Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Tren Wisata Tidur di Hotel, Cocok Bagi Bunda yang Suka Rebahan

ANNISAAFANI   |   HaiBunda

Jumat, 07 Oct 2022 18:15 WIB

Ilustrasi wanita tidur
Ilustrasi tidur/ Foto: Getty Images/PonyWang
Jakarta -

Biasanya liburan identik dengan aktivitas yang dilakukan seharian penuh ya, Bunda? Mulai dari melihat budaya lokal, kuliner, hingga tempat hiburan untuk melepas penat.

Namun beberapa tahun belakangan, tren liburan di tengah masyarakat bergeser menjadi wisata tidur. Tren ini berfokus hanya untuk memperbaiki kebiasaan tidur atau membuat tidur menjadi lebih berkualitas dan tenang, Bunda.

Selama beberapa tahun terakhir, wisata tidur ini semakin populer lho, Bunda. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah penginapan yang berfokus pada tidur di hotel dan resor seluruh dunia.

Wisata tidur mulai meroket tinggi sejak pandemi COVID-19. Banyak perusahaan terkenal memilih untuk memusatkan perhatian pada orang-orang yang memiliki kualitas tidur buruk atau menderita kurang tidur.

Misalnya hotel terkemuka Park Hyatt New York. Selama 12 bulan terakhir, hotel ini membuka Bryte Restorative Sleep Suite yakni suite seluas 900 kaki persegi yang dilengkapi dengan fasilitas peningkat tidur.

Selain itu, Rosewood Hotels & Resorts baru-baru ini juga meluncurkan koleksi retret yang disebut Alchemy of Sleep yang dirancang untuk mempromosikan istirahat yang berkualitas.

Kenapa wisata tidur jadi populer

Bunda mungkin bertanya, kira-kira apa alasan semakin populernya wisata tidur dan menjadi fokus industri travel?

Menanggapi fenomena ini, Rebecca Robbins selaku peneliti tidur dan rekan penulis buku Sleep for Success!, percaya bahwa perubahan ini sudah lama terjadi.

Sebagai besar memang berkaitan dengan hotel. Wisatawan datang untuk memesan hotel sebagai tempat bagi mereka untuk beristirahat.

"Ketika sampai pada momen itu, wisatawan memesan hotel untuk tempat tidur," kata Robbins kepada CNN Travel.

Robbins pun mengungkapkan jika liburan biasanya identik dengan wisata kuliner dan jalan-jalan yang memperlambat waktu tidurnya, kini terjadi pergeseran di mana adanya kesadaran untuk memprioritaskan kesehatan dan kesejahteraan waktu tidur.

"Sekarang, saya pikir baru saja terjadi pergeseran seismik besar dalam kesadaran dan prioritas kolektif pada kesehatan dan kesejahteraan," lanjutnya.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI. 


Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen. 

Simak juga 3 tren liburan keluarga yang bisa Bunda lakukan bersama anak-anak dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda