psikolog mengatakan jika orang-orang perlu pemahaman mental health awareness.

"Perlu gencar memberi pemahaman bahwa bunuh diri tidak menyelesaikan masalah," ujar wanita yang akrab disapa Ega ini.


Jika memang ada kondisi psikologis yang tidak bisa dihandle sendiri dan sudah mengganggu fungsi diri kita, Ega menyarankan segera cari bantuan. Terutama bantuan dari profesional.

Jika Bunda menemukan gejalanya pada orang terdekat segera hubungi lima rumah sakit yang disiagakan Kementerian Kesehatan untuk melayani panggilan telepon konseling pencegahan bunuh diri, yakni:

1. RSJ Amino Gondohutomo Semarang (024) 6722565
2. RSJ Marzoeki Mahdi Bogor (0251) 8324024, 8324025, 8320467
3. RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta (021) 5682841
4. RSJ Prof Dr Soerojo Magelang (0293) 363601
5. RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang (0341) 423444

Simak juga video tentang pelawak Ade Jigo yang berpesan untuk anaknya setelah ditinggal sang istri meninggal:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda