Harga Daging Sapi Meroket Jelang Lebaran, Bisa Tembus Rp200 Ribu Per Kg Bun

Hari Raya Idul Fitri hanya tinggal menghitung hari, Bunda. Saat Lebaran, biasanya ada banyak hidangan berbahan dasar daging sapi untuk disantap bersama keluarga.

Bunda mungkin kerap membuat rendang sebagai teman ketupat sayur. Namun, beberapa orang juga membuat semur daging, lho.

Terlepas dari semua hidangan berbahan dasar daging sapi ini, Bunda perlu tahu kalau daging sapi kini tengah mengalami kenaikan besar-besaran. Kenaikannya bahkan hampir mencapai Rp50 ribu per kilogramnya.

Pada hari ini, harga daging sapi sudah tembus di angka Rp180 ribu per kilogram, Bunda. Salah satu pedagang daging sapi di Pasar Bukit Pamulang bahkan mengaku kalau dirinya telah menjual daging sapi seharga Rp175 ribu.

Harga ini tentu membuat banyak masyarakat cukup terkejut. Pasalnya, pada hari Sabtu (23/4/2022) kemarin, harga daging sapi masih berada di angka Rp150 ribu per kilogram.

"Hari ini sudah naik lagi saya jual ke pembeli Rp175.000/kg. Kalau normal biasanya Rp125.000 sampai Rp130.000/kg. Infonya sih bisa Rp180.000/kg, tetapi enggak tahu juga ya. Kalau daging sapi untuk sop itu naik Rp10.000/kg jadi Rp140.000/kg hari ini (sebelumnya Rp130.000/kg)," ungkap pedagang sapi bernama Oji, kepada detikcom.

Tak hanya Oji, pedagang lainnya bernama Endang turut menjual daging sapi di harga Rp180 ribu per kilogram, Bunda. Hal ini justru membuat Endang mendapatkan banyak protes dari para pembelinya.

"Sekarang sudah Rp180.000/kg. Makin mahal, kita kan harapannya ga naik karena nanti susah jualnya, pembeli juga ngeluh makin mahal," tuturnya.

Melihatnya kenaikan yang cukup pesat dalam beberapa hari terakhir, asosiasi pedagang pun memprediksi harga daging sapi masih bisa naik hingga tembus di angka Rp200 ribu per kilogram, Bunda.

"Harga daging sapi meroket diprediksi harga daging sapi segar yang berasal dari sapi malam ini dipotong dan pagi di jual oleh teman-teman pedagang akan menyentuh pada level harga Rp180.000/kg dan tertinggi Rp200.000/kg," ujar Ketua umum Jaringan Pemotong dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI), Asnawi kepada detikcom.

Lantas apa yang membuat harga daging sapi melonjak tajam? TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.