moms-life

Kisah Mahasiswi Rantau RI di Australia, Ramadan Terasa Berbeda tanpa Azan

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Jumat, 08 Apr 2022 18:15 WIB

Jakarta -

Sebagai negara dengan mayoritas muslim terbesar, bulan Ramadan di Indonesia selalu berlangsung dengan meriah. Bukan hanya soal tradisi, aktivitas bernuansa keagamaan pun makin kental terasa dalam keseharian.

Selain azan, adanya tausyiah, salawat, dan tadarus Al-Quran kerap didengar dari pengeras suara masjid di sekitar pemukiman penduduk. Tak hanya itu, selama bulan Ramadan biasanya hampir seluruh tempat umum 'merias diri' dengan ornamen khas yang membuat nuansa Ramadan makin terasa.

Ketika menjalani Ramadan di luar negeri, mungkin suasana ini akan amat dirindukan. Demikianlah yang dirasakan oleh seorang WNI yang sedang menempuh pendidikan di Australia, Nisrina Ikbar Wibisono. 


"Suasana Ramadan di Australia tidak berbeda dengan suasana hari-hari biasa di Australia. Semua berjalan seperti biasa. Tidak ada ornament-ornamen Ramadan di mall atau tempat umum lainnya seperti halnya di Indonesia," ujar Nisrina, dikutip dari detikEdu, Jumat (8/4/2022).

Nisrina adalah mahasiswa yang berasal dari Malang, Jawa Timur. Dia memperoleh beasiswa LPDP untuk studi magister Teaching of English to Speakers of Other Language (TESOL) di Monash University, Melbourne.

Banner Promo Muslimahpedia

Dikatakan Nisrina, di kota Melbourne tempatnya menimba ilmu bahkan tidak ada azan magrib berkumandang, Bunda. 

"saya selalu mengecek jadwal puasa di handphone untuk mengetahui waktu imsak dan berbuka, jadi terkadang lupa kalau sudah waktunya berbuka puasa," kata Nisrina.

Selain perbedaan tradisi Ramadan tadi, antara Indonesia dan Australia juga terdapat perbedaan waktu, yang membuat durasi berpuasa Nisrina di Melbourne berbeda dengan di Indonesia.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Ibu menyusui bisa berpuasa, berikut tipsnya agar lancar:

[Gambas:Video Haibunda]



(fia/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT