moms-life
Bukan Demam, Ini Gejala Awal yang Tak Disadari saat Kasus COVID-19 Tinggi Lagi
Sabtu, 02 Jul 2022 12:40 WIB
Kasus COVID-19 belum juga selesai, Bunda. Baru-baru ini, angka kasus COVID-19 disebut mengalami lonjakan. Di tengah 'meledaknya' angka tersebut, masyarakat perlu meningkatkan protokol kesehatan dan waspada terhadap gejala-gejala yang muncul.
Seperti yang Bunda ketahui, orang yang terinfeksi virus Corona umumnya akan mengalami gejala seperti demam dan batuk. Namun, ternyata setelah adanya berbagai varian Corona seperti Omicron dan subvariannya membuat gejala yang muncul mengalami perubahan.
Demam bukan lagi menjadi gejala awal, Bunda. Kini, gejala COVID-19 yang masih kurang disadari yakni kelelahan. Hal ini seperti dilansir laman Express UK. Aplikasi ZOE Covid Study mengungkapkan gejala COVID-19 yang kini banyak dialami pasien.
Aplikasi kesehatan tersebut menyebutkan 82 persen orang mengalami kelelahan sebagai tanda awal terinfeksi COVID-19. Kelelahan ini termasuk gejala yang lebih banyak dialami dibandingkan tiga gejala umum lainnya, yakni demam, batuk, dan kehilangan kemampuan indra penciuman serta perasa.
"Kelelahan pada COVID-19 tidak sama dengan perasaan lelah atau mengantuk yang normal. Ini adalah jenis kelelahan ekstrem atau perasaan lelah yang tetap ada meski sudah beristirahat atau tidur nyenyak," kata ZOE yang dikutip dari Express UK.
Gejala tersebut juga dikaitkan dengan kondisi brain fog, Bunda. Di mana kondisi ini menggambarkan pikiran lamban dan menjadi sulit untuk berkonsentrasi.
Biasanya, kelelahan muncul pada minggu pertama infeksi dan berlangsung selama 5-8 hari. Kondisi ini dapat terhadi pada semua kelompok usia. Yang perlu diperhatikan, kelelahan yang terjadi bisa bertahan lebih lama dan mengarah pada kondisi long covid.
Selain kelelahan, seperti apa gejala lainnya yang muncul? TERUSKAN MEMBACA DENGAN KLIK DI SINI.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak juga video tiga kelebihan vaksin pfizer berikut ini: