HaiBunda

MOM'S LIFE

Ramai Bahaya Jamur Enoki, Begini Cara Tepat Mengolahnya Bunda

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 26 Jun 2020 15:18 WIB
Cara Aman Mengolah Jamur Enoki Menurut Dokter agar Tak Keracunan/ Foto: iStock
Jakarta -

Jamur enoki ditarik peredarannya di pasaran oleh Kementerian Pertanian (Kementan) RI. Langkah ini diambil setelah hasil uji laboratorium menunjukkan, ada kandungan bakteri Listeria (Listeria monocytogenes) yang melewati ambang batas dalam jamur enoki.

Menurut dokter Spesialis Gizi Klinik Konsultan Nutrisi pada Kelainan Metabolisme Gizi RS Pondok Indah - Puri Indah, Jakarta, dr. Ida Gunawan, Sp.GK, M.S(K), bakteri Listeria memang berbahaya, Bunda. Sebab, bisa mengakibatkan keracunan makanan.

"Bakteri ini tahan terhadap panas dan suasana asam, dan garam. Selain itu, bisa tumbuh di suhu dingin sekitar 4 derajat Celsius.


"(Bakteri Listeria) ditemukan pada hewan seperti mamalia, burung, ikan, maupun kerang, juga di tanah, air, dan makanan yang terkontaminasi bakteri tersebut," ungkap Ida kepada HaiBunda, Kamis (25/6/2020).

"Listeria bisa ditemukan di mana saja. Sekarang bisa ditemukan di jamur apabila jamur tersebut terkontaminasi," sambungnya.

Ida mengatakan, jamur enoki sejauh ini tidak berbahaya bagi kesehatan. Namun, dikecualikan bagi mereka yang alergi atau jamur memang sudah terkontaminasi bakteri.

Ilustrasi masakan dengan bahan jamur enoki/ Foto: iStock

Lalu bagaimana cara mengolah jamur enoki dengan tepat dan aman agar tak mengakibatkan keracunan?

Jamur yang umumnya dipakai sebagai bahan sup ini bisa dikonsumsi segar tanpa dimasak. Ida menyarankan untuk memotong ujung batang jamur, lalu dibuka atau dibelah sesuai bentuk jamur. Setelah itu, jamur enoki dicuci yang bersih.

Bagi ibu hamil, dianjurkan untuk memasak jamur ini ya. Setelah dicuci bersih, jamur bisa dimasak untuk dimakan.

"Namun, sangat dianjurkan untuk dimasak, terutama apabila akan dikonsumsi oleh ibu hamil," ujar Ida.

Melansir laman pertanian.go.id, dijelaskan bahwa bakteri Listeria pada jamur enoki ini sebenarnya akan hilang dalam suhu 75 derajat Celsius. Namun yang dikhawatirkan, penyimpanan jamur enoki di dalam kulkas nih, Bunda.

Sebab, bakteri ini tahan terhadap suhu dingin sehingga mempunya kontaminasi silang terhadap bahan makan lain yang siap dikonsumsi dalam ruang penyimpanan yang sama. Nah, kalau Bunda terbiasa menyimpan jamur enoki di kulkas bersama bahan makanan lainnya, segera bersihkan ya.

Hal ini penting dilakukan karena jamur enoki yang terkontaminasi bakteri Listeria bisa berbahaya pada kelompok rentan, salah satunya ibu hamil dan bayinya. Selain itu, berisiko juga bagi seseorang dengan imunitas yang rendah.

"Wanita hamil dan bayi yang dikandungnya, seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti individu yang berusia 60 tahun ke atas, pengidap AIDS, pasien yang sedang menjalani kemoterapi, penderita diabetes atau penyakit ginjal, maupun individu yang sedang mengonsumsi obat penurun daya tahan tubuh atau seseorang pasca menerima donor organ," tegas Ida.

Simak juga tips menyimpan tempe agar tak mudah busuk, di video berikut:

(ank/rap)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Ashanty Turun 5 Kg setelah Diet IF dan Olahraga

Mom's Life Amira Salsabila

Deretan Artis Temani Anak Nonton Konser BLACKPINK di Jakarta, Ini 7 Potret Serunya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Ramai Soal Selingkuh Melalui Pinterest, Studi Ini Ungkap Faktor Penyebabnya

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Kenali Gejala Sumbatan Usus yang Bisa Bahayakan Nyawa, Waspadai Nyeri Perut Hebat

Mom's Life Annisa Karnesyia

Pakai Gurita atau Stagen setelah Melahirkan, Bolehkah?

Kehamilan Tim HaiBunda

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

5 Potret Cantik Steffi Zamora Pamer Baby Bump Kehamilan di Jakarta Fashion Week 2026

4 Hal Penting di 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak Menurut Dokter

Ramai Soal Selingkuh Melalui Pinterest, Studi Ini Ungkap Faktor Penyebabnya

Vidi Aldiano Umumkan Rehat Sementara dari Dunia Hiburan, Ingin Fokus ke Kesehatan

Pakai Gurita atau Stagen setelah Melahirkan, Bolehkah?

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK