Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Suami Depresi, Ibu Ini Hidupi Anak Kembar Obesitas & Difabel Seorang Diri

Annisa Afani   |   HaiBunda

Minggu, 19 Jul 2020 16:17 WIB

Ma Zhiqiu dan anaknya
Ma Zhiqiu dan dua anaknya/ Foto: EuroPics [CEN]/
Jakarta -

Seorang ibu memiliki rasa cinta yang luar biasa besar untuk buah hatinya. Kebanyakan dari mereka akan berusaha memastikan bahwa anaknya tumbuh dengan baik dan terpenuhi kebutuhannya.

Namun ada saat di mana, anak yang mereka lahirkan tak sempurna seperti yang diharapkan. Di saat itulah, mereka diuji dengan kesabaran dan keikhlasan untuk setia merawat anak-anaknya.

Dan kesetiaannya kepada buah hati ditunjukkan seorang ibu bernama Ma Zhiqiu. Ibu asal Shenyang, Provinsi Liaoning, China ini melalui ujian tersebut seorang diri, sehingga menggerakkan hati seluruh orang di dunia.

Ma melahirkan anak kembar prematur dengan kondisi kesehatan yang buruk pada Februari 1994. Akibatnya, Zang Hangjun dan adik kembarnya, Zang Yuanjun mengidap autisme dan cerebral palsy.

Sang suami yang sangat terkejut dan tidak dapat menerima kenyataan yang menimpa anak-anak kembarnya tenggelam dalam depresi. Pada akhirnya, Ma dan suaminya pun bercerai.

Kondisi tersebut memaksa Ma harus merawat kedua putranya dalam sehari penuh seorang diri. Dia akhirnya meninggalkan pekerjaan bergaji tinggi demi memastikan anak-anaknya terurus dengan baik.

Tak cuma lahir dengan kondisi difabel, Hangjun memiliki kondisi yang bisa dikatakan lebih buruk dari adiknya, Bunda. Hangjun mengalami obesitas dengan bobot tubuh mencapai 250 kilogram (kg). Hal itu membuat dirinya terus berada di atas tempat tidur dan tidak bisa berkomunikasi dengan orang lain, sehingga membutuhkan bantuan sepanjang waktu.

Hangjun pun terpaksa makan hingga membersihkan tubuhnya di tempat tidur, yang dibantu ibunya dengan penuh perjuangan. Dan meskipun keadaan yang dihadapi Ma amat melelahkan, ibu tunggal ini mengakui dirinya tidak menyesal dengan kondisi tersebut.

"Anak yang lebih tua, Hangjun punya kasus cerebral palsy yang lebih parah dan tidak bisa bergerak sendiri. Namun kedua anak laki-laki ini baik. Saya sama sekali tidak menyesalinya," kata Ma, dikutip dari Daily Mail.

Ma Zhiqiu dan anaknyaMa Zhiqiu dan anaknya/ Foto: EuroPics [CEN]/

Dia sering menghadiri kompetisi menyanyi dan memenangkan beberapa penghargaan untuk penampilannya dalam menyanyikan lagu-lagu klasik Italia dan Rusia. Yuanjun juga pemain piano yang baik. Sejak 2012, Ma selalu mengantar putranya itu untuk latihan piano meski menempuh waktu selama tiga jam.Terlepas dari masalah kesehatan yang dihadapi putra kembarnya, Ma selalu mendorong dan mendukung mereka. Meski sang kakak mengalami kondisi yang parah, namun sang adik, Yuanjun adalah penyanyi berbakat.

"Dia main piano dengan handal. Beberapa tahun terakhir dia mendapat les gratis dari pusat kesejahteraan anak-anak," ujar Ma.

Guru-guru yang mengajar Yuanjun melihat dirinya sangat berbakat. Sehingga mereka pun menyumbangkan piano agar dapat dimainkan Yuanjun saat berada di rumah.

Selain mengisi kegiatan harian untuk menyanyi dan bermain piano, Yuanjun juga membantu ibunya mengerjakan pekerjaan rumah dan merawat kakaknya.

"Saya telah mengajarinya cara merawat Hangjun. Karena saya tidak akan hidup selamanya, saya harap dia belajar cukup banyak untuk bisa menjaga dirinya sendiri dan Hangjun," ucap Ma.

Sungguh besar pengorbanan dan perjuangan Bunda Ma ya, Bun? Semoga kisah ini bisa menginspirasi kita.

Bunda, simak juga manfaat terapi lumba-lumba bagi anak autisme dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda