Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Bangga! Butet Manurung Terpilih Jadi Wajah Barbie Bertema Perempuan Inspiratif Dunia

Annisa Afani   |   HaiBunda

Sabtu, 05 Mar 2022 18:15 WIB

Barbie Butet Manurung
Boneka Barbie/ Foto: Twitter/@manurungbutet

Indonesia sukses mencuri perhatian dunia lagi, Bunda. Kali ini, ada wajah wanita asal Tanah Air yang masuk dalam koleksi boneka Barbie edisi dunia.

Ia adalah Saur Marnila atau yang akrab dikenal dengan nama Butet Manurung. Mengutip dari VOA Indonesia, ia terpilih jadi ikon role model boneka Barbie dalam peringatan Hari Perempuan Sedunia pada 8 Maret mendatang.

Kesempatan ini tentunya membuat Butet Manurung berbangga hati. Hal ini pun membuat wanita kelahiran Jakarta 50 tahun silam ini mengucap syukur dan terima kasih karena mendapat penghormatan tersebut.

"Saya merasa tersanjung dengan terpilihnya menjadi salah satu dari 12 Model Peran Global Barbie tahun ini dan mewakili multikulturalisme Indonesia. Harapan saya kepada semua gadis muda untuk percaya pada diri mereka sendiri, bahwa Anda Bisa Menjadi Apa Saja, Apa Saja," tulisnya melalui akun Twitter @manurungbutet.

Sebagai informasi tambahan, perusahaan boneka Barbie memang telah mengeluarkan koleksi yang terinspirasi dari ikon perempuan inspiratif sejak 2015 silam. Tokoh yang dipilih pun beragam, termasuk dengan latar belakang etnis serta profesi yang membuatnya menjadi spesial.

"Kami dengan bangga perkenalkan 12 perempuan pelopor global yang bantu berdayakan generasi perempuan pemimpin dengan berbagai kisah mereka," kata Lisa McKnight, selaku Global Head of Barbie and Dolls.

Butet Manurung dikenal atas jasanya membangun Sokola Institute yang fokus pada pendidikan di daerah terpencil Indonesia sejak 2003. Pada 2004, Butet Manurung juga sempat menjadi salah satu Hero of Asia dalam majalah Time. Kemudian, pada 2014 ia menerima 'Asia Nobel Prize', penghargaan Ramon Magsaysay.

Sebelumnya, Barbie juga pernah menjadikan perancang busana Anne Avantie sebagai ikon role model model Barbie pada tahun 2021. Hal ini tentunya membuat masyarakat Indonesia ikut bangga.

Dalam postingan di media sosial Instagram VOA Indonesian, netizen meninggalkan banyak tanggapan positif. Tak sedikit dari mereka ungkap dukungan untuk para wanita Indonesia.

"Luar biasa. Pelayanan di daerah terpencil tanpa pamrih membuahkan hasil dari yg mungkin tak pernah ia harapkan. Selamat buat ito boru Manurung," tulis akun @johan****.

"Mantap..Bravo utk Perempuan Indonesia," tutur @saha****.

"Selamat yach...maju terus perempuan Indonesia," sambung akun @dwya****.

Selain Butet Manurung, ada lagi sosok yang turut berjasa demi anak-anak Indonesia lho, Bunda.

Siapakah sosok tersebut? Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, simak juga 5 fakta Maura Munaf, adik Sherina yang menang kompetisi desain poster di AS dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

ALYA LAWINDO, GURU NGAJI YANG AKTIF PROMOSIKAN BUDAYA MINANG DI AMERIKA

Alya Lawindo

Alya Sarah Lawindo / Foto: Instagram @alyalwndo

Seberapa jauh kita melangkah, kita pasti punya satu tempat yang disebut rumah. Seperti Alya Sarah Lawindo yang tak lupa dengan asal-usulnya meski lahir dan besar di Amerika Serikat (AS)

Perempuan berdarah Minang itu terinspirasi dari bundanya yang bertahun-tahun ajari anak-anak Indonesia mengaji. Dilansir VOA Indonesia, Alya Lawindo aktif menjadi guru ngaji untuk anak-anak di komunitas muslim Indonesia di AS.

Perempuan yang lahir di Washington DC, Amerika Serikat itu rutin mengajar ngaji anak-anak di komunitas setiap hari Minggu, Bunda. Ia menjadi guru ngaji bagi anak-anak tingkat sekolah dasar (SD) di AS lewat IMAAM Madrasah Sunday School.

"Bunda dari dahulu pernah jadi guru ngaji di madrasah sudah bertahun-tahun. Dan pas Alya sudah remaja, Alya sudah berpikir mungkin sudah waktunya kasih berbalik lagi (membalas) kasih anak (belajar ngaji)."

Setiap hari Minggu, Alya mengajar 4 sampai 5 orang murid dengan kisaran usia 5 hingga 12 tahun.

"Yang paling besar reward-nya itu jadi guru ngaji itu bisa lihat anak-anak improvement-nya ya. Bulan pertama masih agak kaku, tapi pas sudah selesai, bisa keluar, bisa move on ke kelas yang berikutnya," tutur Alya.

Alya sendiri adalah mahasiswi S1 di American University, di Washington DC. Ia mengambil jurusan Hubungan Internasional.

Terinspirasi dari kedua orang tuanya, Alya turut melestarikan budaya dari asal-usulnya yaitu Sumatra Barat dan sudah aktif promosikan budaya Minang sejak usia 6 tahun. Alya, bersama dengan orang tuanya yang mendirikan kelompok budaya Rumah Gadang USA.

"Kami mengikuti bermacam festival di antaranya Richmond Folklive Festival, Smithsonia Folklive Festival, the Kennedy Center. Di samping itu kamu sering mengisi acara budaya di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington DC," ungkap Alya.

Dalam kesempatan yang sama, ayah Alya, Muhammad Afdal menceritakan bahwa Alya memang sudah menunjukkan minat yang besar di bidang seni dan budaya, Bunda.

"Alya dari kecil itu menunjukkan minat besar untuk belajar budaya. Sepertinya dia juga punya bakal dalam seni"

Sang ayah cerita, waktu Alya beranjak 6 tahun, sang ayah melihat kalau Alya tidak dikenalkan ke budaya Minang, ia dan istrinya bisa kehilangan generasi penerusnya.

Sebagai penutup, Alya Lawindo memberikan pantun yang menggunakan Bahasa Minang. Inti dari pantunnya bahwa jangan pernah melupakan budaya kampung halamannya sendiri yakni Minang walaupun berada jauh dari Indonesia.


(AFN/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda