Jakarta -
Jika Bunda termasuk salah satu yang mengalami banjir baru-baru ini, setelah air surut pekerjaan selanjutnya yang bisa dilakukan adalah mencuci pakaian yang terkena lumpur. Termasuk salah satunya hijab.
Tapi hati-hati, Bun, mencuci hijab yang terkena lumpur dan air banjir perlu perhatian ekstra supaya bahannya tidak rusak. Seperti diketahui, kebanyakan hijab terbuat dari bahan yang lembut dan mudah rusak jika diperlakukan tidak tepat.
Dikutip dari
Hijab Forum, akan jauh lebih baik jika Bunda menghilangkan noda yang ada pada hijab sesegera mungkin saat ada air. Semakin cepat noda disingkirkan, semakin besar peluang hijab bisa kembali bersih seperti semula.
ilustrasi hijab/ Foto: iStock |
Untuk noda lumpur, Bunda perlu menyiram, membilas, dan merendam terlebih dahulu. Gunakan air dingin dan deterjen untuk menghilangkan lumpur. Dilansir
North Dakota State University, hindari air panas karena dapat menimbulkan noda tambahan. Jika lumpur sudah terlanjur kering, biasanya nodanya akan lebih sulit hilang, Bun.
Rendam hijab dalam campuran air dingin dan deterjen selama sekitar 30 menit, kemudian kucek terutama di bagian noda lumpur. Bilas dan lakukan berulang kali sampai noda hilang. Ganti air dan deterjen dengan yang baru untuk pencucian ulang. Tambahkan pewangi untuk membantu membuat hijab lebih wangi dan bebas bau air kotor.
Untuk mengangkat noda lebih banyak, Bunda bisa memilih deterjen bubuk dibandingkan deterjen cair, ya.
Selama proses mencuci, hindari menumpuk hijab karena kondisi lembap dapat memicu pertumbuhan jamur. Jamur yang tumbuh secara permanen pun dapat merusak sebagian besar serat tekstil, terutama serat alami seperti kapas dan linen.
Bahan hijab yang lembut lebih aman dicuci dengan tangan, tetapi jika noda cukup banyak Bunda bisa menggunakan mesin cuci. Hanya saja, akan jauh lebih baik jika mesin cuci yang digunakan memiliki mode khusus untuk pencucian
hijab.
Simak ciri ada rambut tubuh ke dalam wajah di video ini.
(rdn/rdn)