Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

6 Gejala Penyakit Ginjal Kronik, Periksa Sebelum Terlambat

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Jumat, 13 Mar 2020 14:44 WIB

Hari Ginjal Sedunia akan dirayakan pada Kamis (12/3/2020). Dari tahun ke tahun, pasien sakit ginjal bertambah. Untuk itu, yuk cegah sakit ginjal dari sekarang.
Sebelum Terlambat, Ketahui Gejala dan Cara Pencegahan Penyakit Ginjal Kronik/ Foto: Ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Tepat pada 12 Maret 2020, kita merayakan Hari Ginjal Sedunia. Kenapa begitu penting untuk dirayakan? Ini karena untuk meningkatkan kesadaran kita akan kesehatan ginjal, salah satu organ vital yang tidak berhenti bekerja selama kita hidup.

Tema yang diangkat pada tahun ini lebih kepada pencegahan. Mulai dari pencegahan, deteksi dini, dan pemerataan akses layanan (kesehatan ginjal). Tema tersebut diangkat karena kebanyakan pasien yang datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi yang terlambat.


"Hari Ginjal Sedunia ini sudah diperingati sejak lama, tahun 2006 dan ini merupakan fenomena global yang diperingati oleh seluruh dunia. Ini diadaptasi oleh seluruh dunia. Tema dari tahun ke tahun berubah," ujar dr.Aida Lydia, Ph.D.m Sp.PD-KGH, di acara Konferensi Pers Hari Ginjal Sedunia, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (11/3/2020).

Dengan memperingati Hari Ginjal Sedunia ini kita diharapkan menyadari apa saja faktor-faktor yang menjadi penyebab gagal ginjal itu terutama hipertensi dan diabetes termasuk faktor risiko. Penting bagi kita untuk mengenali kondisi kesehatan diri sendiri, Bunda.

"Pada data epidemi global, satu dari tiga orang memiliki faktor risiko terkena sakit ginjal. Dan, sepuluh persen dari penduduk dunia mengalami sakit ginjal," kata Ketua Umum PB PERNEFRI itu.

Sembilan dari sepuluh orang tidak mengetahui bahwa dia mengalami gangguan ginjal. Prevalensi penyakit ginjal kronik di Indonesia sendiri ternyata meningkat. Pada Riskesdas 2013 prevalensi pasien dengan penyakit ginjal 2 per mil atau 0,2 persen kemudian lima tahun kemudian, Riskesdas 2018 prevalensinya jadi 3,8 per mil atau 0,38 persen. Naik hampir dua kali lipat, Bunda.
ilustrasi ginjalilustrasi ginjal/ Foto: Thinkstock

Kemudian, Aida menerangkan definisi penyakit ginjal kronik (PGK) yaitu penurunan fungsi ginjal atau adanya kerusakan struktur ginjal yang progresif dan berlangsung lebih dari tiga bulan. Kriteria PGK (salah satu di bawah ini berlangsung lebih dari tiga bulan):

1. Albumin atau protein di urine, kelainan sedimen urine
2. Peningkatan kreatinin darah
3. Kelainan pemeriksaan histopatologi
4. Kelainan pada pencitraan (USG, CT Scan)
5. Riwayat transplan ginjal
6. Penurunan laju filtrasi glomerulus yaitu di bawah 60 ml/min/1.73 m2.

Menurut Aida, pencegahan dan deteksi dini amat penting, ini karena sebagian besar orang tidak mengeluhkan gejala apapun sampai penyakit ginjal kronik memasuki stadium lanjut. Fungsi ginjal Bunda dapat menurun hingga 90 persen sebelum gejala muncul.

"Tanpa memandang umur, tindakan pencegahan yang murah dan mudah dapat mencegah fungsi ginjal makin memburuk, mencegah komplikasi, dan meningkatkan kualitas hidup," kata Aida.

Ilustrasi ginjalIlustrasi ginjal/ Foto: Twitter/DimINTERisti

Pencegahannya antara lain menurunkan tekanan darah, modifikasi gaya hidup. Bunda bisa imbangi dengan makanan sehat dan olahraga teratur setidaknya 30 menit dalam sehari. Selain itu kenali faktor risikonya.

"Faktor yang dapat dikendalikan antara lain diet berlebih, merokok, konsumsi alkohol berlebih, kurang olahraga, kegemukan, stres, diabetes, hipertensi. Sedangkan faktor yang tidak dapat dikendalikan adalah umur dan faktor genetik," ujarnya.

Terakhir, ada 8 golden rules untuk ginjal yang sehat. Pertama, jaga kesehatan dan lakukan aktivitas yang cukup. Kedua, lakukan kontrol gula darah secara teratur. Ketiga, lakukan monitor tekanan darah, keempat makan yang sehat dan jaga berat badan Bunda.

"Kelima, minum yang cukup. Keenam, tidak merokok. Ketujuh, tidak mengonsumsi obat tanpa resep dari dokter, kedelapan lakukan pengecekan fungsi ginjal apabila Anda memiliki satu atau lebih faktor risiko tinggi," kata Aida.


Simak juga penjelasan dokter soal suntik putih yang disebut bisa ganggu kerja ginjal, dalam video berikut, Bunda:

[Gambas:Video Haibunda]



(aci/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda