HaiBunda

MOM'S LIFE

COVID-19 Omicron Merebak, Bagaimana Nasib Sekolah Tatap Muka?

Annisa A   |   HaiBunda

Kamis, 20 Jan 2022 18:19 WIB
Ilustrasi Anak Sekolah Mengikuti Kegiatan PTM / Foto: Getty Images/iStockphoto/Userba011d64_201
Jakarta -

COVID-19 varian Omicron tengah menjadi kekhawatiran saat ini. Virus baru tersebut juga mengancam nasib pembelajaran tatap muka (PTM) yang sudah berjalan 100 persen di Jakarta.

Belakangan ini para pelajar sedang berbahagia karena dapat kembali belajar offline di sekolah. Akan tetapi, pemerintah menyatakan soal aturan terbaru dari kegiatan PTM.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI, dia mengatakan aktivitas pembelajaran di sekolah bergantung pada level sebuah daerah.


Itu artinya, apabila suatu wilayah berada di level 3, maka kegiatan pembelajaran tatap muka atau sekolah offline hanya diperbolehkan 50 saja, Bunda.

"Ada aturannya PTM, turun level 3 harus 50 persen, ada level vaksinasi minimum harus dicapai. Risiko lebih tinggi otomatis turun ke 50 persen bisa 0 persen kalau sudah level 4," kata Budi Gunadi Sadikin, Selasa (18/1/2022).

Menurut data terbaru hingga Senin (3/1/2022), kasus Omicron yang ditemukan di Jakarta pada awal Januari sudah menyentuh angka 162 orang. Sementara itu, pembelajaran tatap muka terus berlaku dengan kapasitas 100 persen.

Terkait hal itu, vaksin anak usia 6-11 tahun di DKI Jakarta lantas digeber. Selain karena PTM, ini juga sebagai upaya antisipasi penyebaran COVID-19 varian Omicron yang tengah merebak.

Pemerintah DKI Jakarta menargetkan ada 1,1 juta anak yang divaksin pada akhir Januari 2022. Akan tetapi, hal itu tetap membuat banyak orang tua murid khawatir.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAi) juga sempat mengungkapkan kekhawatiran soal PTM. Sebab, ada 10 sekolah di Jakarta yang ditutup setelah PTM digelar 100 persen sejak 3 Januari 2022.

KPAI sudah memprediksi hal ini akan terjadi, Bunda. Hal itu karena target pemerintah soal vaksinasi anak masih belum tercapai. Masih banyak anak-anak SD yang belum melakukan vaksinasi lengkap dua dosis.

"Perlu diingat, bahwa pola penularan dari COVID-19 di antaranya adalah kerumunan dan sulit jaga jarak. PTM 100 persen dengan kapasitas 100 persen siswa sangat berpotensi karena bersama-sama berada dalam satu ruangan tertutup selama waktu yang cukup lama (sekitar 3-5 jam). Anak-anak sangat rentan tertular dan menularkan," ujar Komisioner KPAI Retno Listyarti.

KPAI mendorong Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan evaluasi lebih lanjut terkait kegiatan PTM.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bunda, simak juga rekomendasi IDAI terkait PTM terbatas yang telah izinkan 100 persen siswa dalam video berikut:

(anm/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Harapan Almarhumah Mpok Alpa untuk Masa Depan Anak Kembarnya Semasa Hidup

Mom's Life Amira Salsabila

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Sepasang Kembar

Mom's Life Annisa Karnesyia

Cerita Siti KDI soal Mertua Jadi Salah Satu Pemicu Cerai dengan Pria Turki

Mom's Life Amira Salsabila

Relate, Nikita Willy Juga Alami Mom Brain setelah Melahirkan sampai Sandal Beda Sebelah

Kehamilan Annisa Karnesyia

300 Nama Latin Aesthetic untuk Anak Perempuan dan Artinya yang Unik & Menarik

Nama Bayi Annisya Asri Diarta

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Harapan Almarhumah Mpok Alpa untuk Masa Depan Anak Kembarnya Semasa Hidup

Relate, Nikita Willy Juga Alami Mom Brain setelah Melahirkan sampai Sandal Beda Sebelah

300 Nama Latin Aesthetic untuk Anak Perempuan dan Artinya yang Unik & Menarik

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Sepasang Kembar

5 Dampak pada Otak Anak jika Terjebak Macet, Bisa Merusak Konsentrasi Bun!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK