sign up SIGN UP search

moms-life

Dianggap Miskin di Indonesia, Kebiasaan Ini Justru Jadi Gaya Hidup di Eropa

Tim HaiBunda   |   Haibunda Selasa, 27 Dec 2022 20:04 WIB
The german Reichstag with a dedication to the people in the German capital Berlin caption
Jakarta -

Setiap negara memiliki budaya dan kebiasaan masyarakat yang berbeda-beda. Di Eropa, ada kebiasaan yang sudah mendarah daging dan dijadikan sebagai gaya hidup.

Seorang diaspora asal Indonesia bernama Irwan Prasetiyo membagikan pengalamannya selama tinggal di Jerman. Pemuda keturunan Jawa ini menjalani hidup di negara lain untuk bekerja.

Irwan mengawali karier di Jerman sejak Agustus 2016 sebagai seorang spesialis di bidang keuangan. Saat ini ia sudah menduduki jabatan sebagai Senior Manager, Bunda.


Lewat akun TikTok @irwanprasetiyo, ia kerap membagikan pengalamannya sebagai diaspora di Jerman. Selama menetap di sana, Irwan mendapatkan banyak pengalaman baru yang sangat berbeda dari Indonesia. HaiBunda sudah mengontak Irwan dan diizinkan menulis kisahnya.

Dalam salah satu videonya, Irwan bercerita bahwa ada kebiasaan masyarakat Eropa yang sudah menjadi gaya hidup mereka. Padahal di Indonesia, kebiasaan ini kerap dipandang sebelah mata.

"Dianggap miskin di Indonesia, jadi gaya hidup di Eropa," kata Irwan membuka videonya, dikutip dari akun TikTok @irwanprasetiyo, Rabu (23/2/22).

Banner Pengantin Tanpa KakiBanner Pengantin Tanpa Kaki/ Foto: HaiBunda/Annisa Shofia

Irwan kemudian menjelaskan, kebiasaan itu adalah bersepeda. Di Indonesia, sepeda merupakan kendaraan yang biasanya digunakan untuk menempuh jarak pendek. Sementara di Eropa termasuk Jerman, banyak masyarakat menggunakannya untuk berpergian ke mana saja, meski harus menempuh jarak yang panjang.

"Ada banyak banget teman kantorku yang naik sepeda ke kantor meskipun jaraknya 10 kilometer lebih dan sebagian dari mereka sangat konsisten enggak peduli mau panas, mau hujan, ataupun salju," ujar Irwan.

Kebiasaan ini sangat berbeda dengan realita yang terjadi di Indonesia. Seperti Bunda ketahui, banyak orang lebih memilih menaiki sepeda motor untuk berpergian di Indonesia.

"Sementara banyak dari kita yang mau beli gorengan jarak 500 meter saja kebanyakan pasti naik motor. Sudah gorengannya enggak sehat meskipun enak banget, beli minumnya pakai es teh manis, enggak pernah olahraga pula," tuturnya.

Hampir enam tahun tinggal di Jerman, Irwan melihat masyarakat di sana sangat menggeluti sepeda sebagai bagian dari gaya hidup mereka. Hal ini tentunya juga berbeda dari kebiasaan masyarakat Indonesia.

Sepeda lebih umum digunakan oleh anak-anak yang belum bisa menaiki sepeda motor. Beberapa orang yang kurang mampu untuk membeli sepeda motor juga banyak yang memakai sepeda konvensional. Meskipun belakangan ini kegiatan bersepeda mulai digeluti orang dewasa dan masyarakat kelas atas, beberapa dari mereka hanya melakukannya untuk mengikuti tren.

"Di Indonesia, kadang naik sepeda cuma dianggap untuk bocil (anak-anak), orang kurang mampu, atau kalau pas lagi ada tren saja. Sementara di Eropa, bersepeda itu sangat umum karena selain dianggap sehat, juga sangat ramah lingkungan," kata Irwan.

Meski bersepeda tak menjadi hal yang umum dilakukan di Indonesia, Bunda yang tertarik bersepeda bisa simak persiapannya. Baca di halaman berikutnya, Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]

PERSIAPAN BERSEPEDA
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :
Share yuk, Bun!
BERSAMA DOKTER & AHLI
Bundapedia
Ensiklopedia A-Z istilah kesehatan terkait Bunda dan Si Kecil
Rekomendasi
Ayo sharing bersama HaiBunda Squad dan ikuti Live Chat langsung bersama pakar, Bun! Gabung sekarang di Aplikasi HaiBunda!
ARTIKEL TERBARU
  • Video
detiknetwork

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Bunda sedang hamil, program hamil, atau memiliki anak? Cerita ke Bubun di Aplikasi HaiBunda, yuk!