Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

3 Jenis Bambu Hias, Cara Menanam dan Perawatannya agar Tumbuh Cantik

Melly Febrida   |   HaiBunda

Selasa, 04 Apr 2023 06:00 WIB

Bamboo plant on table
Foto: iStock

Bambu mungkin selama ini terkesan tanaman yang sulit dikendalikan dan invasif, bahkan ada yang bilang bisa menjadi sarang ular. Namun, ada juga beberapa jenis bambu yang bisa dijadikan tanaman hias. 

Apabila Bunda ingin menanam bambu sebagai tanaman hias, perhatikan varietasnya jangan sampai salah tanam. Karena jenis bambu hias ini nantinya bisa menambah dekorasi tambahan di rumah Bunda.

Dilansir Gardening Know How, ada dua jenis bambu secara umum yakni yang merambat (running) dan merumpun (clumping). Bambu jenis rumpun direkomendasikan jika Bunda ingin menamannya di taman karena dikhawatirkan akan menyebar.

Jenis bambu yang merambat juga akan menyebar dengan cepat jika tidak dijaga dengan benar. Bahkan bambu jenis ini memiliki rimpang di bawah tanah yang terus menyebar dan menumbuhkan tunas baru.

Rimpang bambu ini dapat merambat lebih dari 30 meter sebelum bertunas, yang berarti bisa tiba-tiba menjadi rumpun bambu baru. Karena itulah, jenis bambu yang merambat ini tidak direkomendasikan kecuali Bunda tahu cara menahannya dan mau mengawasinya.

Akar bambu juga ternyata sangat dangkal. Bunda tetap harus memeriksa bambu secara teratur, untuk memastikan tidak ada rimpang yang terlepas. Nah, untuk mengatasinya, Bunda bisa menanam bambu di dalam pot atau wadah besar.

Jenis tanaman bambu hias

Ada beberapa jenis tanaman bambu hias yang bisa menambah keindahan rumah Bunda yang dilansir dari Sunset. Ada bambu yang bisa di dalam ruangan juga lho.

1. Buddha's Belly alias Bambu Hias Gendang

Bambu ini memiliki batang kembung yang unik dan zigzag. Orang sering menyebutnya dengan bambu gendang. Tonjolan di bagian perut bambu ini karena tingkat stres air di tanaman. Semakin menggembung perut bambu itu karena semakin sedikit airnya.

Jenis bambu hias ini juga sangat mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi, bahkan buat bonsai juga menarik Bunda. Tinggi bambu hias ini sekitar 1 hingga 2 meter, bisa menambah daya tarik di rumah.

2. Chimonobambusa quadrangularis alias Bambu Hias Kuning

Ini merupakan bambu hias kuning alias bambu batang persegi. Varietas ini bentuknya tegak dengan dedaunan yang anggun dan batang persegi beralur kuning. Tingginya bisa mencapai 3 meter dan membutuhkan cahaya yang optimal.

3. Pseudosasa japonica alias Bambu Jepang

Japanese Arrow Bamboo sangat cocok di dalam ruangan. Banyak batang ramping tumbuh rapat dan menghiasi tanaman keras ini. Ini adalah varietas yang lebih tahan naungan karena daunnya yang lebih besar.

Bunda berminat memiliki bambu sebagai tanaman hias di rumah? Simak cara merawatnya di halaman berikutnya, yuk.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


CARA MENANAM DAN MERAWAT TANAMAN BAMBU HIAS

tanaman hias bambu

Foto: Getty Images/iStockphoto/baona

Menanam bambu hias dalam pot besar

Bambu akan tumbuh banyak, bahkan pada jenis yang merumpun. Apabila Bunda tak mengganti pot dalam waktu lama maka bisa membuatnya menjadi akar terikat dan lemah, yang akhirnya membuatnya mati.

Untuk merawat bambu dalam pot, cobalah untuk memastikan bambu memiliki ruang yang cukup untuk akarnya. Pot dengan ukuran 38 liter menjadi ukuran terkecil yang masuk akal.

Pot yang lebih besar tentu saja akan lebih baik. Idealnya, Bunda bisa gunakan pot ukuran 95-114 liter sangat ideal untuk menanam bambu.

Jika ingin menanam bambu dalam pot yang lebih kecil, Bunda harus mencangkoknya atau membaginya setiap beberapa tahun agar tetap sehat. 

Banner Cerita Fabel Kodok

Cara merawat tanaman bambu hias

Bagaimana merawat bambu di dalam pot? Selain mencari pot yang cukup ruang untuk pertumbuhan akarnya, sebenarnya merawat bambu dalam pot juga mudah. Bambu membutuhkan banyak air dan drainase yang baik.

Di musim dingin, akarnya berisiko kedinginan. Lindungi bambu dengan membungkus pot dengan goni. Kalau musimnya sangat dingin, paling aman dan mudah bawa pot ke dalam ruangan.  

Dikutip dari Sunset, bambu secara tradisional dianggap sebagai tanaman luar ruangan, tetapi  pada varietas tertentu bisa tumbuh subur di dalam ruangan. Yang paling penting, paparan sinar matahari harian yang benar karena bambu membutuhkan cahaya. 

Kebanyakan bambu membutuhkan setidaknya enam jam sinar matahari langsung per hari. Sementara beberapa varietas lebih mentolerir banyak naungan, semakin banyak sinar matahari yang didapat, semakin bahagia tanaman itu.

Tempat yang ideal adalah di atrium atau rumah kaca di mana cahaya dan kelembapan bisa lebih tinggi. Bunda juga harus memperhatikan drainasenya. Bambu rentan dan dapat rusak karena terlalu banyak disiram. Ini adalah alasan paling umum bambu mudah mati di dalam ruangan.

Pastikan juga pot mengalir dengan baik dan memiliki lubang yang cukup besar untuk memungkinkan keluarnya kelebihan air. 

Karena bambu hidup dalam pot, akan menghabiskan nutrisi setiap kali disiram. Bunda harus memberinya pupuk yang kaya nitrogen agar tetap hijau dan subur. Pupuk rumput organik juga akan berfungsi.

Bambu di pot dalam ruangan juga perlu sesekali dikeluarkan sebentar untuk mendapatkan cahaya langsung dari matahari, dan membantu membersihkan debu dan serangga pengganggu.

Pada titik tertentu Bunda perlu merepotting bambu karena rimpang yang tumbuh cepat akan memenuhi pot sepenuhnya. Karena itu, gunakan pot yang memiliki bentuk melebar di bagian atas untuk memudahkan pemindahan tanaman.


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda