Jakarta -
Memilih skin care buat kulit sensitif tentu enggak mudah. Ada beberapa bahan yang harus dihindari agar Bunda tak mengalami iritasi.
Kalau Bunda termasuk yang mudah mengalami iritasi dan ruam kemerahan, mau coba-coba alias bereksperimen juga ngeri dong? Sebelumnya
detikcom menuliskan, ruam bisa timbul salah satunya karena tidak cocok menggunakan produk skincare. Penyebab ruam pada kulit adalah karena adanya reaksi alergi yang timbul dari produk yang digunakan.
Biasanya ini karena ada salah satu kandungan dalam skincare yang membuatmu iritasi, seperti kandungan pewangi atau acrylates yang terdapat dalam produk.
Mengutip
Glamour, ada beberapa bahan dalam skincare yang sebaiknya dihindari.
1. RetinolRetinol terkenal bisa memicu kemerahan dan kulit mengelupas. Ini bisa sangat keras pada orang dengan kulit sensitif.
Kalau Bunda berkulit sensitif, Melanie Palm, M.D., seorang dokter kulit San Diego dan ahli bedah kosmetik kulit menyarankan mengganti dengan produk yang mengandung bakuchiol. Ini alternatif retinol yang mengaktifkan reseptor yang sama di kulit tanpa menyebabkan kemerahan atau iritasi.
Retinol maupun bakuchiol bekerja baik di malam hari, jadi Palm menyarankan menggunakan krim malam, masker, serum, atau skincare lainnya yang mengandung bakuchiol sebelum tidur.
2. Asam salisilat (Salicylic acid)Ahli bedah kulit New York, Dendy Engelman, M.D., menyebut asam salisilat merupakan "musuh terbesar jerawat" karena kemampuannya dalam mengatasi komedo, melarutkan kotoran yang menyumbat pori-pori, dan menghilangkan kemerahan dari jerawat.
"Tetapi bagi mereka yang memiliki kulit sensitif, bisa menyebabkan kekeringan dan iritasi," kata Engelmen.
Sebagai gantinya, Engelmen menyarankan menggantinya dengan Witch hazel.
"Witch Hazel adalah ekstrak herbal yang efektif secara alami dengan sifat pembersihan, menyejukkan, dan penyembuhan yang luar biasa," kata Engelman.
Witch hazel ini seperti asam salisilat yang bisa menghilangkan minyak berlebih yang menyumbat pori-pori dan mengurangi bakteri penyebab jerawat.
Untuk menggunakan witch hazel cukup dua kali sehari untuk menjaga pori-pori tetap bersih.
3. Hyaluronic acid (HA)HA sebenarnya bukanlah pemicu langsung untuk kulit sensitif, tetapi beberapa orang berhati-hati karena dapat secara tidak sengaja berkontribusi pada iritasi.
"Ini memungkinkan meningkatnya penetrasi krim kulit topikal lainnya, dan meningkatnya penyerapan ini bisa menyebabkan peningkatan iritasi pada jenis kulit sensitif," kata Palm.
 Ilustrasi skincare/ Foto: Dok. Thinkstock |
Palm merekomendasikan mengganti yang berbahan Squalane. Ini karena squalane merupakan "pelembab yang kuat yang tidak menarik air ke kulit di daerah yang sama."
"Pilihan lain: hydrator ceramide-3, yang membantu memperbaiki dan membangun kembali fungsi penghalang kulit Anda (yaitu, lapisan kulit terluar Anda yang menahan kelembaban)," kata Palm.
Bunda bisa menggunakan produk mengandung ceramide-3 atau squalane seperti pelembab lainnya, yakni pagi atau malam hari.
4. Benzoil peroksida Ini ada dalam obat jerawat yang terbukti cepat membasmi bakteri, tetapi ahli kulit, Kenneth Howe, M.D., menjelaskan bahan ini bukan untuk semua orang.
"Kulit sensitif bisa menjadi kasar, kering, dan sedikit sakit ketika terkenanya," kata Howe.
Sebagai penggantinya, gunakan asam azelaic yang merupakan salah satu agen paling efektif dalam mengobati jerawat pada wanita dewasa.
"Selain memerangi jerawat, asam ini juga secara langsung menenangkan peradangan," kata Howe.
5. Alpha Hydroxy Acids (AHA)AHA seperti asam glikolat, laktat, dan asam malat yang menjadi bahan pokok dalam mengencangkan, mencerahkan, dan mengurangi tampilan pori-pori.
Tetapi Palm memperingatkan asam-asam ini bisa menyebabkan iritasi pada kulit yang lebih reaktif dan meningkatkan sensitivitas sinar matahari pada semua jenis kulit.
Sebagai gantinya gunakan bahan Asam polihidroksi. Asam ringan ini tidak mambuat kulit sensitif terhadap matahari, namun tetap mendapatkan hasil yang sama.
"Asam polihidroksi memiliki molekul yang lebih besar daripada AHA, sehingga mereka hanya bekerja pada lapisan kulit yang paling dangkal," kata ahli kulit New York City Robert Anolik, MD.
Menurut Anolik asam polihidroksi sangat lembut, bahkan dapat digunakan bahkan oleh orang-orang dengan rosacea atau eksim.
6. Vitamin E
Bahan ini biasa digunakan membantu menghentikan oksidasi radikal bebas dan memperpanjang usia simpan produk.
Palm menyarankan menukarnya dengan skincare berbahan melatonin. Melatonin yang dioleskan bekerja dengan memberi sinyal enzim yang dapat memicu oksidasi yang tersumbat atau dipercepat.
Palm menyarankan untuk menggunakan melatonin topikal di malam hari.
"Terutama ketika dipasangkan dengan retinol alternatif seperti bakuchiol, melatonin meningkatkan pemulihan kulit, perbaikan, dan pergantian sel," katanya.
7. Hydroquinone Meskipun FDA masih menganggap hidrokuinon aman, itu juga dapat menyebabkan iritasi, kemerahan, dan kekeringan pada sebagian orang.
Asam traneksamat bisa menjadi alternatifnya. "TA adalah agen baru yang kuat untuk pengobatan melasma, tetapi tanpaÂ
iritasi atau risiko hidrokuinon," kata Howe.
Kapan waktu tepat ganti spons makeup? Cek di video berikut.
[Gambas:Video Haibunda]
(rdn)