Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

3 Tips Penting Merawat Tanaman Hias Lidah Mertua, Perhatikan Media Tanam

Vauri Audia   |   HaiBunda

Rabu, 24 Mar 2021 03:00 WIB

Wooden boxes with sansevieria plants on white background
Tanaman hias lidah mertua/Foto: iStock

Di Indonesia tanaman hias sansevieria popular pula dengan nama lidah mertua karena bentuknya yang tajam, unik, daun yang keras, tegak, sukulen, dan dengan ujung runcing.

Lidah mertua kerap menjadi incaran pencinta tanaman hias karena keistimewaannya dibandingkan yang lainnya, yaitu bisa menyerap bahan yang beracun, seperti karbondioksida, formaldehida, benzena, sekaligus berfungsi sebagai penyaring udara kotor karena menghasilkan oksigen.

Selain karena kecantikannya, tanaman hias ini juga tidak membutuhkan banyak air, serta tahan terhadap intensitas cahaya tinggi hingga rendah. Sehingga menjadikannya salah satu tanaman hias yang bisa Bunda rawat dengan mudah.

banner resep tahu

Jika Bunda ingin tanaman lidah mertua tampil menarik dan memberikan nuansa rumah yang indah, maka berikanlah perhatian ekstra untuknya seperti pemilihan media tanam, penempatan pot dan pemupukan, dikutip dari buku Pintar Tanaman Hias.

1. Pemilihan Media Tanam

Lidah mertua membutuhkan media tanam yang bersifat porous dan kering, Bun. Jenis dan komposisi medianya ditentukan oleh sifat, rencana penanaman, dan penempatan tanaman tersebut.

Media tanam terbaik yang bisa Bunda pilih, diantaranya sekam bakar, kompos atau pupuk kandang, dan pasir malang dengan perbandingan 1:1:1. Sebaiknya juga pergantian media tanam cukup dilakukan setahun sekali saja.

2. Penempatan Pot

Pastikan Bunda memilih pot yang sesuai dengan ukuran tanaman lidah mertua. Menanam lidah mertua berukuran mini di pot yang besar akan membuat tanaman menjadi tertutupi oleh timbunan tanah sehingga akan menyebabkan tanaman mudah berjamur dan membusuk.

Pilih pot besar untuk tanaman induk (soliter) atau gabungan beberapa individu tanaman (grouping). Sementara itu, tanaman lidah mertua yang dihasilkan dari setek daun atau berukuran mini lebih cocok diletakkan pada pot berukuran kecil.

Bunda bisa meletakkan tanaman lidah mertua dalam pot yang terbuat dari tanah liat, semen, plastik, dan keramik, Pemilihan pot yang terbuat dari tanah liat dianggap yang terbaik karena pot ini memiliki dinding yang dapat menyerap dan membuang kelebihan air pada tanaman hias (porous), serta bisa menjaga kestabilan temperatur media.

Sementara itu, bila Bunda meletakkan lidah mertua pada pot plastik maka pastikan pot tersebut memiliki lubang pembuangan air di dasar atau disamping pot guna memastikan tanah tidak terlalu tergenang atau basah.

Namun, jika Bunda ingin mengikuti tren maka memilih pot keramik bisa jadi andalan yang bisa dipertimbangkan. Hal ini karena pot keramik memiliki daya tarik yang bisa menambah keanggunan tampilan tanaman hias lidah mertua.

Untuk tips lainnya, klik baca halaman berikutnya ya, Bunda.

Simak juga video cara merawat tanaman hias janda bolong:

[Gambas:Video Haibunda]




PERHATIKAN PUPUK

Home and garden concept of sansevieria trifasciata or Snake plant in the bedroom

Tanaman hias lidah mertua/Foto: iStock

3. Pemupukan

Sebagai tanaman hias dalam pot, pertumbuhan vegetatif menjadi fokus perawatan tanaman hias lidah mertua. Oleh karena itu, pemilihan dan penggunaan pupuk perlu disesuaikan dengan tujuan tersebut. Bunda pun bisa juga mencoba memberikan pupuk daun dan akar pada tanaman hias ini.

Karena keelokan yang diinginkan dari tanaman hias lidah mertua adalah daunnya, maka pupuk yang digunakan harus yang mengandung kadar nitrogen (N) lebih tinggi dibandingkan dengan unsur P dan K dengan frekuensi pemupukan seminggu sekali.

Pupuk yang dimaksud ini adalah pupuk daun  yang bisa Bunda berikan dengan dosis sebanyak 2 – 4 g/l air dan disemprotkan ke daun tanaman. Misalnya saja Growmore, Gandasil, Vitabloom, dan Bayfolan.

Sementara itu, bila Bunda memilih pupuk akar maka lakukan pemupukan selama sebulan sekali di media tanam dengan dosis 3 – 4 butir untuk tanaman kecil dan 5 – 8 butir untuk tanaman dewasa. Contoh dari pupuk akar adalah pupuk merek Mutiara, biasanya mengandung N, P, K dalam perbandingan seimbang.


(kuy/kuy)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda