HaiBunda

MOM'S LIFE

Waspada Bun! Meski Gejala Hanya Flu, Omicron Tetap Berbahaya pada Kondisi Ini

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 11 Feb 2022 15:55 WIB
Waspada Bun! Meski Gejala Hanya Flu, Omicron Tetap Berbahaya pada Kondisi Ini/ Foto: Getty Images/iStockphoto/golibtolibov
Jakarta -

Varian Omicron menjadi penyebab kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia selama beberapa pekan terakhir, Bunda. Varian baru COVID-19 ini disebut lebih cepat menular dibandingkan varian sebelumnya.

Pada 26 November 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan varian B.1.1.529 menjadi variant of concern, bernama Omicron. WHO menyebut, Omicron memiliki beberapa mutasi yang mungkin berdampak pada pola penyebarannya atau tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkan.

"Berdasarkan bukti yang tersedia saat ini, risiko keseluruhan dari Omicron tetap sangat tinggi. Omicron memiliki tingkat penyebaran yang cepat dibandingkan varian Delta, terutama di komunitas dengan tingkat insiden lebih tinggi dibandingkan yang terlihat sebelumnya selama pandemi," demikian kata WHO dalam laman resminya.


Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan bahwa orang yang terinfeksi varian Omicron bisa memiliki gejala yang sama dengan varian sebelumnya. Namun, keparahan gejala dapat dipengaruhi oleh status vaksinasi COVID-19, kondisi kesehatan lain, usia, dan riwayat infeksi sebelumnya.

Melansir dari laman covid19.go.idgejala Omicron disebut tidak spesifik, namun disinyalir lebih ringan dari varian Delta. Selain itu, masa inkubasi atau munculnya gejala sejak pertama kali terpapar virus cenderung lebih cepat daripada varian lain.

Menurut Direktur Jenderal Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Abdul Kadir, sebagian besar kasus COVID-19 varian omicron di Indonesia bergejala ringan dan orang tanpa gejala (OTG). Hal ini terjadi karena banyak masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi, Bunda.

Meski begitu, Abdul Kadir tetap meminta masyarakat waspada terhadap varian ini. Omicron tetap bisa berbahaya bagi kelompok tertentu, seperti orang lanjut usia (lansia) dan anak-anak.

"Kita tetap harus berhati-hati. Omicron bisa berbahaya pada lanjut usia (lansia) termasuk orang dengan komorbid (penyakit penyerta), orang yang belum divaksin, dan anak-anak," kata Abdul Kadir, dalam konferensi pers digital di Jakarta, Kamis (10/2/2022).

"Kelompok belum divaksinasi rentan terinfeksi karena belum ada kekebalan dalam tubuhnya. Hati-hati lansia dan komorbid dan anak-anak serta mereka yang belum divaksin," sambungnya.

Gejala khas varian Omicron adalah flu seperti batuk pilek dan sakit tenggorokan. Meski ringan, varian ini tetap bisa menimbulkan kematian. Seperti apa penjelasannya?

TERUSKAN MEMBACA DI SINI.

Simak juga 8 fakta ilmiah tentang varian Omicron menurut ahli, dalam video berikut:

(ank/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

KPR Lunas, Andhara Early Gunting Semua Kartu Kredit agar Tak Lagi Berutang dan Hindari Riba

Mom's Life Annisa Karnesyia

Sudah Punya 11 Anak, Bunda Ini Umumkan Kehamilan Ke-12 dan Jadi Sorotan Netizen

Kehamilan Annisa Karnesyia

Pindah ke Australia, Begini Persiapan Indra Bekti dan Aldila Jelita

Mom's Life Amira Salsabila

Psikolog Ungkap Anak yang Telat Diberi HP Cenderung Lebih Bahagia Saat Dewasa

Parenting Nadhifa Fitrina

3 Resep Sarapan Anti-inflamasi yang Bisa Mengurangi Peradangan, Cuma 10 Menit!

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

Pesona Moka Fang Istri Aaron Kwok Setelah Melahirkan Anak Ketiga, Tunai Pujian Bun

7 Cara Menghadapi Mertua Egois yang Selalu Memaksakan Kehendak

5 Fakta Menarik tentang Sekuel KPop Demon Hunters 2029

3 Resep Sarapan Anti-inflamasi yang Bisa Mengurangi Peradangan, Cuma 10 Menit!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK