Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Jadi Minoritas di Barcelona, 2 WNI Ini Curhat Kesepian dan Sulit Dapatkan Teman Baru

Annisa A   |   HaiBunda

Selasa, 30 Aug 2022 07:43 WIB

Yanti Guixe
Cerita 2 WNI Tinggal di Kota Terpencil Barcelona Usai Dinikahi Pria Bule, Jadi Minoritas dan Sulit Cari Teman / Foto: Instagram@yanti_guixe

Kabar terbaru dari WNI yang sempat viral karena menikah dengan bule asal Barcelona. Wanita tersebut menjalani kehidupan rumah tangga di sebuah kota kecil yang sepi dari penduduk, Bunda.

Kota tersebut sangat jarang kedatangan pendatang dari luar kota, bahkan dari negara lain. Hal itu membuatnya sempat merasa kesepian karena kesulitan mencari teman baru.

Lewat kanal YouTube pribadinya, Yanti Guixe menyempatkan diri untuk berkolaborasi dengan salah satu wanita asal Indonesia, yaitu Primastuti Dewi Pobo. Dewi adalah wanita asal Yogyakarta yang dinikahi oleh pria tampan asal Barcelona.

Kini, ia tinggal di Kota Castellon, kota kecil yang sepi di Barcelona. Tinggal di kota kecil yang jarang dikunjungi pendatang, membuat Dewi sulit mencari teman untuk pergi keluar.

"Jadi, waktu aku pertama kali datang ke Castellon itu sendiri, enggak ada yang lain. Cuma rasanya beda karena tidak ada teman-teman untuk pergi keluar. Sampai ada satu orang yang hubungi aku lewat facebook, dia adalah orang di desa itu, dan akhirnya aku berteman sama dia," kata Dewi, dikutip dari kanal YouTube Yanti Guixe Family.

HaiBunda sudah mengontak pemilik akun YouTube Yanti Guixe Family, dan diizinkan menulis kisahnya. Dewi bercerita bahwa sangat jarang bahkan hampir tidak ada orang Asia lain seperti dirinya yang tinggal atau berkunjung ke sana. Mayoritas yang datang dan menetap di kota itu hanya orang-orang Eropa yang sudah pensiun.

Jarang produk Indonesia yang dijual

Tak hanya itu, ia juga mengatakan bahwa produk Indonesia, bahkan produk Asia sulit ditemukan di pusat perbelanjaan di sana, lho, Bunda. "Susah banget karena di Castellon itu tidak ada produk-produk Asia," kata Dewi.

"Ada beberapa tahun lalu, orang Filipina buka toko Asia di sana dan jadi teman aku juga. Summer ini officially tokonya tutup karena tidak ada yang beli," kata Dewi.

Selain karena efek pandemi, daya tarik untuk membeli produk Asia di sana juga di sebut rendah dan komunitas orang-orang Asia juga sangat sedikit.

Berbeda dengan pusat kotanya, Barcelona. Yanti Guixe yang merupakan WNI asal Blitar, Jawa Timur, itu mengatakan bahwa produk-produk Asia mudah ditemukan di Barcelona. Hal ini karena Barcelona adalah pusat keramaian yang sering dikunjungi oleh wisatawan.

"Barcelona banyak produk Indonesia karena di sana banyak pendatang, sedangkan di Castellon itu jarang pendatang," kata Yanti.

Lanjut baca halaman berikut untuk mengetahui reaksi WNI yang satu ini saat pertama kali pulang ke Indonesia setelah pandemi, ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video Wanita RI nikah dengan pria China yang kini diajak tinggal di desa terpencil:

[Gambas:Video Haibunda]

SYOK KETIKA PULANG KE INDONESIA

Yanti Guixe

Yanti Guixe dan Primastuti Dewi Pobo / Foto: Instagram@yanti_guixe

Terkejut saat pulang ke Indonesia setelah 2 tahun di Spanyol

Selama pandemi COVID-19, Yanti dan Dewi mengatakan bahwa mereka tidak pulang ke Indonesia selama 2 tahun, lho, Bunda. Dalam waktu yang cukup lama tersebut, mereka mengaku merasa terkejut saat pulang ke Indonesia.

“Kalo aku setiap kali pulang ke Indonesia, terkejut karena perkembangan ekonomi di Indonesia itu luar biasa, terus harga-harga juga naik,” kata Dewi. Dewi mengatakan bahwa pengeluaran biaya hidup di Indonesia dengan di Barcelona juga sangat berbeda.

“Aku bisa lebih boros ketika pulang ke Indonesia, jika dibandingkan dengan saat di Barcelona,” kata Dewi. Namun, Dewi mengatakan Indonesia adalah tempat yang dapat menjamin masa depan ekonomi rakyatnya.

Banner Rekomendasi Susu Anak

“Setiap kali pulang ke Indonesia, aku selalu berpikir bahwa Indonesia adalah tempat di mana kita bisa mempercayakan masa depan ekonomi kita karena produk apa saja yang di jual di Indonesia itu pasti laku, berbeda dengan di Castellon,” kata Dewi.

Sebut Indonesia sebagai negara maju, Dewi mengaku pulang ke Spanyol terasa pulang kampung. “Kalo teman-teman melihat kehidupan saya di Castellon itu tidak ada gedung-gedung tinggi menjulang seperti di Jakarta, Surabaya, atau Batam, enggak ada,” kata Dewi.

“Jadi, kalau saya pulang dari Indonesia ke sini (Castellon), itu saya bilang ke Naco (suami), ini kita habis pulang kampung.”


(anm/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda