MOM'S LIFE
Alhamdulillah, Bisnis Rumahan Modal Rp300 Ribu saat Pandemi Omzet Belasan Juta
Yuni Ayu Amida | HaiBunda
Rabu, 29 Jul 2020 17:49 WIBPandemi Corona menyebabkan banyak karyawan dirumahkan, salah satunya wanita bernama Lina Agustina. Tak mau berdiam diri, Lina memilih membuka bisnis rumahan.
Dengan modal Rp300 ribu, dia bisa menghasilkan omzet hingga belasan juta per bulannya, Bunda. Simak kisahnya yuk!
Kepada HaiBunda, Lina bercerita bahwa dirinya memiliki hobi masak sejak lama. Karena didukung oleh sang suami yang gemar makan kue, Lina pun tertantang untuk membuat aneka kue basah.
Semula, wanita 30 tahun ini tidak berpikir untuk menjual makanan yang dibuatnya. Namun karena saudara dan teman-temannya terus mendorong, Lina akhirnya berani membuka usaha.
Nah, awalnya ia sebatas menjual pudding jelly art yang dimulainya sejak tahun 2017. Akan tetapi, usaha tersebut hanya dijadikan sampingan saja. Barulah semenjak dirumahkan sementara karena pandemi Corona, Lina fokus mengembangkan usahanya.
"Sebenarnya dulu jualan kayak side job, selain hobi, ya kalau ada yang pesen aku terima. Kebetulan pas COVID-19, per Maret aku dirumahkan, aku semakin banyak waktu di rumah. Hampir setiap hari bikin apa aja, ya udah jadi sekarang aku seriusin, alhamdulillah ini nguntungin banget," kata Lina melalui wawancara via telepon, belum lama ini.
Dia mulai fokus menjalankan bisnisnya semenjak bulan Mei 2020, Bunda. Artinya, baru berjalan tiga bulan. Dan modal awal yang dikeluarkannya untuk mengembangkan usahanya sekitar Rp300 ribu hingga Rp500 ribu saja lho.
Dari awalnya berjualan jelly art, kini bisnis yang ia labeli dengan nama Delichius.id ini menjual berbagai kue basah, seperti Korean garlic cheese bread, lasagna, brownies, makaroni schotel, chinnamon, dan aneka jenis roti.
Teknik promosi yang Lina gunakan untuk memasarkan produknya pun hanya lewat media sosial serta dari mulut ke mulut, Bunda. Kata Lina, dirinya suka mengunggah berbagai masakannya ke Instagram, rupanya hal itu menarik minat followers-nya untuk membeli. Setelahnya, sistem pun berjalan sendiri, dari satu teman ke teman lainnya mulai mempromosikan kue-kue buatan Lina.
Sementara itu, untuk meminimalisir kerugian, Lina memanfaatkan sistem pre order (PO). Jadi pelanggannya harus memesan terlebih dahulu sebelum pesanan dibuat.
"PO membantu mengatasi barang enggak habis karena kalau PO udah ada yang pesen, jadi udah tahu takaran butuh segimana, jadi enggak ada yang kebuang," kata wanita yang tinggal di Jakarta Timur ini.
Lina sendiri dalam seminggu bisa membuat tiga hingga empat kali PO, yang dalam sekali PO-nya, omzet yang dihasilkan mulai dari Rp1 juta hingga Rp1,5 juta. Dengan begitu, dalam sebulan, omzetnya bisa sampai belasan juta rupiah, Bunda.
"Iya (belasan juta), alhamdulillah ini dirumahkan tapi alhamdulillah ada rezeki dari tempat lain," ucapnya.
Sementara itu, sejauh ini kesulitan yang Lina rasakan dari membuka usaha di tengah pandemi masih sebatas belum mampu memproduksi dengan skala besar. Pasalnya, semua pembuatan kue sampai saat ini ditangani sendiri.
Di samping itu, Lina sebenarnya tahu bahwa produk yang dijualnya sudah banyak di pasaran. Dan banyak pula usaha yang sama persis. Untuk mengatasi persaingan, Lina fokus pada rasa dan tekstur kue-kuenya, jadi pelanggannya tidak lari ke lain hati. Meski begitu, Lina sendiri percaya bahwa rezeki sudah ada yang mengatur, Bunda.
"Aku percaya kalau rezeki udah ada yang atur, walaupun makanan ini udah mainstream banget ya," tuturnya.
Nah, apa Bunda juga tertarik membuka usaha rumahan seperti Bunda Lina?
Simak juga mengubah hobi jadi peluang bisnis dalam video ini: