Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Jangan Ragu Bun, Ini Prokes yang Diterapkan Calon ART Infal Sebelum Bekerja

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Minggu, 02 May 2021 13:21 WIB

Asian woman wearing rubber protective gloves cleaning oven in her home during Staying at home using free time about their daily housekeeping routine.
Ilustrasi ART Infal/Foto: Getty Images/iStockphoto/ake1150sb

Selama masa pandemi, mengundang orang asing ke rumah rasanya agak mengkhawatirkan ya, Bunda. Mungkin ini pula yang membuat Bunda ragu untuk menggunakan jasa ART infal selama libur lebaran.

Orang yang menjadi ART infal pastinya asing dan Bunda tidak tahu bagaimana riwayat perjalanan serta kesehatannya, pasti ada kecemasan mengenai penularan virus COVID-19. Namun, ada hal yang bisa Bunda lakukan.

Menurut Ami Suratmi selaku pemimpin Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Tiara Cipta, saat pandemi lebih baik menggunakan ART infal dengan masa sewa bulanan, Bunda. Selain lebih aman, Bunda juga bisa langsung mempertimbangkan ART infal untuk dijadikan pengganti ART reguler jika ART reguler tidak bisa kembali bekerja.

"Khusus di masa pandemi, lebih aman menggunakan yang bulanan. Selain karna peraturan pemerintah yang masih berubah, kadang peraturan daerah juga mempersulit pekerja," katanya pada HaiBunda beberapa waktu lalu.

"Juga kalau memakai yang harian, patut dipertimbangkan apakah nantinya bisa langsung dapat pekerja regularnya. Terus pekerja yang digantikan ini, apakah pasti kembali dalam kondisi sehat mengingat penyebaran covid sudah tidak pandang dari mana mereka berasal," sambungnya lagi.

banner doa mantan istri uasbanner doa mantan istri uas/ Foto: haibunda.com/Mia Kurnia Sari

Agar Bunda merasa tenang, Ami telah melakukan berbagai protokol kesehatan untuk menjaga ART infal yang ada di LPK nya tetap sehat dan dalam keadaan aman, Bunda. Berikut ini adalah 5 SOP yang Ami lakukan selama COVID-19.

1. Melakukan karantina mandiri

Ami sering menyalurkan pekerja yang berasal dari daerah, Bunda. Sebelum datang ke LPK nya, para pekerja sudah melakukan karantina mandiri di daerah mereka masing-masing. Karantina mandiri dilakukan untuk kenyamanan dan keamanan bersama, Bunda. Setelah karantina selesai, baru para pekerja datang ke kantor.

" Pekerja dari daerah sebelumnya mereka karantina mandiri di daerah masing masing."

2. Melakukan tes COVID-19

Sesampainya di kantor, para pekerja yang baru datang dari daerah langsung melakukan tes COVID-19, Bunda. Ini bertujuan untuk mendeteksi apakah para pekerja terpapar virus COVID-19 selama perjalanan atau tidak. Test yang biasa dilakukan berupa tes Antigen, Bunda. Agar lebih akurat, tes yang terkadang digunakan juga berupa tes swab PCR.

"Sesampainya di kantor, mereka langsung melakukan tes COVID-19 Swab PCR atau Antigen."

Klik baca halaman berikutnya yuk, Bunda.

Bunda, simak juga video resep nastar salted egg berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




PARA PEKERJA ART INFAL DIASRAMAKAN DAN TIDAK DIIZINKAN KE TEMPAT UMUM

Shot of a young woman cleaning her living room

Ilustrasi ART Infal/Foto: Getty Images/PeopleImages

3. Para pekerja diasramakan

Setelah melakukan tes COVID-19 dan mendapatkan hasil yang menyatakan pekerja negatif virus COVID-19, maka para pekerja calon ART Infal segera diasramakan, Bunda. Tak hanya itu, Bunda. Para pekerja juga diasramakan sesuai dengan sesama rekan yang datang di hari yang sama.

"Sesudah hasil keluar mereka kami asramakan. Kami akan asramakan di tempat yang sama dengan anak yang sama juga hari keberangkatannya di kami," ungkap Ami.

4. Menerima pekerja di hari tertentu

Selain itu, Ami mengaku hanya menerima calon pekerja di hari yang telah ditentukan, Bunda. Jadi Ami tidak menerima calon pekerja setiap harinya di luar hari yang telah ditentukan. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya penumpukan pekerja di asrama yang telah disediakan.

"Kami hanya menerima calon pekerja di hari yang kita tentukan. Jadi tidak tiap hari (menerima) guna menghindari penumpukan orang di asrama," tuturnya.

5. Tidak diizinkan ke tempat umum

Selain itu, selama di asrama atau di yayasan, para pekerja tidak bisa bepergian dengan bebas ke luar asrama atau ke tempat umum, Bunda. Misalnya seperti minimarket atau ATM.

"Selama di yayasan (calon pekerja) tidak diizinkan ke tempat umum. Seperti minimarket atau ATM," jelasnya.


(mua/mua)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda