HaiBunda

MOM'S LIFE

5 Cara Keluar dari Toxic Relationship dalam Pernikahan yang Mengganggu Psikis

Kinan   |   HaiBunda

Selasa, 04 Aug 2020 11:49 WIB
5 Cara Keluar dari Toxic Relationship dalam Pernikahan yang Mengganggu Psikis/ Foto: Dok. istock
Jakarta -

Hubungan antara suami dan istri dalam ikatan pernikahan sepatutnya diisi dengan rasa cinta, bahagia dan saling memahami. Namun jika yang terjadi justru tekanan batin terus-menerus, emosi, saling menekan dan menjatuhkan, ini bisa mengarah pada toxic relationship.

Dikutip dari Time, pakar psikologi Dr Lillian Glass mendefinisikan toxic relationship sebagai hubungan yang tidak saling mendukung dan saling menjatuhkan satu sama lain.

"Misalnya dalam pernikahan, tidak ada rasa tidak hormat dan kurangnya kekompakan. Meski wajar ada pertengkaran dalam hubungan, tapi toxic relationship secara konsisten tidak menyenangkan dan menguras emosi bagi orang-orang di dalamnya," imbuh dokter keluarga, Kristen Fuller, MD.


Nah, jika sudah terlanjur 'terjebak', bagaimana cara keluar dari toxic relationship ini? Berikut rangkumannya:

1. Jangan ragu cari bantuan pihak ketiga

Menurut Fuller, mereka yang berada dalam toxic relationship seringkali membutuhkan bantuan dari teman, keluarga, dan pakar profesional untuk berubah atau mengambil keputusan.

2. Ungkapkan apa yang dirasakan

Penting untuk mengungkapkan perasaan kepada pasangan tentang toxic relationship ini. Tapi perhatikan juga kematangan emosi pasangan, ya. Jika dirasakan pembicaraan seperti ini bisa memicu pertengkaran, libatkan pihak ketiga.

Mengekspresikan apa yang dirasakan dapat memberi orang lain waktu untuk memikirkan situasi tersebut, Bunda. Terlepas dari respons pasangan, Fuller menjelaskan bahwa mengungkapkan perasaan merupakan langkah penting untuk memperbaiki atau meninggalkan toxic relationship.

3. Berani untuk meninggalkan hubungan jika perlu

Glass menyebutkan bahwa ada beberapa pilihan solusi dalam mengatasi toxic relationship, salah satunya yakni untuk pergi. Ya, pergi dan memulai kehidupan baru mungkin diperlukan jika dirasakan hubungan tersebut benar-benar tak bisa diperbaiki lagi.

Ilustrasi toxic relationship pada pasangan suami istri. (Foto: iStock)

4. Konsisten dengan keputusan yang dibuat

"Meninggalkan pasangan meski dalam toxic relationship tidak mudah, akan ada rasa rindu. Ini normal. Tapi cobalah untuk konsisten pada keputusan dan pertimbangkan secara matang jika ingin kembali lagi," ujar Fuller, dikutip dari Psychology Today.

5. Kelilingi diri sendiri dengan lingkungan positif

Jika Bunda telah membuat keputusan, baik dengan memperbaiki atau justru keluar dari toxic relationship, penting untuk selalu mengelilingi diri sendiri dengan sesuatu yang positif.

Habiskan waktu bersama dengan orang-orang yang membuat Bunda merasa lebih baik, lakukan me time, atau kerjakan hobi apa saja yang bisa membuat bahagia.

"Penting untuk mengganti emosi negatif dengan positif," pesan Fuller.

Simak juga tips menjalani rumah tangga ala Dewi Gita dan Armand Maulana dalam video berikut:





(som/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Sepasang Kembar

Mom's Life Annisa Karnesyia

Cerita Siti KDI soal Mertua Jadi Salah Satu Pemicu Cerai dengan Pria Turki

Mom's Life Amira Salsabila

Potret Sudut Rumah Rossa yang Dipenuhi Tanaman Hias

Mom's Life Nadhifa Fitrina

5 Dampak pada Otak Anak jika Terjebak Macet, Bisa Merusak Konsentrasi Bun!

Parenting Ajeng Pratiwi & Randu Gede

Kanker Payudara dan Rangkaian Pengobatan yang Bisa Dijalani

Menyusui Dr. dr. Diani Kartini, Sp. B, Subsp. Onk.

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Sepasang Kembar

5 Dampak pada Otak Anak jika Terjebak Macet, Bisa Merusak Konsentrasi Bun!

Cerita Siti KDI soal Mertua Jadi Salah Satu Pemicu Cerai dengan Pria Turki

Anyang-anyangan pada Anak: Gejala, Penyebab hingga Cara Mengatasinya

Kanker Payudara dan Rangkaian Pengobatan yang Bisa Dijalani

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK