Nanda Gita punya tugas yang cukup berat sebagai seorang Bunda. Ia harus bisa mengajarkan anak semata wayangnya, Hasya, kebudayaan Indonesia di tengah lingkungan Belanda.

Mantan bintang FTV ini pun menyiasatinya dengan hal-hal sederhana, Bun. Seperti menggunakan kain gendongan jarik dan menggunakan Bahasa Indonesia saat bertutur di rumah.

Namun demikian, Nanda tidak bisa mengelak ketika ada bahasa lain yang terpapar kepada Hasya. Apalagi memang lingkungan Eropa tempat mereka tinggal dipenuhi dengan ragam budaya yang berbeda. 

"Aku ajarin Hasya Bahasa Indonesia karena mau Hasya bisa Bahasa Indonesia, Papanya dengan Bahasa Belanda, nanti ketika Hasya sudah besar mungkin Bahasa Inggris," cerita Nanda.

"Untuk membesarkan, hal-hal yang baik dari budaya Indonesia aku terapkan ke Hasya, hal-hal yang baik dari budaya Belanda aku terapkan juga ke Hasya," tegasnya.

Budaya Belanda yang sampai sekarang masih sulit diterima Nanda adalah masalah pengaturan tidur anak. Menurutnya, budaya setempat yang mengharuskan anak tidur di kamar sendiri sejak usia dua hari, tidak tega ia terapkan.

Akhirnya ia berkompromi dengan mengajak Hasya tidur sekamar dengan ia dan suami, hanya saja tidak dalam satu kasur yang sama. "Jadi hal-hal kayak begitu yang kita kombinasikan," kata Nanda lagi.

Lalu bagaimana dengan status kewarganegaraan Hasya? Lalu bagaimana pula dengan lokasi terbaik untuk pendidikan Si Kecil? Simak aja yuk, Bun jawaban selengkapnya dalam wawancara bersama Nanda di video berikut.