Jakarta -
Penyanyi Gisella Anastasia memenuhi panggilan polisi terkait kasus video syur mirip dirinya yang tersebar pada 22 Oktober 2019. Gisella datang bersama kuasa hukumnya, Sandy Arifin untuk memberikan keterangan. Nampaknya kasus tersebut mulai menemui titik terang.
Sementara itu, polisi juga sudah menunjukkan profil para terduga pelaku kepada Gisel. Hal ini membuat Gisel merasa gemas.
"
Ditunjukin semua sih laporan profilnya semua. Kaya oh gitu ya, gemas," tutur Gisel, dilansir
detikcom.Meski begitu, ibu satu anak ini mengaku tidak kaget dengan profil terduga pelaku. Pasalnya ia sudah tahu akun yang kerap mengunggah konten porno.
"Dia yang
ngepostnya apa, itu ada. Enggak jelas ini-ininya sih cuma sekilas saja ya," ungkapnya.
 Reaksi Gisel saat Ditunjukkan Profil Pelaku Penyebar Video Syur oleh Polisi/ Foto: Gisel dan Sandy Arifin (Foto: Anisa Fitria) |
Selain itu, mantan istri Gading Marten ini sempat merasa kasihan setelah mendengar cerita pelaku penyebaran video. Namun, ia belum ada niat berdamai karena kasus ini telah mencemarkan nama baiknya. Sebaliknya ia akan tetap meneruskan jalur hukum untuk memberi efek jera.
"Ya karena
diceritain, dan saya nggak biasa begini-begini gitu. Kalau misalnya jadi dia, pasti akan deg-degan juga. Cuma kan emang itu konsekuensi dari perbuatannya, dari jahil-jahil tangannya. Jadi ya ditanggung aja," tukas wanita 29 tahun ini.
Ada ancaman pidana yang diatur dalam Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) bagi yang menyebarkan konten video asusila, Bunda. Terlebih pada mereka yang sengaja menyebarluaskannya.
"Polisi mengimbau agar masyarakat tidak melakukan penyebaran konten tersebut. Menyebar konten termasuk ke dalam kategori tindak pidana," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu, dikutip dari
CNN Indonesia.Penyebaran konten video bermuatan asusila dapat masuk kategori hukum yang diatur dalam Pasal 27 ayat (1) jo Pasal 45 ayat (1). Berikut adalah bunyi pasal yang dimaksud.
Pasal 27 ayat (1)
Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan.
Pasal 45 ayat (1)
Setiap orang yang memenuhi unsur sebagimana dimaksud dalam pasal 27 ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4) dipidana penjara paling lama 6 tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 1.000.000.000.
Simak juga manfaat main pasir laut dalam video ini:
[Gambas:Video Haibunda]
Â
(yun/som)