Jakarta -
Kini, dalam hitungan tahun Hijriyah kita sudah memasuki bulan Rajab, Bun. Nah, Bunda dan keluarga perlu tahu nih apa sih keutamaan bulan ke-7 dalam tahun Hijriyah.
Dilansir dari situs
Kanwil Kemenag Kalsel, Penyuluh Agama Islam (PAI) Kecamatan Candi Laras Selatan (CLS) H. Barkani dalam ceramahnya mengingatkan keutamaan bulan Rajab nih, Bun.
Disampaikannya, bulan Rajab merupakan salah satu bulan dari empat bulan haram (Arba'atun hurum). Maka dari itu, bulan Rajab menjadi istimewa dibandingkan bulan-bulan lainnya.
"Amal shalih di bulan haram pahalanya lebih besar, dan kezaliman di bulan ini dosanya juga lebih besar dibanding di bulan-bulan lainnya," katanya.
Dia menambahkan, barang siapa berpuasa pada bulan Rajab berpuasa sehari, laksana ia puasa selama sebulan. Namun, bila dia berpuasa tujuh hari maka ditutuplah untuknya tujuh pintu neraka Jahim.
"Bila puasa delapan hari maka dibukakan untuknya delapan pintu surga, dan bila puasa 10 hari maka digantilah dosa-dosanya dengan kebaikan," ujarnya.
Dia menambahkan, pada bulan Rajab pulalah terjadinya peristiwa Isra Mi'raj, peristiwa yang sangat luar biasa di mana Rasulullah mendapatkan perintah salat lima waktu.
"Sudah sepatutnya, di bulan Rajab ini kita memperbaiki kualitas salat kita dan memperbaiki kualitas jiwa kita," tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Tapin H. Saberi dari Pondok Pesantren Kantor Kemenag berharap, penjelasan ini jamaah terdorong untuk terus mengerjakan amal saleh di bulan Rajab.
Nah, terkait amalan-amalan di bulan Rajab, Ustaz Yusuf Mansur bilang hadits-hadits tentang amalan-amalan di bulan Rajab, memang banyak palsunya. Tapi, Ustaz Yusuf menegaskan ketika beda pendapat, jangan sampai ribut ya, Bunda. Tak pakai urat dan tidak pakai tanda seru.
"Barangkali kawan-kawan kita yang enggak
membrodcast hadits-hadits palsu, sebab tidak tahu, dan semangat dakwah. Maka, kasih tahu dengan santun, dan kasih solusi untuk tetap ibadah," kata ayah Wirda Mansur ini.
"Yang seneng puasa, ambil aja Senin Kamis, atau hajar Daud sekalian. Enggak usah khusus nyebut Rajab, dapat dah. Polin puasanya," ujarnya.
ilustrasi puasa rajab/ Foto: iStock |
Yusuf Mansur juga menyinggung perihal membaca Istighfar. Menurut dia, tak harus di bulan Rajab. Malah baik sekali kalau dibaca sebanyak-banyaknya kapanpun, Bunda. Juga membaca Al-Quran dan shalawat.
Tentang angkanya, berapa kali, itu tak masalah ditetapkan sendiri. Asal, jangan bilang ini hadits. Motivasi biasa saja. Misal, ditarget dua kali khatam di bulan ini.
"Atau 100 shalawat tiap-tiap hari, atau malah tiap-tiap habis salat. Asal memotivasi dengan tanpa nyebut hadits, masih gapapa. Misal, untuk sebanyak-banyaknya dapat kebaikan," paparnya.
"Pokoknya, usahakan bertradisi ilmu, tanpa ngotot, tanpa urat leher keluar, tanpa tanda seru, dan tetap saling mempelajari, dan memahami," tambah Yusuf.
Dia bilang, jika ditemukan yang satu lebih kuat, maka kebaikan buat yang satu jika kemudian mengikuti pendapat itu. Dengan tetap kalem, santun.
Simak resep sagoo manis yang enak buat buka puasa di video ini.
(rdn/som)