Jakarta -
Baru-baru ini, Via Vallen berlibur ke Jepang bersama keluarga. Jelang pulang ke Tanah Air, ia pun membagikan video untuk mengingatkan penggemarnya bahwa ia akan tampil di Ancol. Banyak respons
netizen pada video tersebut.
Sayangnya, top comment di kolom komentar Via Vallen adalah komentar nyinyir. Salah satu
netizen mempertanyakan bentuk wajah Via Vallen.
"Mukanya kok jadi gitu sih?" tulisnya.
Terus ada pula yang menimpali dalam Bahasa Jawa,
"Mukanya Via kok jadi gini ya jare wong Jowo kok aboh gitu area pipi sama janggung alias dagu. (Mukanya Via kok jadi gini ya katanya orang Jawa kok bengkak gitu area pipi sama dagu.)"
Kemudian ada yang terang-terangan menyebut Via Vallen gendut dan obesitas. Duh, ada-ada saja ya komentar
netizen ini. Niatnya mungkin perhatian, namun komentar seperti itu termasuk body shaming, lho, Bunda.
Budaya mengomentari orang menjadi hal yang dimaklumi dalam masyarakat kita. Sehingga kadang-kadang tidak menyadari kalau dirinya menjadi pelaku body shaming. Dilansir
Health Line, body shaming bukan lah sesuatu yang baru di kalangan perempuan. Sekarang ini media sosial membawa body shaming ke tingkatan yang baru.
Nah, untuk itu ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghadapi body shaming. Dikutip dari
Gaiam, berikut 4 hal yang bisa dilakukan untuk menghadapi body shaming.
1. Lakukan sesuatu yang membuat Bunda merasa bahagia.
2. Lakukan sesuatu yang membuat Bunda merasa cantik.
3. Lakukan sesuatu yang membuat Bunda merasa berbakat.
4. Lakukan sesuatu yang baik untuk orang lain.
Intinya, meskipun banyak orang yang melakukan body shaming seperti yang dialami
Via Vallen, kita tetap harus berpikiran dan bersikap positif ya.
Bunda, simak juga cara Marissa Nasution menghadapi mom-shaming di dunia maya, dalam video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(aci/som)