HaiBunda

MOM'S LIFE

Harga Tiket Pesawat Naik Drastis Dibanding sebelum Pandemi, RI - Singapura Capai Rp10 Juta Bun

Tim Haibunda   |   HaiBunda

Kamis, 02 Jun 2022 13:30 WIB
Harga tiket pesawat melonjak drastis/Foto: Getty Images/iStockphoto/skyNext
Jakarta -

Jika dibandingkan sebelum pandemi COVID-19, harga tiket pesawat kini naik drastis nih Bunda. Tak pelak, Bunda dan keluarga yang hendak menggunakan moda transportasi udara harus merogoh kocek lebih dalam jika ingin bepergian terutama ke luar negeri.

Ketua Umum DPP Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno mengatakan sejumlah rute penerbangan Internasional mengalami kenaikan seperti tujuan Singapura hingga Korea Selatan (Korsel). Ke sejumlah negara Eropa juga bernasib sama.

"Sekarang bukan lagi eranya tiket murah. Ke Singapura, Eropa, Korea (harga tiketnya naik)," kata Pauline kepada detikcom, Rabu (1/6/2022).


Melansir dari tiket.com, harga tiket pesawat ke Singapura pulang pergi (PP) mencapai Rp 6.714.150 sampai Rp 9.772.900 jika menggunakan maskapai berbiaya rendah (Low Cost Carrier/LCC). Padahal sebelumnya dengan Rp 2-3 juta sudah bisa didapat.

"Ke Singapura sekali jalan dengan low cost bisa Rp 3-5 juta sehingga pulang pergi mencapai Rp 6-10 juta, padahal dulu tiket PP dengan full service carrier hanya Rp 2-3 juta sebelum pandemi," imbuhnya.

Kayu Putih Sebagai Skincare/ Foto: HaiBunda/Annisa Shofia

Untuk tujuan Korsel sekali Jalan menggunakan pesawat Garuda Indonesia mencapai Rp 9.912.100, sedangkan Seoul-Jakarta Rp 6.928.000 dengan pesawat Scoot. Dengan begitu tiket PP Jakarta-Korsel mencapai Rp 16.840.100. "Korea PP bulan Juni Rp 12 juta, padahal dulu cuma Rp 6-8 juta," tuturnya.

Sementara itu, tujuan ke Italia, setidaknya untuk tiket perjalanan sekali jalan Rp 13.319.600 dan ke Jerman Rp 8.073.800 sampai Rp 12.308.100. "Ke Eropa sekarang mencapai Rp 16-24 juta PP, sebelumnya Rp 8-11 juta," imbuhnya.

Pauline mengatakan kenaikan harga tiket pesawat disebabkan oleh lonjakan harga avtur karena naiknya harga minyak dunia. Di sisi lain, frekuensi penerbangan belum seimbang imbas pandemi COVID-19.

"Karena kenaikan avtur sehingga terjadi kenaikan fuel surchange (biaya tambahan bahan bakar). Di sisi lain kurangnya frekuensi penerbangan, demand lebih tinggi dari supply," imbuhnya.

BACA ARTIKEL LENGKAPNYA DI SINI.

Bunda, yuk download juga aplikasi Allo Bank di sini.



(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Ungkapan Romantis dr. Yislam Aljaidi untuk Miskah saat Rayakan Setahun Pernikahan

Mom's Life Amira Salsabila

Momen Liburan Najwa Shihab Bersama Ketiga Saudaranya ke Yunani, Seru Banget Bun

Mom's Life Annisa Karnesyia

7 Cara Membuat Pure Alpukat untuk Bayi 8 Bulan

Parenting Asri Ediyati

Apakah SLS Berbahaya untuk Ibu Hamil?

Kehamilan Annisa Karnesyia

Bagaimana Memberi Dukungan pada Teman & Keluarga yang Alami Kanker Payudara

Menyusui Melly Febrida

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Sandra Dewi Minta 88 Tas Mewah Miliknya Dikembalikan, Apa Kata Hukum di Indonesia?

7 Tanda Persalinan Tinggal Menghitung Hari

Ungkapan Romantis dr. Yislam Aljaidi untuk Miskah saat Rayakan Setahun Pernikahan

7 Cara Membuat Pure Alpukat untuk Bayi 8 Bulan

Bagaimana Memberi Dukungan pada Teman & Keluarga yang Alami Kanker Payudara

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK