
moms-life
Sejak Bayi Menderita, Jadi Ibu pun Harus Banting Tulang Besarkan 38 Anak
HaiBunda
Minggu, 19 Jul 2020 09:20 WIB

Wanita asal Uganda, bernama Mariam Nabatanzi sudah menjalani hidup yang keras sejak usia dini, Bunda. Perjalanan hidupnya tak mudah karena ketika menjadi ibu pun, dia harus membesarkan 38 anaknya seorang diri, tanpa suami.
Saat usia Mariam baru tiga hari, ibunya meninggalkan Mariam, ayah dan lima kakaknya. Tak lama setelah itu, ayahnya menikah lagi. Namun ibu tiri yang diharapkan bisa merawat dan memberikan kasih sayang ternyata sejahat seperti cerita dongeng.
Ibu tirinya dengan tega meracuni kakak-kakaknya dengan menaruh pecahan kaca di dalam makanan mereka. Mariam selamat karena saat kejadian, dia sedang mengunjungi kerabatnya.
"Saya berusia 7 tahun saat itu, terlalu muda untuk mengerti apa arti kematian sebenarnya. Saya diberitahu oleh kerabat apa yang terjadi," katanya, dikutip dari Mirror.
Kehilangan saudara-saudaranya di usia belia membuat dia sangat sedih. Namun kesedihannya belum berakhir karena lima tahun kemudian, Mariam dijual oleh orang tuanya kepada pria yang usianya lebih tua dua kali lipat darinya, Bunda.
Setahun kemudian, Mariam melahirkan sepasang anak kembar. Setelahnya, dia tak berhenti hamil dan melahirkan. Dia memiliki tiga pasang anak kembar empat, empat pasang anak kembar tiga, dan enam pasang anak kembar. Saat usianya 36 tahun, Mariam telah melahirkan 44 anak, namun enam di antaranya meninggal dunia.
Awalnya, dia mengaku hanya ingin memiliki enam anak seperti kebanyakan keluarga di Uganda, namun karena kondisi genetik langka yang diderita membuatnya terus hamil. Dia juga tak bisa menggunakan alat kontrasepsi apapun karena akan membahayakan kesehatan dan hidupnya.
Saat Mariam berusia 23 tahun, dia telah melahirkan 25 anak. Saat itu, dia mengulangi permintaannya kepada dokter untuk membantunya menghentikan memiliki anak lagi. Tapi dokter menolak dan kembali memberitahu bahwa hal terbaik yang dilakukannya adalah tetap hamil karena jumlah ovariumnya sangat banyak.
Empat tahun lalu, dia hamil untuk terakhir kalinya dan mengalami tragedi. Saat dalam proses persalinan, salah satu anak kembarnya meninggal dunia. Meski meninggalkan duka, namun akhirnya Mariam mendapatkan solusi untuk masalahnya. Dokter akhirnya memotong rahimnya dari dalam.
"Kasusnya adalah kecenderungan genetik untuk mengalami hiperovulasi, dengan melepaskan banyak sel telur dalam satu siklus, yang secara signifikan meningkatkan peluang bayi kembar," kata dr.Charles Kinggundu, seorang ginekolog di Rumah Sakit Mulago di Kampala, Uganda.
![]() |
Suami meninggalkannya
Usai dia melahirkan, suami Mariam meninggalkan dia dan semua anak-anaknya. Sebelum benar-benar kabur, suaminya sudah sering meninggalkan rumah dalam waktu yang lama selama berbulan-bulan.
"Saya tumbuh dengan menangis, suami saya telah memberikan saya banyak penderitaan," ujar Mariam.
Setelah kepergian suami, dia mengabdikan hidupnya untuk merawat semua anaknya dan bekerja keras tanpa kenal lelah untuk memastikan bahwa anak-anaknya tidak kelaparan dan memiliki tempat tinggal. Segala pekerjaan dia lakoni, mulai jadi penata rambut, dekorator acara, menggumpulkan dan menjual besi tua, membuat kue hingga menjual obat-obatan herbal.
Penghasilan dari semua pekerjaan yang dilakukannya habis untuk membeli makanan, perawatan medis, pakaian, dan biaya sekolah. Pengeluaran terbesarnya adalah makanan. Dikutip dari Brightside, mereka membutuhkan 10 kilogram (kg) jagung dan tepung jagung, 7 kg kacang, dan 4 kg gula setiap hari.
Dia yang tinggal di rumah sempit bersama puluhan anaknya bertekad memberikan pendidikan yang layak supaya nasib mereka lebih baik darinya. Anak sulungnya berhasil menjadi perawat dan beberapa anak lainnya memiliki pekerjaan yang cukup baik.
Terlepas dari upaya terbaik yang dilakukannya, salah satu anaknya, Ivan Kibuka terpaksa putus sekolah karena harus membantu ibunya. Wanita 23 tahun itu mengatakan bahwa sang Bunda kewalahan bekerja.
"Kami membantu apa yang kami bisa, seperti memasak, mencuci, tetapi ibu masih menanggung seluruh beban keluarga. Saya merasakan penderitaannya," ucap Ivan.
Meski hidupnya sulit untuk menghidupi anak-anaknya yang banyak, Mariam tak akan menyerah. Dia berjanji tidak akan meninggalkan buah hatinya.
"Saya akan terus berjuang untuk memastikan anak-anak saya selalu memiliki makanan untuk dimakan. Saya tidak akan pernah meninggalkan mereka, bahkan jika kami menderita untuk bertahan hidup setiap harinya," kata ibu luar biasa itu.
Hebat ya Bunda Mariam, meski mengalami kehidupan yang sulit, namun dia tetap bertahan dan berjuang demi anak-anaknya. Pengorbanannya sebagai ibu tunggal luar biasa ya, Bunda?
Bunda, simak juga cerita Donna Agnesia yang lebih tua 6 tahun dari sang suami, Darius Sinathrya, tapi tetap harmonis. Di video Intimate Interview berikut:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Ucapan Menyentuh Izzat untuk Sang Bunda Najwa Shihab yang Berulang Tahun Ke-47

Mom's Life
14 Thn Belum Dikaruniai Anak, Ini Kata Dhini Aminarti soal Perempuan Sempurna

Mom's Life
Angka Kelahiran RI Menurun, BKKBN Minta 1 Keluarga Miliki 1 Anak Perempuan

Mom's Life
Manfaat Menjadi Wanita Karier Bagi Tumbuh Kembang Anak-anak

Mom's Life
Suami Depresi, Ibu Ini Hidupi Anak Kembar Obesitas & Difabel Seorang Diri


7 Foto
Mom's Life
Akui Sudah Cerai, Intip 7 Potret Melody Prima yang Kini Jadi Single Parent
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda