Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Bersiap Bun, Kemenkes Ungkap Puncak Kasus Omicron Diprediksi 2-3 Pekan ke Depan

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Jumat, 11 Feb 2022 07:05 WIB

Mom and daughter wear mask to protect themselves from virus infection
ilustrasi merebaknya omicron/Foto: Getty Images/iStockphoto/RyanKing999
Jakarta -

Seperti yang Bunda ketahui, Indonesia kini mengalami lonjakan kasus COVID-19. Hal ini diakibatkan oleh meluasnya varian Omicron. Indonesia mencatat sebanyak 40.618 kasus baru COVID-19 per Kamis (10/2/2022). Total kasus aktif kini sebanyak 288.186.

Rinciannya, pasien positif bertambah 40.618 menjadi 4.667.554. Lalu, pasien sembuh bertambah 18.182 menjadi 4.234.510, dan pasien meninggal bertambah 74 menjadi 144.858.

DKI menyumbang jumlah kasus terbanyak dengan total 11.090. Disusul oleh Jawa Barat dengan total 9.403 kasus dan Banten dengan total 5.031 kasus, Bunda.

Akan tetapi, angka tersebut belum puncak. Puncak COVID-19 di gelombang kini diperkirakan baru akan tiba dua hingga tiga pekan ke depan. Hal ini diungkap oleh Kementerian Kesehatan.

"Kita melihat dua sampai tiga minggu ke depan kemungkinannya akan terjadi peak (puncak) saat dua sampai minggu ke depan," ujar Dirjen Pelayanan Kesehatan Prof dr Abdul Kadir, PhD, SpTHT-KL(K), MARS, dalam konferensi pers virtual terkait Update Perkembangan COVID-19, baru-baru ini.

Banner Lusy RahmawatyFoto: HaiBunda/Novita Rizki

Sementara, Prof Kadir meyakini, kondisi pasien COVID-19 dengan infeksi varian Omicron tak separah pada gelombang Delta tahun lalu. Walau demikian, ia menegaskan masyarakat tetap perlu waspada sebab pada kelompok rentan seperti lansia dan pengidap komorbid, infeksi varian Omicron dapat memicu risiko gejala berat hingga kematian.

Terlebih, peningkatan kasus COVID-19 akibat varian Omicron menular tiga hingga lima kali lipat lebih lebih cepat dibanding akibat varian Delta.

"Tentu kita harus mewaspadai terjadinya tingginya jumlah kasus yang besar. Oleh karena itulah di kesempatan hari ini kita ingin menyampaikan meskipun COVID-19 ini peningkatannya kasusnya begitu drastis sampai 3-5 kali lipat daripada Delta," tuturnya.

"Satu yang menggembirakan bagi kita semua adalah gejala-gejala yang ditimbulkan tidak seberat gejala yang ditimbulkan Delta. Gejala yang ditimbulkan Omicron kadang-kadang tanpa gejala sampai ringan," katanya.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Simak juga fakta ilmiah tentang varian Oicron melalui video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(aci/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda