Annisa Karnesyia | HaiBunda
Senin, 11 Jul 2022 20:25 WIBPendemi COVID-19 belum berakhir, Bunda. Belakangan, justru muncul dua subvarian Omricon baru, yakni BA.5 dan BA.4.
Kedua varian tersebut menjadi penyebab kasus paling banyak ditemukan di beberapa negara. Juru bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril bahkan mengungkap bahwa positivity rate COVID-19 di Indonesia per Minggu (10/7/2022) mencapai 8,5 persen. Angka tersebut sudah melewati batas 'aman' dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Kemenkes juga menyampaikan, ada 26 provinsi yang melaporkan peningkatan kasus COVID-19. Jumlah kasus dari varian BA.5 dan BA.4 sebanyak 1.688 yang didominasi subvarian BA.5, yakni 1.554.
Para ahli kesehatan mengatakan, hingga kini belum ditemukan bukti yang kuat bahwa BA.5 dan BA.4 bisa menyebabkan gejala yang lebih serius dibandingkan varian COVID-19 sebelumnya.
"Varian BA.5 khususnya, benar-benar mendorong munculnya gelombang COVID-19 kali ini. Dan dapat menyebabkan kasus di rumah sakit mencapai level tertinggi dalam 18 bulan di Inggris," kata pejabat kesehatan paling senior di Inggris, Dr Jenny Harries, melansir dari laman National World.
Harries juga mendesak agar orang-orang kembali memakai masker, baik ditempat terbuka yang ramai maupun tertutup. Ia pun menganjurkan untuk kembali menjalankan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan dan menjaga jarak untuk mengurangi risiko penyebaran infeksi.
Bunda perlu mewaspadai penyebaran BA.5 dan BA.4 ya. Pahami gejala kedua subvarian Omicron ini.
Menurut data dari aplikasi ZOE Covid Study, berikut 10 gejala BA.5 dan BA.4 yang kini banyak dilaporkan:
Hidung meler dan pilek ini banyak dilaporkan oleh 66 persen pengguna aplikasi Covid ZOE. Keduanya menjadi gejala utama dari Omicron.
Gejala ini mungkin mirip dengan flu atau demam biasa, tetapi bila merasa tidak sehat, Bunda perlu segera melakukan tes COVID-19 atau isolasi hingga kondisi membaik ya.
Sebanyak 65 persen orang melaporkan sakit tenggorokan yang terjadi saat awal infeksi. Bunda, disarankan untuk mengkonsumsi banyak cairan agar dapat meringankan rasa sakit.
Sakit kepala juga sering menjadi salah satu tanda awal infeksi. Sebanyak 64 persen orang melaporkan gejala ini di aplikasi ZOE Covid.
Sebuah penelitian di Norwegia juga menemukan bahwa orang yang terinfeksi Covid cenderung mengalami sakit kepala sedang hingga berat, atau merasakan nyeri berdenyut atau menusuk di kepala.
Ada 7 gejala BA.5 dan BA.4 lain yang perlu Bunda waspadai ya. Apa saja?
TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak juga ketentuan vaksinasi COVID-19 untuk Bunda yang lagi program hamil, dalam video berikut:
(ank/som)