HaiBunda

MOM'S LIFE

Banyak Anak Muda di China Ogah Menikah, Kenapa?

Annisa A   |   HaiBunda

Kamis, 14 Oct 2021 23:00 WIB
Ilustrasi Tidak Menikah / Foto: Getty Images/iStockphoto/PonyWang
Jakarta -

Dunia tengah menghadapi fenomena resesi seks. Sebuah survei menemukan bahwa hampir 50 persen wanita muda yang tinggal di kota-kota China tak memiliki rencana untuk menikah, Bunda.

Temuan itu merupakan data dari survei baru populasi urban muda China yang dihelat oleh Liga Pemuda Komunis China. Sebanyak 2.905 pemuda yang belum menikah dan tinggal di perkotaan dengan rentang usia 18-26 tahun menjadi responden dalam survei ini.

Usia tersebut dikategorikan ke dalam usia Gen Z. Hasilnya, sebanyak 44 responden wanita muda tidak berencana untuk menikah. Tak hanya wanita, 25 persen responden pria juga mengatakan rencana yang serupa.


Ada beberapa alasan yang menyebabkan anak muda di China enggan untuk menikah. Sebagian Gen Z mengatakan mereka tak punya waktu dan energi untuk menikah. Ada juga yang merasa kesulitan menemukan calon pasangan.

"Mengapa Gen Z China ini tidak ingin menikah, 34,5 persen dari mereka yang disurvei mengatakan tidak punya waktu atau energi untuk menikah. Sementara itu 60,8 persen Gen Z China juga mengatakan mereka merasa sulit untuk menemukan orang yang tepat," ungkap laporan tersebut.

Beberapa peserta juga menyebutkan alasan lain yang membuat mereka malas menikah, seperti mahalnya biaya untuk menikah dan beban ekonomi dalam memiliki anak. Kemudian, sepertiga responden juga mengatakan bahwa mereka tidak percaya pada pernikahan.

Hal itu menunjukkan persentase yang sama dari responden yang mengatakan bahwa mereka tidak pernah merasakan jatuh cinta. Hasil survei tersebut menjadi tantangan baru untuk China, yang tengah berusaha meningkatkan angka kelahiran di negara mereka pada tahun ini.

China diketahui sedang membuat kebijakan baru. Mereka melaporkan ada penurunan 70 persen tingkat perceraian pada kuartal pertama 2021 setelah diberlakukannya undang-undang 'pendinginan'.

Kebijakan tersebut mengatur pihak berwenang untuk menunggu satu bulan sebelum menyetujui perceraian pasangan. Hal ini dilakukan untuk mencegah banyaknya kasus perceraian yang impulsif.

Tingkat kelahiran China yang lesu merupakan imbas dari peraturan di 1979, di mana pemerintah China menerapkan kebijakan satu anak untuk menekan ledakan populasi. Namun pada Mei 2021, pemerintah telah mencabut larangan untuk memiliki lebih dari dua anak.

Meski begitu, banyak anak muda yang enggan untuk menikah karena gaya hidup '9-9-6' yang serba cepat. TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Saksikan juga video kisah pria China yang nikahi wanita RI dan mengajaknya tinggal di rumah tua:

(anm/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Terpopuler: Potret Jessica Mila bersama para Kakak Ipar

Mom's Life Nadhifa Fitrina

6 Cara Mengenali Gejala Stroke pada Wajah dan Tubuh

Mom's Life Amira Salsabila

Ungkapan Hati Yulia Rachman untuk Sang Putra Semata Wayang yang Ultah ke-16

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Respons Enno Lerian saat Suaminya Disebut Terlalu Tua: Aku juga Sudah 42 Tahun

Mom's Life Annisa Karnesyia

Sissy Priscillia Terharu Anak Pertama Kali Jadi Navigator sang Ayah, Langsung Juara 1

Parenting Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Momen Aaliyah Massaid Jalan di Runway, Dapat Support dari Suami

6 Cara Mengenali Gejala Stroke pada Wajah dan Tubuh

5 Potret Lee Junho Pemeran Kang Tae Poong dalam BTS Drakor Typhoon Family

Terpopuler: Potret Jessica Mila bersama para Kakak Ipar

Ungkapan Hati Yulia Rachman untuk Sang Putra Semata Wayang yang Ultah ke-16

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK