Kisah WNI Nikahi Wanita Ukraina, Sempat Ngungsi Saat Perang & Mengais Botol Plastik

Kisah Benni Sitanggang WNI yang Nikahi Wanita Ukraina, Sempat Ngungsi Saat Perang / Foto: Instagram @benni_sitanggang

Dunia kerja seringkali menjadi jalan untuk bertemu jodoh. Hal ini pula yang dialami oleh Benni Sitanggang dan Tania Shman, pasangan beda negara yang berjumpa di kapal pesiar.

Pertemuan Benni dan Tania bermula ketika mereka bekerja di kapal pesiar yang sama, Bunda. WNI berdarah Batak itu bekerja sebagai asisten koki, sedangkan Tania adalah seorang masseuse.

Setelah pasangan ini jatuh cinta, keduanya mantap memutuskan untuk menikah. Benni langsung melamar Tania ketika mereka berada di Portugis, dengan harapan agar wanita itu tak pergi meninggalkannya.

"Bertemu saat bekerja (di kapal). Tunangan dahulu, aku lamar dahulu dia di kapal biar enggak lepas," ucap Benni di acara Rumpi, dikutip dari kanal YouTube TRANS TV Official.

Setelah melamar Tania, Benni kembali ke Tanah Air karena kontrak pekerjaannya di kapal telah usai. Sementara itu, Tania masih harus bekerja hingga tiga bulan lagi.

Keduanya pun menjalani hubungan jarak jauh atau LDR dan menunggu momen yang tepat untuk menikah, Bunda. Sebelum berpisah, Tania meminta Benni untuk tidak menjalin kontrak lagi di kemudian hari.

"Tiga bulan aku tunggu dia di darat. Aku selesai duluan, dia masih berlayar. Kata dia, 'Pokoknya selesai kontrak ini, jangan ambil kontrak baru lagi. Tunggu aku selesai. Habis itu kita enggak berlayar lagi.' Itu sudah janji kita enggak bakalan naik ke kapal lagi," cerita Benni.

Tania secara khusus meminta Benni agar mereka tak lagi menggeluti pekerjaan di atas kapal. Sebab setelah menikah, mereka akan dihadapkan dengan tantangan LDR yang lebih berat.

Benni memaparkan, mereka bisa saja bekerja di kapal yang berbeda ketika menjalin kontrak berikutnya. "Kalau lanjut, dia bisa ke kapal sana, aku ke sana, jadi bisa enggak bareng di satu kapal."

Agar dapat bekerja di kapal yang sama, pasangan itu harus memiliki jabatan yang tinggi. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Tania. Sebab, ia tidak mau berpisah dengan pria yang dicintainya.

"Kalau kita mau sekapal harus jadi officer, harus punya pangkat. Sedangkan kami hanya masseuse dan assistant cook," ucap Tania.

Setelah Tania menyelesaikan kontraknya, pasangan ini akhirnya bersatu di pelaminan. Namun setelah menikah, Benni banyak mendapatkan cobaan dengan menetap di tanah kelahiran sang istri. Baca di halaman selanjutnya.

Pilihan Redaksi

Saksikan juga video tentang kisah cinta pria Pekanbaru dan bule Prancis:

[Gambas:Video Haibunda]

KERJA SERABUTAN DI UKRAINA

Benni Sitanggang dan Tania Shman / Foto: Instagram @benni_sitanggang

Setelah menyelesaikan kontrak mereka di kapal, Benni Sitanggang dan Tania Shman menikah. Mereka menetap di Ukraina hingga dikaruniai putri cantik bernama Uli Rohani.

Namun pada saat itu, Benni harus bekerja serabutan karena belum fasih mengenakan Bahasa Ukraina. Ia pun bekerja keras menjadi tulang punggung keluarga.

"Sebelumnya menganggur karena susah cari kerja. Semua dikerjain, bagaimana pun bisa dapat uang. Kebetulan aku di kapal fotografer kan, aku bawa kamera. Aku fotoin orang wedding," kata Benni.

"Banyak (kegagalan). Waktu di Ukraina buat kayak kerajinan tangan, gagal. Jadi fotografer gagal. Tukang potong kayu juga gagal," bebernya.

Meski kesulitan, Benni tak menyerah. Ia juga menepati janjinya untuk tidak melanjutkan pekerjaan di kapal.

Pasangan ini akhirnya mencoba peruntungan dengan menjadi YouTuber. Ternyata, hal itu menjadi pekerjaan yang sangat menguntungkan bagi Benni dan Tania.

"Sekarang bisa sedikit (Bahasa Ukraina). Tapi karena lebih enak di YouTube ya sudah di YouTube saja, sambil memperkenalkan budaya Indonesia. Kita tadinya kan ngontrak, tapi sekarang sudah punya apartemen sendiri," kata Benni.

Ketika konflik Ukraina dan Rusia pecah, pasangan ini kembali mendapat cobaan. Baca di halaman selanjutnya.

BENNI DAN TANIA MENGUNGSI DI DENMARK

Benni Sitanggang dan Tania Shman / Foto: Instagram @benni_sitanggang

Konflik Ukraina dan Rusia membuat banyak orang khawatir, termasuk warga negara Indonesia (WNI) yang berada di kedua negara tersebut. Benni Sitanggang harus bergegas membawa keluarganya mengungsi ke tempat lain.

Padahal, kala itu Tania sedang hamil besar. Mereka pun menempuh perjalanan panjang dari Ukraina untuk mengungsi ke Denmark, Bunda.

Setelah melintasi perjalanan darat, pasangan itu akhirnya tiba di KBRI Polandia sebelum akhirnya tiba di Denmark.

Ketika mengungsi di Denmark, Beni dan Tania harus kembali bertahan hingga konflik di Ukraina mereda. Tania kemudian melahirkan anak kedua mereka yang berjenis kelamin laki-laki bernama Theodore.

Benni yang belum bisa kembali ke Ukraina, harus tetap mencari nafkah demi membesarkan keluarganya di Denmark. Ia pun kembali bekerja serabutan, hingga mengumpulkan sampah plastik.

"Itu ada kayak botol, ternyata di sana mahal. Di Ukraina tidak bisa kita tarik itu karena belum ada sistem kita recycle sendiri. Ya sudah dikumpulkan saja, why not? Lumayan ya kan. Dibantu pemerintah Denmark juga," ia bercerita.

"Intinya jangan merendahkan diri sendiri dahulu. Percaya sama diri sendiri, jangan menyerah duluan. Jadi dicoba dahulu, kalau enggak bisa, coba yang lain. Bagaimana nyamannya nanti, tinggal terusin kan dia mengalir," tuturnya.

Saat ini, Benni Sitanggang dan Tania Shman telah kembali ke Ukraina. Mereka sedang mengunjungi Indonesia untuk berlibur.

"Sudah (balik), kita tetap di Ukraina. Ini lagi liburan," ucap Benni.