Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

4 Tips untuk Bangkit dari Perceraian yang Menyakitkan

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Sabtu, 03 Apr 2021 19:59 WIB

Shot of a young woman looking despondent after a fight with her boyfriend
Ilustrasi perceraian/Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio

Perceraian terkadang tak terelakkan dalam sebuah pernikahan, Bunda. Biasanya, perceraian terjadi karena berbagai alasan, misalnya sudah tak nyaman dan bahagia lagi bila terus hidup bersama pasangan.

Ada beberapa faktor yang bisa membuat sebuah pernikahan jadi tidak nyaman. Kebanyakan kasus ketidaknyamanan ini berasal dari masalah komunikasi, kurangnya keintiman antar pasangan, adanya perselingkuhan, perlakuan abusif, tak terpenuhinya kebutuhan oleh pasangan, hingga konflik tak berkesudahan.

Saat Bunda memutuskan untuk bercerai, ada berbagai dampak yang akan muncul. Emosi Bunda bisa saja bercampur dan menimbulkan rasa yang tidak nyaman. Emosi ini seperti sedih, kecewa, malu, marah, dan rasa bersalah.

Seorang psikolog klinis dewasa, Alfath Hanifah Megawati, mengatakan jika memutuskan untuk bercerai, itu tandanya Bunda harus siap dengan kesendirian yang ada.

"Kesendirian sendiri bukanlah hal yang mudah dijalani karena sering mengundang rasa kesepian, kesedihan, dan penyesalan," katanya pada HaiBunda beberapa waktu lalu.

Tak hanya itu, perceraian juga bisa berdampak pada si kecil nih, Bunda. Namun, beberapa penelitian menemukan bahwa dampak negatif justru diberikan bukan oleh perceraian itu sendiri, tapi oleh konflik yang terus menerus diperlihatkan kedua orang tuanya.

"Konflik ini membuat anak merasa frustrasi, diabaikan, bahkan merasa dirinya adalah penyebab perceraian orang tuanya. Penelitian mengenai perceraian menemukan bahwa anak-anak akan kesulitan menjalani kehidupannya di 1-2 tahun pasca perceraian orang tuanya," jelas psikolog yang sering disapa Ega ini.

Terlepas dari semua dampak buruk yang mungkin terjadi, sebenarnya perceraian mungkin bisa membuat kehidupan Bunda jadi lebih baik. Namun, bangkit dari keterpurukan setelah cerai memang bukan hal yang mudah untuk dilakukan.

Jangan khawatir, Bunda. Sebagai seorang ahli yang mengerti tentang pra nikah, pernikahan, dan perceraian, Ega membagikan tips agar Bunda bisa bangkit dari perceraian yang menyakitkan.

1. Mengalihkan fokus

Setelah resmi bercerai, Bunda harus bisa mengalihkan fokus tentang masa lalu ke hari ini dan masa depan, Bunda. Mengingat masa lalu dan menyalahkan apa yang telah terjadi tidak akan memperbaiki apa pun.

Karena itu, Bunda bisa mulai mengenali apa yang dapat dilakukan hari ini. Bunda bisa lakukan berbagai hal untuk diri sendiri dan orang lain yang Bunda cintai.

Klik baca halaman berikutnya untuk melihat tips move on dari perceraian yang lainnya ya, Bunda.

Bunda, simak juga video pesan Lenna Tan untuk mereka yang berniat menikah muda berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




MEMBANGUN POSITIVITAS HINGGA JANGAN TERBURU-BURU MENGAKHIRI MASA LAJANG

Shot of a young woman looking despondent after a fight with her boyfriend

Ilustrasi perceraian/Foto: Getty Images/PeopleImages

2. Membangun positivitas dalam diri

Perceraian memang hal yang menyakitkan dalam kehidupan. Untuk itu, Bunda perlu membangun positivitas yang ada dalam diri sendiri.

Bunda bisa memperbanyak kegiatan yang positif dan mengelilingi diri sendiri dengan orang-orang yang positif. Penting bagi Bunda untuk selalu berusaha membangun keyakinan yang positif dalam diri.

3. Tidak menyangkal kesalahan di masa lalu

Pernikahan Bunda memang tidak berakhir bahagia. Namun, Bunda tidak bisa menyangkal kesalahan yang telah terjadi di masa lalu, Bunda. Ingat, Bunda, kesalahan di masa lalu adalah pembelajaran yang baik dan penuh makna.

Perbanyak bertanya pada diri sendiri apa hal baik yang Bunda dapatkan dari kegagalan berumah tangga, serta apa hal baik yang Bunda dapatkan pasca bercerai.

4. Jangan terburu-buru mengakhiri masa lajang

Saat Bunda sudah merasa cukup tenang dan paham mengenai makna kegagalan yang sebelumnya,mungkin akan mulai membuka diri untuk sebuah hubungan yang baru, ya. Ini bukan hal yang salah untuk dicoba, Bunda.

Tapi satu hal penting yang perlu diketahui, Bunda perlu mengomunikasikan pengalaman bersama dengan pasangan baru. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi apa yang pernah menjadi kegagalan dalam pernikahan Bunda.


(mua/kuy)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda