HaiBunda

MOM'S LIFE

8 Ciri-Ciri Krim Kecantikan Berbahaya & Perlu Diwaspadai, Bunda Perlu Tahu

Annisa Afani   |   HaiBunda

Selasa, 02 Nov 2021 05:30 WIB
Ilustrasi krim wajah/Foto: Getty Images/iStockphoto/zoranm
Jakarta -

Sejak beberapa tahun belakangan, produk kecantikan ala Korea Selatan berhasil menarik perhatian ya, Bunda. Bahkan, beragam beberapa produk berkualitas pun menjadi hits dengan menawarkan macam-macam manfaat.

Untuk itu, produk kecantikan ini tak harus didapatkan dengan harga yang tidak murah. Sehingga, ada saja beberapa oknum yang memanfaatkan kesempatan tersebut demi mendapatkan untung.

Oknum tersebut biasanya tak bertanggung jawab. Mereka membuat produk skincare yang mengklaim kualitas seperti skincare Korea, namun dengan harga yang ramah di kantong.


Sayangnya, produk ini dibuat dari bahan yang berbahaya dan tidak cocok untuk penggunaan kulit, Bunda. Akibatnya, kulit akan mengalami masalah mulai dari gatal, panas, hingga terbakar.

Salah satu produk yang sering ditemui adalah krim wajah berbahaya. Oleh karena itu, Bunda perlu berhati-hati agar tak menjadi salah satu korban, ya.

Untuk bisa membedakannya, ada beberapa ciri krim wajah berbahaya yang bisa Bunda perhatikan. Simak beberapa di antaranya yang sudah HaiBunda rangkum sebagai berikut:

1. Warna mencolok

Hal pertama yang harus Bunda perhatikan saat akan membeli krim wajah adalah warnanya, Bunda. Krim wajah yang berbahaya biasanya memiliki warna yang lebih mencolok. Ini mengindikasi krim wajah menggunakan warna tekstil yang tentunya tidak aman untuk kulit.

Biasanya, warna yang dikenali adalah warna kuning cerah atau putih pearly menyerupai mutiara. Jika menemukan krim wajah dengan ciri seperti ini, sepertinya Bunda harus berpikir ulang jutaan kali untuk membelinya.

2. Memiliki bau menyengat

Selanjutnya adalah krim yang memiliki bau menyengat. Timbulnya bau menyengat ini tidak lain karena penggunaan bahan kimia di dalam produk ya, Bunda. Biasanya bau ini bisa dikenali dengan sensasi aroma logam yang pekat.

Untuk mengatasi bau ini, para produsen krim abal-abal akan menutupinya dengan menambahkan pewangi dalam jumlah yang banyak. Oleh sebab itu, perlu diteliti dan benar-benar peka terhadap bau krim yang akan dibeli.

3. Terasa lengket saat dipakai

Bunda perlu waspada ketika mendapati skincare atau krim wajah terasa lengket saat diaplikasikan. Sederhananya, bisa diibaratkan seperti memakai krim dengan kandungan lem di dalamnya.

Meskipun pada umumnya krim yang aman digunakan pun masih ada yang terasa lengket, namun krim berbahaya ini punya intensitas lengket yang lebih tinggi.

Selain itu, setelah beberapa saat digunakan rasa lengket krim berbahaya tidak kunjung hilang. Selain rasa lengketnya, krim berbahaya ini juga terbilang lebih sulit untuk membaur di kulit. Hal ini menunjukkan indikasi bahan yang tidak baik untuk kulit dan proses produksinya yang kurang baik.

Kira-kira ciri apa lagi yang bisa diketahui untuk membedakan krim wajah yang aman dan krim wajah yang berbahaya ya, Bunda?

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI. 

Bunda, simak juga tujuh tanda kulit tak cocok dengan produk skincare dalam video berikut:



(AFN/AFN)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Mengenal Penyakit Kanker, Penyebab Mpok Alpa Meninggal Dunia

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Harapan Almarhumah Mpok Alpa untuk Masa Depan Anak Kembarnya Semasa Hidup

Mom's Life Amira Salsabila

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Sepasang Kembar

Mom's Life Annisa Karnesyia

Ternyata Sushi Bukan Asli Jepang, Ini Negara Asalnya

Mom's Life ZAHARA ARRAHMA

17 Contoh Teks Pidato 17 Agustus Singkat Tingkat SD, Mudah Dipahami Murid Sekolah

Parenting Azhar Hanifah

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Ternyata Sushi Bukan Asli Jepang, Ini Negara Asalnya

17 Contoh Teks Pidato 17 Agustus Singkat Tingkat SD, Mudah Dipahami Murid Sekolah

Mengenal Penyakit Kanker, Penyebab Mpok Alpa Meninggal Dunia

Bukan Gentle Parenting, Ini Pola Asuh Terbaik untuk Prestasi Anak Menurut Studi

Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Bayi Kembar

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK