
moms-life
Apa Itu Virus Hendra, Kenali Gejala dan Cara Penularannya
HaiBunda
Rabu, 25 May 2022 21:35 WIB

Penyakit yang dipicu virus Hendra tengah menjadi sorotan, Bunda. Jenis virus tersebut cukup mengkhawatirkan karena dianggap mematikan. Lalu apa itu virus Hendra?
Mengutip situs web Kemenkes, penyakit virus Hendra disebabkan oleh virus hendra (sebelumnya disebut equine morbillivirus) yang tergolong dalam genus Henipavirus dan famili Paramyxoviridae.
Virus Hendra pertama kali diisolasi pada tahun 1994 pada spesimen yang diperoleh saat wabah pada kuda dan manusia di Hendra, pinggiran kota Brisbane, Australia. Virus tersebut memiliki genus sama dengan virus nipah yaitu Henipavirus.
Wabah tersebut melibatkan 21 kuda pacu dan dua kasus pada manusia. Pada Juli 2016, 53 insiden penyakit yang melibatkan lebih dari 70 kuda telah dilaporkan.
Semua insiden ini hanya terjadi di pantai timur laut Australia. Hingga saat ini sebanyak 7 kasus pada manusia tertular dari kuda yang terinfeksi, terutama melalui kontak selama merawat kuda yang sakit atau mati.
Cara penularan
Untuk Bunda ketahui, penyakit virus Hendra dapat menular dari inang alami flying fox (kelelawar dari genus Pteropus) ke hewan lain dan ke manusia (zoonosis). Kabar baiknya, penularan manusia ke manusia hingga saat ini belum dilaporkan.
Penularan virus Hendra ke manusia dapat terjadi setelah terpapar cairan dan jaringan tubuh atau kotoran kuda yang terinfeksi virus Hendra. Kuda dapat terinfeksi setelah terpapar virus dalam urine flying fox yang terinfeksi.
Gejala dan tanda penyakit virus Hendra
Setelah inkubasi 9-16 hari, pasien akan mengalami infeksi saluran pernapasan seperti demam, batuk, nyeri tenggorokan. Pada beberapa kasus berkembang menjadi ensefalitis yang fatal. Meskipun penyakit ini jarang, namun angka kematian (Case Fatality Rate/CFR) pada manusia tinggi yaitu 57 persen.
Saat ini diagnosis pasti penyakit virus Hendra melalui pemeriksaan laboratorium RT-PCR. Sayangnya, belum ada vaksin atau pengobatan spesifik untuk virus ini, sehingga pengobatan bersifat simptomatis dan supportif.
Cara mencegah penyakit virus Hendra
- Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat seperti cuci tangan, konsumsi gizi seimbang, istirahat cukup, etika batuk atau bersin.
- Hindari perburuan hewan liar.
- Hindari kontak dengan hewan ternak (seperti kuda) yang kemungkinan terinfeksi. Bila kontak menggunakan alat pelindung diri. Gejala hewan yang terinfeksi meliputi saluran pernapasan dan neurologi seperti demam, kesulitan bernapas, ataksia.
- Konsumsi daging secara matang.
- Tidak mengonsumsi produk buah langsung dari pohonnya karena kelelawar dapat mengontaminasi.
- Tidak menambahkan tanaman buah sebagai sumber makanan kelelawar sekitar peternakan.
- Cuci dan kupas buah secara menyeluruh dan buah buah yang memiliki tanda gigitan kelelawar.
- Bagi petugas kesehatan terapkan pencegahan dan pengendalian infeksi.
- Menghindari kontak dengan orang yang dicurigai atau terinfeksi termasuk cairan tubuhnya.
Jika Bunda memiliki gejala mirip penyakit virus Hendra dan ada riwayat kontak dengan orang atau hewan yang dicurigai terjangkit virus Hendra atau memiliki riwayat perjalanan dari wilayah yang melaporkan kasus virus Hendra maka tidak perlu panik. Segera konsultasi dan berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Hingga saat ini belum ditemukan kasus penyakit virus Hendra pada manusia maupun hewan ternak di Indonesia. Namun Berdasarkan studi serologi (Sendow el al, 2013) Kalong menunjukkan bahwa sebanyak 22,6 persen kalong spesies Pteropus vampyrus di Kalimantan Barat dan sebanyak 25 persen P. Alecto di Sulawesi Utara mengandung antibodi terhadap virus Hendra.
Bunda, yuk download juga aplikasi Allo Bank di sini.
Simak juga video berikut ini ya, Bunda:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda