Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Pelajaran Kasus Sulli, Jangan Sepelekan Orang Curhat Mau Bunuh Diri

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Senin, 14 Oct 2019 19:47 WIB

Jangan sepelekan orang yang suka bilang ingin bunuh diri. Bisa jadi bukan bahan candaan, Bunda.
Bunda, Jangan Anggap Sepele Orang yang Bilang Ingin Bunuh Diri/ Foto: Dok. Instagram/jelly_jilli
Jakarta - Berita duka dari dunia musik K-Pop, Sulli mantan personel f(x) meninggal dunia akibat bunuh diri. Sulli ditemukan tak bernyawa dalam apartemennya oleh sang manajer. Dilansir InsertLive, Sulli bunuh diri dengan gantung diri di lantai dua kediamannya, di daerah Seongnam, Gyeonggi, Korea Selatan.

Polisi menyatakan bahwa Sulli menderita depresi berat. Berdasarkan informasi yang tersebar, beberapa waktu lalu Sulli sempat melakukan live di Instagram pibadinya. Menurut penggemarnya, saat itu Sulli sempat menangis dan meminta bantuan. Sulli bahkan bertanya-tanya mengapa dirinya sering dihujat.

"Aku bukan orang jahat. Kenapa kalian berbicara buruk tentangku? Katakan padaku satu hal yang aku lakukan untuk pantas mendapatkan ini (hujatan)," kata Sulli.

Hiks, sedih ya, Bunda. Beberapa dari kita mungkin sering mendengar celetukan tentang keinginan bunuh diri. 'Duh, kalau kayak gini mending mati aja deh gue', 'Pengen mati aja rasanya!'. Sebagian orang mungkin marah karena celetukan tersebut dianggap negatif, namun ada pula yang menganggap itu bahan candaan saja.

Seperti kata psikolog Aurora Lumban Toruan, dalam kebanyakan kasus, keinginan bunuh diri, sudah pernah muncul lebih dari sekali sebelum benar-benar berhasil dilakukan, atau bahkan tampil dalam percakapan sehari-hari. Kenapa sih ada orang punya keinginan untuk bunuh diri?
Sulli mantan personel f(x)Sulli mantan personel f(x)/ Foto: Dok. Instagram/jelly_jilli
"Orang menganggap kondisinya lebih berat atau lebih menakutkan untuk dihadapi atau ditanggung. Karena itu mereka merasa keadaan mati menjadi lebih baik," ucap psikolog Aurora Lumban Toruan.

Kata Aurora, orang itu juga menganggap tidak ada jalan lain karena sudah memikirkan atau mencoba berbagai solusi, atau merupakan jalan yang paling tepat untuk menyelesaikan masalah, atau menghentikan perasaan putus asa yang mendalam.

Kita perlu pahami, Bunda, bahwa kecenderungan bunuh diri biasanya diawali dari depresi. Ditambah adanya perasaan bersalah, atau sedih yang mendalam. Bahkan umumnya yang bersangkutan juga sulit untuk dihibur.

Depresi yang perlu diwaspadai adalah saat berlangsung setidaknya dua minggu. Saat orang mengalami depresi, dia jadi hilang minat akan suatu hal, serta malas bergaul. Akibatnya anak cenderung menarik diri dari kehidupan sosial.

Mengutip dari publikasi dari Bahan Kesehatan Dunia (WHO), Preventing suicide: a global imperative, orang yang berbicara tentang bunuh diri bisa saja menjangkau bantuan atau dukungan. "Sejumlah besar orang berpikir untuk bunuh diri mengalami kecemasan, depresi dan keputusasaan dan mungkin merasakan itu tidak ada pilihan lain," tulis WHO.

Tentu, kasus bunuh diri ini bisa harus jadi perhatian khusus ya, Bunda. Nah, untuk masyarakat Indonesia sendiri, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek pernah menyatakan untuk mencegah aksi bunuh diri, masyarakat bisa menghubungi nomor darurat 119.

"Nomor 119 bisa dimanfaatkan untuk pencegahan. Nomor itu untuk emergency dan bisa untuk kesehatan mental," ujar Nila, dilansir CNN Indonesia.

Simak juga video momen haru Taeyeon SNSD berikan dukungan untuk mendiang Sulli:

[Gambas:Video 20detik]

(aci/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda