Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Dirgahayu Jakarta! 5 Fakta Ondel-ondel yang Tak Banyak Diketahui

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Selasa, 22 Jun 2021 10:57 WIB

Ondel-ondel is a form of folk performance using large puppets. It originated from Betawi, Indonesia and is often performed in festivals. The word ondel-ondel refers to both the performance and the puppet.
Ondel-ondel/Foto: Getty Images/iStockphoto/Mujibur Rohman

Hari ini adalah hari ulang tahun kota Jakarta, Bunda. Kota yang penuh dengan kebudayaan ini kini sudah genap berusia 494 tahun, lho. Kira-kira, Bunda sudah mempersiapkan apa untuk merayakan kota Jakarta?

Selain menyiapkan makanan dan minuman khas suku Betawi, biasanya beberapa orang menantikan kehadiran ondel-ondel di saat HUT Jakarta, Bunda. Ya, simbol budaya Betawi ini memang selalu menarik perhatian banyak orang, lho.

Agar Bunda dan keluarga lebih mengenal kebudayaan Betawi, berikut ini HaiBunda bantu rangkumkan dari berbagai sumber, serba-serbi ondel-ondel yang bisa Bunda ketahui. Mulai dari sejarah hingga penjelasan mengenai musik pengiringnya.

Banner Cocok untuk Tanggal TuaBanner Cocok untuk Tanggal Tua/ Foto: HaiBunda/ Mia Kurnia Sari

1. Sejarah ondel-ondel

Ondel-ondel merupakan bentuk pertunjukan rakyat Betawi yang biasanya ada di berbagai pesta rakyat, Bunda. Misalnya seperti pernikahan, sunatan hingga peletakan batu pertama pembangunan sebuah gedung.

Ondel-ondel sendiri sudah lama menghiasi kota Jakarta, Bunda. Namun masih banyak orang yang belum mengetahui sejarah dari kesenian yang satu ini.

Kustopo mengatakan dalam bukunya yang berjudul Mengenal Kesenian Nasional 6: Ondel-ondel, bahwa banyak yang mengatakan ondel-ondel berawal dari orang-orangan sawah yang dipasang petani. Namun, pendapat ini tidak memiliki dasar yang kuat sehingga ditolak kebenarannya.

Selain itu, Kustopo juga menjelaskan bahwa banyak pula yang menyebut bahwa ondel-ondel dibuat sebagai tugu peringatan untuk menghormati leluhur yang sudah meninggal. Hal ini karena besarnya ondel-ondel yang melambangkan nenek moyang mereka sebagai orang yang berjiwa besar dan sanggup melindungi anak serta cucunya.

Secara historis, ondel-ondel sudah ada sejak sebelum 1.600 Masehi, Bunda. Menurut cerita turun temurun, ondel-ondel dibuat untuk keperluan upacara adat yakni upacara tolak balak, Bunda. Upacara ini dilangsungkan untuk mengusir wabah penyakit pada suatu kampung.

Nama ondel-ondel kemudian menjadi populer setelah dijadikan nyanyian oleh Benyamin Sueb dan Ida Royani pada tahun 1970, Bunda. Sejak saat itu, masyarakat kembali mengenal nama ondel-ondel sebagai ikon Jakarta.

Sejak pencanangan ondel-ondel sebagai ikon Jakarta, kini ondel-ondel akan menghiasi gedung-gedung pemerintahan di DKI Jakarta, Bunda. Ondel-ondel biasanya dipasang di ruang depan atau dekat pintu masuk gedung.Sejak saat itu, ondel-ondel seperti dijadikan properti negara.

Klik baca halaman berikutnya yuk, Bunda.

Bunda, simak juga video menu Betawi Haji Awi berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




UKURAN HINGGA TAMPILAN ONDEL-ONDEL

Ondel-ondel is a traditional big doll from Betawi's culture, a Jakarta's traditional culture that used in exorcise ritual in the past, but in modern days it used to entertain people. The red face is the man & The white face is the woman. It's all made from bamboo for the body structure, wood or fiber glass for its face, coconut fiber for hairs, colorful fabric sheets as the dress & other materials. The doll is human operated from inside of the body.

Ondel-ondel/Foto: Getty Images/benito_anu

2. Ukuran dan bahan ondel-ondel

Menurut Mita dalam bukunya yang berjudul Ondel-ondel sebagai Ruang Negosiasi Kultural Masyarakat Betawi dan jurnal Ondel-ondel kekinian: Boneka Besar Betawi di Zaman Modern, menjelaskan bahwa penampilan ondel-ondel dibuat sesuai dengan fungsinya yakni menyeramkan dan menakutkan, Bunda.

Raut wajah ondel-ondel dibuat berwarna merah dengan warna merah dan mata bulan yang melotor. Ondel-ondel juga kerap dibuat dengan taring panjang yang keluar dari mulutnya.

Ondel-ondel dibuat dengan tubuh tinggi besar dengan ukuran sekitar 80 x 250 x 80 cm, Bunda. Kerangkanya juga terbuat dari rotan atau bambu dengan topeng dari kayu berkualitas tinggi seperti kayu cempaka, kenanga, rambutan, atau kapuk.

Dengan kayu berkualitas tinggi, ondel-ondel jadi mudah dibentuk dan tidak mudah rusak, Bunda. Selain itu ondel-ondel juga memiliki keharuman tersendiri yang berasal dari kayu.

3. Warna dan tampilan ondel-ondel

Ondel-ondel telah memiliki berbagai perubahan dalam penampilannya, Bunda. Dahulu, ondel-ondel pria memiliki wajah garang warna merah dengan gigi dan taring. Pakaian yang digunakan juga berwarna hitam dilengkapi dengan hiasan yang ada di dadanya.

Sementara itu, ondel-ondel wannita memiliki wajah berwarna putih sebagai lambang kebaikan seorang ibu. Ondel-ondel wanita juga mengenakan pakaian merah dan kain bawahan berwarna ungu. Sehelai kain menutupi bagian dadanya.

Seiring berkembangnya zaman, kini wajah ondel-ondel dibuat semakin mirip dengan manusia dan mengesampingkan unsur magisnya, Bunda. Kini boneka besar itu sudah terlihat lebih manusiawi, ramah, bersahabat, dan beradab.

Klik baca halaman berikutnya yuk, Bunda.

PENGIRING DAN PENURUNAN NILAI ONDEL-ONDEL

Jakarta, October 20, 2014 : Ondel-ondel were performed at a festival event in Jakarta, Indonesia. Ondel-Ondel is a kind of traditional performance from the native people of Jakarta and it is usually performed as a folk performance from Betawi, the . Ondel-ondel are always come in couple, with both male in red face and female in white.

Ondel-ondel/Foto: Getty Images/benito_anu

4. Pengiring ondel-ondel

1 set ondel-ondel terdiri dari sepasang ondel-ondel pria dan wanita, serta tim musik pengiringnya, Bunda. Saat sedang dilakukan arak-arakan keliling kampung, ondel-ondel akan diiringi oleh musik khusus ondel-ondel, Bunda.

Musik ini biasanya terdiri dari 6-8 tabuhan yakni 1-2 gending tepak, 1 kecrek, 2 ningnong, 1-2 gong kecil, 1 gong besar, dan 1 tehkyan. Pada formasi ini, semua anggota pengiring dapat saling bertukar alat, Bunda. Hanya saja alat musih tehyan tidak ada penggantinya karenan sulit dimainkan.

Semakin berkembangnya zaman, kini musik untuk mengiringi ondel-ondel tidak hanya melantunkan lagu khusus ondel-ondel atau Betawi. Kini ondel-ondel bisa diiringi dengan lagu pop yang sedang naik daun. Tak hanya itu, Bunda. Para pengiring musik ondel-ondel juga mengenakan pakaian dengan warna-warna yang cerah, kontras, dan senada dengan ondel-ondel.

5. Penurunan nilai ondel-ondel

Jika dahulu ondel-ondel sangat dijunjung tinggi dan ditakuti, kini ondel-ondel sering ditemukan sebagai alat untuk mengais rezeki di jalanan, Bunda. Bahkan ondel-ondel yang digunakan nampak tak terurus sehingga nilai ondel-ondel di mata masyarakat menjadi menurun.

Hal ini disampaikan dalam penelitian yang dilakukan oleh Purbasari, Marianto, dan Burhan yang berjudul Membaca Perubahan Tanda Visual dan Makna pada Ondel-ondel dalam Perkembangan Masyarakat Betawi.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa saat masyarakat percaya pada sebuah karya seni sebagai bagian dari kehidupan dan kepercayaan, maka objek tersebut akan mendapat tempat dan perlakuan yang layak, Bunda. Namun, di mata masyarakat kini ondel-ondel hanyalah sebuah boneka besar penghibur yang digunakan tanpa memperhatikan aturan mainnya.

Semoga Bunda dan yang lainnya bisa lebih menghargai dan menanamkan nilai-nilai kebudayaan yang lebih, ya. Bunda juga bisa memberikan pelajaran serta ilmu yang bermanfaat tentang kebudayaan Betawi kepada si kecil. Selamat merayakan HUT Kota Jakarta yang ke 494, Bunda!


(mua/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda