Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Jadwal Puasa Rajab dan Amalan Puasa Sunnah di Bulan Rajab 1443 H

Annisa A   |   HaiBunda

Rabu, 02 Feb 2022 14:45 WIB

A female adult is putting both hands together for 'doa' (Muslim way of praying) during partial lockdown in Malaysia.
Ilustrasi Amalan dan Puasa di Bulan Rajab / Foto: Getty Images/Alex Liew
Jakarta -

Menjelang puasa Ramadhan, ada berbagai amalan yang bisa dilakukan. Salah satunya di awal bulan Rajab yang jatuh pada Kamis, 3 Februari 2022, Bunda.

Penanggalan tersebut ditetapkan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), yang didasari oleh laporan hasil rukyatul hilal bil fi'li yang dilakukan oleh tim perukyah PBNU.

Berdasarkan keputusan PBNU, penanggalan puasa Rajab 1443 H sudah disesuaikan dengan tuntunan Rasulullah dan pendapat imam mahzab yang empat (al-madzâhib al-arba'ah) di mana ketika hilal terhalang mendung, maka usia bulan digenapkan 30 hari.

Bulan Rajab merupakan bulan ketujuh dalam kalender Hijriah. Dalam bulan ini, terdapat peristiwa istimewa yang disebut dengan Isra Mikraj.

Pada bulan Rajab, Rasulullah melakukan perjalanan jauh dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, hingga mencapai Sidratulmuntaha. Oleh karena itu, bulan Rajab juga menjadi salah satu bulan yang sangat mulia.

Banner Desain Teras AestheticDesain Teras Aesthetic/ Foto: HaiBunda/Novita Rizki

Banyak amalan yang dapat dilakukan pada bulan ini, termasuk puasa sunnah. Ada berbagai macam puasa sunnah yang dapat diamalkan pada bulan Rajab 1443 H, di antaranya puasa Senin Kamis, puasa Ayyamul Bidh, dan puasa Rajab.

Puasa Rajab memiliki keistimewaan tersendiri, Bunda. Puasa ini dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW ketika sedang melakukan perjalanan di bulan Rajab. Berikut ini hadits yang menyebutkan tentang amalan puasa Rajab:

حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى، حَدَّثَنَا عِيسَى، حَدَّثَنَا عُثْمَانُ، - يَعْنِي ابْنَ حَكِيمٍ - قَالَ سَأَلْتُ سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ عَنْ صِيَامِ رَجَبَ، فَقَالَ أَخْبَرَنِي ابْنُ عَبَّاسٍ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يَصُومُ

Artinya: Dinarasikan 'Uthman bin Hakim, "Saya bertanya pada Sa'id bin Jubair tentang puasa selama Rajab. Dia mengatakan: 'Ibnu 'Abbas berkata Rasulullah SAW biasa berpuasa selama beberapa hari hingga kami berpikir dia tidak akan berhenti, dan dia tidak berpuasa selama beberapa hari hingga kami berpikir dia tidak akan berpuasa." (HR Abu Daud).

Meski begitu, hadits tersebut masih menuai pro dan kontra mengenai kebenarannya. Sejumlah masyarakat meyakini bahwa hadits puasa Rajab memiliki derajat shahih atau tidak diragukan kebenarannya. Akan tetapi, ada pula yang meragukan hadits tersebut.

Di sisi lain, Ulama Besar Mazhab Syafi'i Imam Nawawi berpendapat bahwa hadits tersebut adalah shahih. Ia menyebutkan bahwa puasa Rajab memiliki keutamaan yang sama seperti puasa di bulan suci lainnya, seperti Dzulqaidah, Dzulhijjah, dan Muharram.

"Dalam bulan Rajab tidak ada ibadah yang benar-benar dilarang atau diutamakan. Puasa menjadi bernilai karena bentuk ibadah itu sendiri. Dalam Sunah Abu Dawud, Rasulullah SAW telah mengatakan puasa dalam bulan suci umat Islam bernilai (praiseworthy) salah satunya pada saat Rajab," tulis Imam Nawawi dalam situs As-Sunnah Foundation of America.

Itu artinya, puasa Rajab boleh dilakukan selama tidak diiringi dengan landasan ibadah yang istimewa dalam niat mengerjakannya. Selain puasa Rajab, ada juga puasa Ayyamul Bidh dan puasa Senin Kamis yang bisa Bunda lakukan pada bulan Rajab. Jangan lupa simak jadwalnya, Bunda.

LANJUTKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Saksikan juga video tentang hukum membayar utang puasa di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]

(anm)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda