Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

5 Fakta Petting saat Berhubungan Seks, Saling Merangsang Tanpa Penetrasi

Kinan   |   HaiBunda

Minggu, 10 Apr 2022 21:45 WIB

The Close-up of the happy an Asian couple is lying in bed together. They meet each other's eyes showing love.
Foto: Getty Images/iStockphoto/Pongtep Chithan

Hubungan seks tak melulu harus dilakukan dengan penetrasi. Berbagai kontak fisik untuk tujuan saling merangsang dan meningkatkan gairah juga bisa diterapkan. Salah satunya dengan petting.

Dikutip dari Netdoctor, petting merupakan istilah saling merangsang dengan berbagai kontak fisik, tanpa penetrasi.  Seringnya petting dilakukan dengan berciuman atau saling menyentuh, tetapi masih dengan berpakaian lengkap.

Stimulasi lain yang termasuk petting misalnya meraba, memijat, dan membelai. Rangsangan intens pada beberapa bagian tubuh tertentu seperti payudara atau klitoris juga termasuk petting.

Sentuhan fisik diketahui dapat memberikan sensasi menyenangkan dan membuat libido kian meningkat. Dikutip dari Science, kulit penuh dengan ujung saraf yang merespons rangsangan mekanis, termasuk sentuhan.

Nah, berikut fakta-fakta menarik tentang petting yang perlu Bunda ketahui:

1. Bisa dianggap sebagai foreplay

Bagi sebagian besar pasangan, petting kerap dianggap sebagai pembuka hubungan seks alias foreplay. Maka dari itu, berbagai rangsangan pada bagian tubuh tertentu pun penting dilakukan dalam petting.

Misalnya termasuk rangsangan pada organ kelamin, seperti memasukkan tangan ke balik pakaian. Selain itu, saling menggesekkan alat kelamin juga menjadi salah satu kegiatan petting yang jadi favorit para pasutri.

2. Tak selalu harus berpakaian lengkap

Meski lebih sering dikenal sebagai istilah saling merangsang tetap berpakaian lengkap, namun petting juga dapat dilakukan dengan pakaian setengah-setengah yakni merangsang dari balik pakaian.

Petting tak melulu soal masih lengkap atau tidaknya pakaian, yang terpenting yakni tidak sampai melibatkan penetrasi.

3. Tetap berisiko penularan penyakit kelamin

Petting termasuk dalam aktivitas seks berisiko rendah terhadap penularan penyakit kelamin, jika dibandingkan dengan seks penetrasi.

Kendati demikian, risiko penyakit dari petting itu sendiri bergantung pada kesehatan masing-masing individu.

Jika salah satu pihak memiliki penyakit menular seksual, maka risiko penularan tetap ada. Sebab sebagian besar penyakit jenis ini menular lewat cairan tubuh seperti cairan vagina, air manis, hingga air liur.

Penyakit-penyakit itu misalnya seperti sifilis, gonore dan herpes menjadi salah satu yang rentan ditularkan melalui hal tersebut.

Teruskan membaca halaman selanjutnya, Bunda.

Ketahui Bun penyebab wanita sulit mencapai orgasme saat berhubungan seksual:

[Gambas:Video Haibunda]




BISAKAH PETTING DILAKUKAN DENGAN ALAT BANTU SEKS?

Love. Fun. Emotions. Young couple are laughing while lying together on the bed

Foto: Getty Images/iStockphoto/katiafonti

4. Dapat dilakukan dengan alat bantu seks

Pemakaian alat bantu seks seperti vibrator juga menjadi kegiatan petting yang populer dilakukan pasutri. Penggunaan alat ini dipercaya dapat menambah sensasi seks dan meningkatkan peluang orgasme.

Namun jangan lupa untuk rutin membersihkan alat bantu seks sebelum dan sesudah digunakan ya, Bunda. 

5. Rentan 'kebablasan'

Jika Bunda saat ini sedang program untuk menunda kehamilan, berhati-hatilah ketika melakukan petting. Sebab aktivitas ini termasuk rentan 'kebablasan' alias berujung pada seks penetrasi tanpa kondom.

Selain kehamilan, hal ini pun dapat meningkatkan risiko penularan penyakit menular seksual.

Pendidik kesehatan seks, Alix Fox, mengatakan bahwa petting adalah tentang merangsang tubuh seseorang dalam konteks erotis. Misalnya saja membelai, mencium, dan sebagainya.

Selain petting, ada juga istilah lain yakni heavy petting yang lebih memfokuskan aktivitas seksual dan pemanasan pada area pinggang ke bawah. Tapi dalam heavy petting, tetap berhenti sebelum melakukan penetrasi.

Baik petting maupun heavy petting, keduanya sama-sama layak dicoba lho, Bunda. 


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda