
moms-life
Cerita Korban Jastiper Murah, Total Kerugian Lebih dari Rp50 Miliar Bun
HaiBunda
Selasa, 16 Aug 2022 16:13 WIB

Bisnis jastip atau jasa titip semakin sering kita temui ya, Bunda. Para pelaku bisnis ini biasanya mengambil keuntungan beberapa persen dari harga asli barang, kemudian mengirimkannya pada pembeli yang memanfaatkan jasa mereka.
Namun, peluang bisnis ini perlu diperhatikan soal keamanannya. Jika tidak, pengalaman buruk yang dialami oleh banyak korban penipuan ini bisa turut Bunda alami.
Mengutip dari kanal YouTube Uya Kuya TV, ada empat orang wanita yang membagikan pengalaman tersebut. Diungkap salah satunya, pelaku dikenal bernama Tita.
"Saya pertama kali kenal dengan penipu ini, kita sebut dengan nama Tita, dari salah satu teman saya, namanya Mbak Feti," bukanya, dikutip pada Senin (15/8/2022).
Diungkapnya, pelaku saat itu menawarkan banyak jenis barang. Awalnya dari baju bayi yang dijual dengan harga miring dibandingkan dari toko resmi. Katanya, pelaku mendapatkan barang tersebut secara langsung atau disebut sebagai tangan pertama.
"Jadi awal-awalnya, memang saya main di dunia jastip ini bisa dihitung baru 8-9 bulanan. Dahulu saat pertama kali, teman saya ini menawarkan barang berupa baju bayi dan selimut yaitu dan harganya ini memang jauh lebih murah dibanding dengan (toko) official."
Membangun kepercayaan korban
Korban sejak awal sudah waswas, Bunda. Sebelum transaksi, ia melakukan pemeriksaan dan mencari tahu latar belakang kehidupan pelaku.
"Waktu itu kalau dicek kontaknya, tanya ke teman-temannya yang mungkin dia kenal, itu memang enggak ada background aneh atau penjahat," kenangnya.
Dirasa aman, korban kemudian melakukan transaksi pertama sebesar Rp20 juta. Walau sempat gelisah selama seminggu, korban pada akhirnya menerima barang pesanan sesuai yang dijanjikan.
"Saya kemudian transaksi, waktu itu transaksinya baru Rp20 juta. Bagi saya itu sangat besar, satu minggu saya enggak bisa tidur karena takut ditipu. Tapi kemudian sesuai dengan waktu yang dijanjikan, barang itu datang."
Korban mengakui pelaku memang membuat kesan baik terlebih dahulu pada para korban. Saat korban percaya, maka transaksi dapat terus berjalan hingga angka yang lebih besar, bahkan produk yang ditawarkan pun semakin beragam.
Namun, keresahan mulai muncul saat barang yang dipesan secara perlahan mulai mengalami keterlambatan. Meski begitu, pelaku tetap menawarkan produk lain.
"Akhir Juni, kita sudah mulai resah karena barang yang kita order-kan itu hampir belum ada yang datang. Saya belanja itu Rp1,8 miliar, sudah lunas semuanya tinggal nunggu barang datang," ujarnya.
Baca kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak juga 5 barang yang bisa dibeli sebagai self reward dalam video berikut:
KERUGIAN LEBIH DARI RP50 MILIAR
Cerita Korban Jastiper Murah, Total Kerugian Lebih dari Rp50 Miliar Bun/Foto: Getty Images/iStockphoto/Ridofranz
Saat barang yang dipesan tak kunjung datang, korban kemudian menanyakan alasan di baliknya. Pelaku kemudian mengatakan dirinya mengalami blacklist, ia perlu mengurus banyak hal sehingga barang-barang yang dipesan masih tertahan.
"Awal-awal Juli, hari Sabtu tanggal 9 pagi, dia bilang barang-barang enggak bisa turun karena ada pelaporan sana-sini yang bikin dia di blacklist sama brand dan sebagainya. Alasannya..."
"Sudah dari situ, dia tidak bisa dihubungi lagi," sambungnya.
Korban lain kemudian angkat suara. Ia mengaku sudah mencoba untuk mencari pelaku yang bekerjasama dengan suaminya. Mulai dari mengunjungi ruko miliknya yang ternyata sudah tutup, hingga ke kediaman keluarga mereka.
"Juga datang ke rumah kakaknya di daerah Parung. Ada orang di dalam, tapi mereka enggak mau keluar-keluar," katanya.
Kerugian mencapai Rp50 miliar
Jaringan yang terbentuk dari bisnis jastip ini ternyata tak sempit, Bunda. Hanya melalui WhatsApp dan Telegram, orang-orang yang terlibat menjadi korban sangat banyak. Satu orang saja ada yang mencapai kerugian hingga Rp1,4. Jika diakumulasikan, semuanya bisa mencapai lebih dari Rp50 miliar.
"Dari total kerugian semua mencapai Rp50 miliar, itu yang terdata?," tanya Uya Kuya.
"Iya, kurang lebih. Itu gabungan dari seluruh yang sudah didata dan ada juga yang belum terdata, bisa jadi lebih," jawab keempatnya.
Sebagai upaya untuk mencari pasangan pelaku tersebut, korban-korban ini semakin menyuarakan hak mereka melalui akun media sosial Instagram @korbanpenipuantita dan Twitter @KorbanTita.
Baca kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.
KTP PELAKU TAK PERNAH DIKETAHUI
Cerita Korban Jastiper Murah, Total Kerugian Lebih dari Rp50 Miliar Bun/Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Mengutip dari cuitan di Twitter, disebut ada empat orang yang awalnya selalu meyakinkan Tita amanah dengan bisnisnya. Hanya saja, saat pelaku menghilang, keempat orang tersebut justru memelas dan mengaku turut menjadi korban tanpa melakukan tindakan apapun, termasuk tak kooperatif saat mengusut pelaku.
"Empat dayang yang selama ini pasang badan dan sangat vokal jika ada yang meragukan Tita. Kami jastiper-jastiper kecil yang berada di bawah empat dayang sumbi ini yang ricuh, berusaha melindungi hak-hak customer-customer kami. Lalu keempat dayang ini mereka memelas, memohon empati kepada kami atas dalih 'Kita semua adalah korban'. Sebatas itu?," ujar akun @KorbanTita.
KTP pelaku tak pernah dilihat
Kondisi ini pun semakin memanas dan ada satu fakta yang baru terungkap. Ternyata, keempat orang yang berada langsung di bawah Tita sebagai koordinator para member ini tidak mengetahui identitas asli Tita, Bunda. Bahkan, keempatnya tidak pernah melihat KTP aslinya.
"Ada yang bilang Afrita Yanti, ada yang bilang Agistya Afrita. KTP Tita pun enggak pernah dimunculkan. Mereka transaksi nominal miliaran ke rekening suami Tita atas nama Akhmad Rhamdani," tambahnya.
Akhirnya, Tita hilang bak ditelan bumi. Hingga hari ini, belum ada kabar lebih lanjut mengenai keberadaan dan identitas aslinya. Akun tersebut mengatakan, rumah yang selama ini diaku-akui oleh Tita ternyata ruko kontrakan.
"Apakah ini sindikat? Kami pun masih bertanya-tanya. Laporan sudah masuk oleh beberapa teman sesama korban, tapi kami khawatir Tita keburu jauh. Plis Twitter, Do Your Magic. Bring Tita Back. @Poconggg @ernestprakasa plis baang help me mamak-mamak berdaster ini," tulis akun @KorbanTita.
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Waspada Bun! Ini Modus Baru Maling M-Banking yang Bikin Rekening Ludes

Mom's Life
Modus Terbaru Penipuan Online dengan Dark Pattern, Hati-hati dengan Promosi Produk Bun

Mom's Life
Cerita Deswita Maharani Akunnya Dimanfaatkan Penipu saat Baru Mulai Bisnis Online

Mom's Life
Jangan Percaya Diimingi Dapat Uang Cepat & Jadi Kaya Raya, Alasannya...

Mom's Life
Minyak Goreng Masih Langka, Kini Muncul Bisnis Jastipnya Bun

Mom's Life
Ibu Rachel Vennya Merasa Ditipu Rp180 Juta, Dapat Tas Mewah Tak Sesuai Pesanan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda