Mengenal Sosok Ibunda Soekarno, Disebut Jadi Alasan Sukmawati Pindah Agama

Putri mendiang Presiden Soekarno, Sukmawati Soekarnoputri, memutuskan untuk memeluk agama Hindu. Wanita 69 tahun ini diketahui semula menganut agama Islam, Bunda.

Rencananya, Sukmawati akan menjalankan upacara atau ritual pindah agama ini di Bali. Acara akan berlangsung di Sukarno Center Heritage di Bale Agung Singaraja, Selasa (26/10/2021) mendatang.

Kabar ini dibenarkan oleh Ketua The Soekarno Center, Arya Wedakarna, sekaligus penanggung jawab acara. Menurut Arya, kakak Megawati Soekarnoputri ini memang benar akan pindah agama.

Sukmawati disebut sudah memikirkan dengan matang keputusannya pindah agama. Ia bahkan sudah mengantongi izin dari keluarga, terutama anak dan saudara-saudaranya.

"Putra-putri beliau ada tiga orang kan. Mendapat persetujuan juga dari kakak dan adik putri Bung Karno yang lain seperti Ibu Mega, Ibu Rahma almarhum, Bapak Guntur, dan Bapak Guruh," kata Arya seperti dikutip dari detikcom.

"Jadi semuanya sudah setuju. Itu urusan beliau untuk minta izin. Karena kan salah satu syarat dari Sudhi Wadani ini adalah ada izin dari keluarga," sambungnya.

Arya menjelaskan bahwa Sukmawati memutuskan pindah agama karena neneknya atau Ibunda dari mendiang Presiden Soekarno. Nenek Sukmawati diketahui seorang keturunan Bali yang menganut agama Hindu, Bunda.

"Dulu nenek beliau kan ada yang Hindu begitu kan. Jadi kembali ke pangkuan Hindu Dharma, jadi justru beliau yang menyarankan. Tokoh-tokoh Bali juga menyarankan jadi untuk menjaga kebinekaan kita," ujar Arya.

Presiden Sukarno memang memiliki garis darah keturunan bangsawan Bali. Sukarno lahir dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai. Ida merupakan perempuan asal Singaraja, Bali.

Ibunda Soekarno ini merupakan keturunan bangsawan, Bunda. Dalam buku Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia yang ditulis Cindy Adams, Soekarno mengatakan bahwa sang Bunda lahir di Bali dari kasta Brahmana.

"Ibuku, Idayu, asalnya dari keturunan bangsawan. Raja Singaraja yang terakhir adalah paman ibu," ujar Sukarno, dalam buku autobiografinya tersebut.

Kisah asmara Idayu dan Raden Soekemi Sosrodihardjo sempat tidak direstui karena perbedaan agama. Kisah cinta keduanya diceritakan ulang Soekarno dalam buku autobiografinya. Ia juga berbagi cerita tentang sosok sang Bunda semasa hidup hingga tutup usia.

Seperti apa sosok Idayu di mata Presiden Soekarno?

TERUSKAN MEMBACA DI SINI.

Simak juga hubungan yang terjalin antara Dewi Soekarno dan anak-anak Fatmawati, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]