Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Jalani Swab Test, Cut Meyriska Nangis hingga Ngadu ke Roger Danuarta

Annisa Afani   |   HaiBunda

Jumat, 05 Feb 2021 19:20 WIB

Roger Danuarta dan Cut Meyriska saat ditemui di kawasan studio Trans TV.
Cut Meyriska dan Roger Danuarta/ Foto: Pool/Noel/detikFoto

Artis dan para public figure di Tanah Air semakin sering bagikan pengalaman mereka saat jalani swab tes, Bunda. Hal ini dilakukan demi memastikan kesehatan dan menjadi upaya agar dapat menjaga diri dari COVID-19.

Nah, salah satu artis yang turut memamerkan pengalaman ini adalah Cut Meyriska, Bunda. Melalui postingannya di akun Instagram pribadi, ibu dari seorang anak ini terlihat antusias sekaligus khawatir saat menjalani swab test drive thru.

"Stay Safe dan Stay Healthy," tuturnya dalam akun Instagram @cutratumeyriska, dikutip pada Jumat (5/2/2021).

Dalam unggahannya tersebut, terlihat Cut Meyriska menunjukkan raut wajah yang takut. Sambil mendengar instruksi dari petugas dan suaminya yang duduk di balik kemudi, Cut Meyriska terlihat mulai pasrah saat alat swab yang digunakan mulai memasuki mulutnya.

Awalnya, wanita yang akrab di panggil Chika ini masih tak nyaman usai tes swab mulutnya selesai dilakukan. Lalu saat swab hidung, Chika justru telihat makin tak nyaman hingga terjadi beberapa pergerakan di tengah-tengah prosesnya.

"Kepalanya tempelin (ke mobil), biar enggak goyang-goyang," saran Roger pada istrinya tersebut.

"Makasih," kata Chika pada petugas sembari menutup kaca jendela mobil, sambil tetap menahan perasaan tak enaknya.

Saat itu, mata Chika pun terlihat berkaca-kaca, Bunda. Terlihat jelas bahwa dirinya tengah menahan tangis saat itu.

Menatap Roger Danuarta yang tengah memangku anak di sampingnya, Chika pun langsung mengadu padanya sambil menangis.

"Aku sedih sayang," tuturnya sambil memasang mimik wajah sedih, lalu disambut dengan tawa hangat dari Roger.

Walaupun Chika mengalami tes swab yang membuatnya tak nyaman, nyatanya wanita kelahiran Medan ini mengatakan bah proses yang baru ia jalani itu tak seseram yang dibayangkan.

"Tapi enggak seseram itu, ya," ungkapnya.

Nah, Bunda. Tes swab ini dapat dilakukan di beberapa pusat layanan kesehatan, ya. Selain di rumah sakit atau klinik, Bunda juga bisa mendapatkan layanan ini dengan berbagai fasilitas yang makin banyak tersedia.

Untuk diketahui, tes ini tak dianjurkan dilakukan sendiri, ya. Karena jika salah, ini bisa memberikan efek yang tak baik.

Klik BACA HALAMAN BERIKUTNYA untuk menjadi penjelasan lebih dalam ya, Bunda.

Banner Cha Eun Woo

Bahaya tes swab sendiri

Ilustrasi tes swab

Ilustrasi tes swab/ Foto: Getty Images/iStockphoto/microgen

Swab tes sendiri

Belakangan ini tengah marak aksi tes swab yang dilakukan tanpa tenaga medis. Ini karena alat yang digunakannya telah cukup banyak diperjualbelikan dengan bebas di e-commerce.

Tes yang menjadi polemik ini adalah swab antigen. Yang mana, ini digunakan sebagai salah satu metode deteksi infeksi virus COVID-19

Swab antigen belakangan banyak dipilih karena harganya yang relatif lebih murah dibandingkan swab PCR. Hasilnya pun dinilai lebih akurat dibandingkan dengan rapid tes antibodi.

Swab dilakukan dengan cara memasukkan atau mencolokkan alat ke bagian dalam hidung hingga tenggorokan untuk mengambil sampel lendir. Sampel itu kemudian diuji menggunakan alat serupa seperti rapid tes untuk melihat hasilnya.

Bila melihat prosesnya, pengujian menggunakan swab antigen memang tampak mudah dan cepat, serta seolah bisa dilakukan sendiri. Hanya saja, dokter spesialis paru, Erlang Samoedro, menegaskan bahwa swab sebaiknya dilakukan oleh petugas terlatih dan menggunakan alat perlindungan diri (APD).

Klik BACA HALAMAN BERIKUTNYA ya, Bunda.

Tes swab tak boleh dilakukan sendiri

Ilustrasi Tes Swab

Ilustrasi/ Foto: Ilustrator: Mindra Purnomo

Tes swab tak boleh dilakukan sendiri

Bukan tanpa alasan, melakukan tes swab antigen sendiri menimbulkan risiko, Bunda. Risiko tersebut mulai dari penularan COVID-19 hingga ancaman kematian.

"Melakukan swab sendiri ke orang lain itu risiko tertularnya sangat besar. Pertama, tidak tahu orang ini positif atau enggak," katanya dikutip dari CNNIndonesia.

Dia lanjut mengatakan, "Kedua, kalau tidak pakai APD kan swab itu langsung dari hidung, jadi kemungkinan virusnya menyebar dan terhirup dengan kontak yang sangat erat."

Selain itu, dia juga mengatakan bahwa kesalahan dalam melakukan swab menyebabkan kematian.

"Ada bahayanya. Efeknya bisa menimbulkan kematian karena refleks vagal. Makanya, perlu dilakukan oleh petugas terlatih," kata Erlang.

Vagal atau vagus merupakan bagian saraf yang terletak di leher. Saraf ini berhubungan erat dengan saluran pencernaan, sistem pernapasan, dan jantung.

Bila saraf ini tertekan maka dapat menyebabkan refleks vagal seperti batuk, muntah, pingsan, hingga kematian.


(AFN/AFN)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda