
moms-life
Menyebar Cepat, WHO Nyatakan Darurat Kesehatan untuk Penyakit Cacar Monyet
HaiBunda
Minggu, 24 Jul 2022 19:00 WIB

Wabah cacar monyet telah dinyatakan sebagai darurat kesehatan global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini, Bunda.
Klasifikasi tersebut merupakan peringatan tertinggi yang dikeluarkan WHO. Saat ini, lebih dari 16 ribu kasus cacar monyet telah ditemukan di 75 negara.
Melansir dari BBC, Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus mengungkapkan bahwa sejauh ini terdapat lima kematian akibat wabah tersebut.
Dia mengatakan bahwa wabah cacar monyet telah menyebar ke seluruh dunia dengan cepat sehingga diputuskan harus menjadi perhatian internasional.
"Penilaian WHO adalah bahwa risiko cacar monyet secara global dan di semua wilayah, kecuali di kawasan Eropa, di mana kami menilai risikonya tinggi," tuturnya.
Sebelum darurat kesehatan global diumumkan, komite darurat WHO bertemu untuk mempertimbangkan bukti-bukti wabah tersebut. Panitia tidak dapat mencapai konsensus mengenai apakah cacar monyet merupakan keadaan darurat. Namun Tedros membuat keputusan mengeluarkan peringatan tertinggi, Bunda.
"Ini adalah wabah yang telah menyebar ke seluruh dunia dengan cepat, melalui mode penularan baru, yang terlalu sedikit kami pahami. Untuk semua alasan ini, saya memutuskan bahwa wabah cacar monyet global merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional," ujarnya, dilansir CNBC.
Eropa saat ini menjadi pusat wabah global, melaporkan lebih dari 80 persen infeksi yang dikonfirmasi seluruh dunia pada 2022. Sementara itu, Amerika Serikat melaporkan lebih dari 2.500 kasus cacar monyet.
Tedros mengatakan bahwa risiko yang ditimbulkan oleh cacar monyet terbilang moderat secara global, tetapi ancamannya cukup tinggi di Eropa. Menurutnya, ada risiko bahwa virus akan terus menyebar ke seluruh dunia meskipun tak mungkin mengganggu perdagangan atau perjalanan global saat ini.
Virus cacar monyet sebenarnya bukanlah merupakan penyakit baru. Penyakit ini telah ditemukan sejak puluhan tahun lalu. Baca di halaman berikutnya, Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Saksikan juga video tentang 3 sumber penularan cacar monyet:
AWAL MULA CACAR MONYET DITEMUKAN PADA...
Ilustrasi Cacar Monyet / Foto: Getty Images/iStockphoto/Marina Demidiuk
Berbeda dengan COVID-19, cacar monyet bukanlah virus baru. Ilmuwan telah menemukan virus ini sejak 1985 silam. Virus tersebut ditemukan pada monyet penangkaran yang digunakan untuk penelitian di Denmark, Bunda.
Kasus pertama manusia yang terinfeksi cacar monyet ditemukan pada 1970 di negara Zaire, yang kini disebut Republik Demokratik Kongo.
Cacar monyet berada dalam keluarga virus yang sama dengan cacar, meski menyebabkan penyakit yang lebih ringan. WHO sendiri telah berhasil memerangi wabah cacar yang dinyatakan sudah diberantas pada 1980.
Penularan cacar monyet antara manusia ke manusia relatif jarang terjadi pada masa lalu. Virus ini biasanya menular dari hewan ke manusia. Namun sekarang ini, cacar monyet lebih mudah menyebar antar manusia.
Hingga saat ini, WHO dan para peneliti belum mengetahui dengan pasti apa yang menyebabkan penularan virus ini di negara-negara tertentu.
"Penularan ini telah terjadi di negara-negara Afrika di dua zona tertentu selama bertahun-tahun, dan kami tidak sepenuhnya memahami apa yang mendorong penularan di negara-negara tersebut," kata Dr. Mike Ryan, kepala program kedaruratan kesehatan WHO.
Memiliki gejala lebih ringan, cacar monyet dapat sembuh dengan sendirinya. Namun beberapa golongan tertentu perlu lebih waspada, Bunda. Baca di halaman berikutnya.
GOLONGAN ORANG YANG HARUS LEBIH WASPADA
Ilustrasi Cacar Monyet / Foto: Getty Images/iStockphoto/kontekbrothers
Penyakit cacar monyet tengah menjadi ancaman baru. Penyakit ini merebak di sejumlah negara, Bunda. Kabar baiknya, cacar monyet dapat sembuh dengan sendirinya.
Meski dapat sembuh dengan sendirinya, orang-orang dengan risiko tinggi tetap memerlukan perhatian khusus. Lansia serta pengeidap komorbid lebih berisiko terkena paparan cacar monyet, Bunda.
Hal itu disampaikan oleh juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr Mohammad Syahril.
"Cacar monyet ini sembuh sendiri atau self limiting disease. Setelah 2-4 minggu setelah masa inkubasinya selesai, penyakit ini akan sembuh sendiri jadi tidak terlalu berat," tuturnya, dikutip dari CNBC Indonesia.
Cacar monyet memiliki gejala awal berupa demam tinggi, Bunda. Selain itu, pasien akan merasakan sakit kepala luar biasa disertai pembengkakan kelenjar getah bening yang jarang ditemukan di kasus cacar lainnya.
Pembengkakan kelenjar getah bening pada cacar monyet biasa ditemukan di bagian leher, ketiak, atau selangkangan. Gejala-gejala tersebut dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada tubuh.
Menurut dr Syahril, gejala awal cacar monyet biasanya berlangsung selama 6-18 hari. Meski begitu, ada juga yang mengalaminya selama 21 hari.
Gejala yang berlanjut akan membuat pasien menjadi pasien erupsi, di mana kondisi berlanjut akan semakin mudah menular ke orang lain.
"Ini (erupsi) paling infeksius atau paling menular, itu timbul ruam-ruam atau lesi, cacar begitulah di kulit terutama di muka. Dimulai dari muka, kemudian menyebar ke badan, dan juga ke tangan. Ini yang menjadi ciri khas cacar ini dan ini sangat infeksius. Diperlukan sampai tiga minggu," terang dr Syahril.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Jenis Vaksin Mpox yang Disetujui WHO dan BPOM RI, Bantu Cegah Penularan

Mom's Life
7 Ciri-ciri Penyakit Cacar Monyet atau Monkeypox yang Jadi Darurat Kesehatan

Mom's Life
Tak Semua Dapat Vaksin Mpox, Ini Kelompok Risiko Tinggi yang Jadi Sasaran

Mom's Life
Waspada Bun! 7 Ciri-ciri Penyakit Mpox yang Jadi Darurat Kesehatan Global WHO

Mom's Life
Kemenkes Akan Berikan Vaksin Cacar Monyet pada 500 Orang Risiko Tinggi Terpapar

Mom's Life
Indonesia Klasifikasi Nomor 1 Cacar Monyet Menurut WHO, Simak Penjelasannya
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda