
moms-life
Cara Merawat Tanaman Hias Bunga Wijayakusuma, Unik Hanya Mekar di Malam Hari
HaiBunda
Kamis, 30 Sep 2021 04:00 WIB

Selain mengoleksi tanaman hias daun, mengoleksi tanaman hias bunga kini juga tak kalah menariknya, Bunda. Salah satu tanaman hias bunga yang bisa dimiliki adalah bunga wijayakusuma. Tanaman hias bunga wijayakusuma atau Epiphyllum oxypetalum adalah jenis tanaman yang termasuk dalam keluarga kaktus anggrek.
Keunikannya yang hanya mekar di malam hari dengan bunga yang indah, membuat bunga wijayakusuma dijuluki sebagai Queen of The Night atau si “Ratu Malam”. Biasanya, bunga mulai mekar pada pukul 8 hingga 10 malam, mencapai puncaknya pada pukul 12 hingga 3 pagi, dan tutup sebelum fajar.
Wijayakusuma memiliki aroma manis dan harum, serta warna putih pada kelopaknya dengan ukuran yang sempit. Tanaman hias bunga ini tidak menghasilkan daun, tetapi memiliki batang yang terlihat seperti daun dan memiliki fungsi serupa.
Jika Bunda adalah salah satu yang memiliki tanaman ini, atau baru mulai menanamnya tentu perlu mengetahui cara merawatnya dengan tepat. Wijayakusuma termasuk dalam tanaman hias bunga dengan perawatannya yang mudah, Bunda.
Dilansir dari UK House Plants dan SF Gate, berikut ini adalah cara merawat tanaman hias bunga wijayakusuma agar lebih banyak menghasilkan bunga. Simak selengkapnya di sini, yuk.
1. Pencahayaan
Tanaman hias bunga wijayakusuma menyukai tempat yang bisa memberikannya cahaya terang dan tidak langsung jika di dalam ruangan, dan menyukai teduh parsial jika berada di luar ruangan.
Bunda tidak disarankan untuk meletakkan tanaman ini lebih dari dua jam di cahaya langsung, karena kerentanannya dengan cahaya matahari. Terlalu banyak sinar matahari akan memunculkan semburat merah pada daun tanaman.
Lokasi dalam jarak tiga meter dari jendela yang menghadap ke utara, timur, barat, atau di bawah jendela atap rumah adalah tempat yang ideal untuk meletakkan tanaman hias ini. Hindari penggunaan pencahayaan buatan di malam hari.
2. Air
Bunga kusuma wijaya paling baik ditanam di kompos lembap, dengan setengah dari tanah dalam kondisi mengering. Saat tanaman sedang bertunas atau mekar, pastikan untuk menggunakan air hangat untuk menghindari kejutan sistem akar yang sensitif.
Jika ingin menggunakan air keran biasa, ada baiknya jika didiamkan dahulu setidaknya 24 jam sebelum digunakan. Menuangkan air keran dingin langsung ke dalam pot tidak hanya akan merusak akar, tetapi dapat menyebabkan tepi daun menguning dan bunga tiba-tiba rontok.
Bunda dapat mengetahui waktu yang tepat untuk menyirami dan tidak menyiraminya dengan memahami gejala kekurangan air, seperti tidak adanya pertumbuhan baru, transplantasi yang sangat dibutuhkan, dan daun yang mengering.
Sedangkan, Bunda perlu berhenti menyirami jika melihat gejala, seperti daun menguning yang segera rontok, tidak ada pertumbuhan, dan akar yang membusuk. Hal ini biasa terjadi dengan karena tanah yang terlalu basah atau kurang terpapar sinar matahari.
3. Suhu dan Kelembapan
Meskipun termasuk jenis kaktus anggrek, tanaman hias bunga wijayakusuma lebih menyukai tanah yang lembab, tetapi dikeringkan dengan baik. Tanah tidak boleh dibiarkan mengering sepenuhnya sebelum disiram kembali.
Tingkat kelembaban yang stabil harus menjadi hal penting terdepan dalam perawatannya, Bunda. Tingkat kelembaban ruangan rata-rata sudah cocok untuk spesies ini.
Bunda juga bisa mempertimbangkan untuk menggunakan nampan kerikil yang berguna menjaga kelembapan di sekitarnya yang dekat sumber panas. Di luar ruangan, Bunda bisa menanam tanaman hias bunga ini di lokasi terlindung atau teduh parsial dengan suhu di atas 10 derajat celcius.
Klik baca halaman berikutnya untuk mengetahui lebih lengkap cara perawatan tanaman ini yuk, Bunda.
Cek Bunda, tanaman hias pembawa hoki:
CARA MERAWAT TANAMAN HIAS BUNGA WIJAYAKUSUMA
Foto: Getty Images/iStockphoto/pandi supriadi
4. Pemupukan
Tanaman hias bunga wijaya kusuma akan tumbuh lebih baik jika diberikan pupuk khusus untuk tanaman kaktus. Saat tanaman sedang bertunas atau mekar, tukar dengan pakan berbasis kalium, yang bisa meningkatkan ketahanan tanaman baik dari kekeringan atau hama.
Bunda perlu menghindari penggunaan pupuk ready to use atau pupuk siap pakai, tanpa pra-air terlebih dahulu, karena ini akan mengakibatkan akar terbakar dan daung yang menguning. Berikan pupuk setiap minggu di musim panas, dan kurangi pemberiannya sedikit ketika musim dingin.
5. Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan ketika Bunda menemukan ada daun yang rusak selama masa pertumbuhan tanaman hias ini. Saat memangkas, selalu gunakan peralatan atau gunting bersih untuk mengurangi kemungkinan penyakit bakteri dan jamur.
Jangan pernah memotong jaringan yang menguning karena dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut, seperti penyakit atau infeksi bakteri. Ingatlah untuk membuat sayatan yang bersih karena sayatan yang terlalu rusak dapat menyebabkan pertumbuhan yang lemah dan penurunan kesehatan.
6. Repotting
Lakukan repot setiap tiga tahun, menggunakan tanah campuran khusus kaktus dan sukulen, serta gunakan pot ukuran yang lebih besar dengan drainase yang memadai. Waktu terbaik untuk melakukannya adalah sekitar satu bulan setelah mekar memudar.
Untuk repotting, Bunda bisa melakukan langkah-langkah berikut ini:
- Angkat bola akar dengan hati-hati dari pot dan posisikan dalam wadah yang lebih besar.
- Isi sekitar bagian luar bola akar dengan media tanam.
- Tunggu satu minggu sebelum menyiram.
- Berikan air hanya ketika permukaan tanah kering selama satu bulan.
- Setelah periode ini, sirami tanaman seperti biasa.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
7 Tanaman Hias untuk Kado Natal, Hampers Cantik Anti Mainstream

Mom's Life
Mengenal 3 Bunga Nasional Indonesia yang Cantik dan Unik, Bunda Punya di Rumah?

Mom's Life
9 Tanaman Hias untuk Ide Hampers Lebaran, Unik dan Berkesan

Mom's Life
11 Tanaman Hias Indoor Mini yang Cocok untuk Rumah Mungil, Cantik dan Mudah Dirawat

Mom's Life
11 Jenis Tanaman Hias Pinggir Kolam Ikan, Bikin Cantik


7 Foto
Mom's Life
7 Potret Rumah Yuni Shara Bertema 'Jungle House', Penuh Tanaman Hias
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda