Bak Cerita Dongeng, Putri Delphine Baru Tahu Ayahnya Seorang Raja di Usia 17 Tahun

Bak Cerita Dongeng, Putri Delphine Baru Tahu Ayahnya Seorang Raja di Usia 17 Tahun/Foto: Instagram @delphine_de_saxe_cobourg

Kisah mengejutkan datang dari Kerajaan Belgia, Putri Delphine adalah anak rahasia seorang raja di Kerajaan Belgia yang bernama Raja Albert II. Kabarnya, Putri Delphine baru mengetahui bahwa ayahnya seorang raja sejak usia 17 tahun.

Kisah yang mungkin hanya bisa Bunda temukan di film atau negeri dongeng itu ternyata juga terjadi di dunia nyata, Bunda. Kisah ini dialami oleh salah satu wanita asal Belgia yang ternyata dirinya adalah putri seorang raja.

Selama 17 tahun, dirinya hidup bersama sang ibunda. Sebelumnya, Putri Delphine hanya mengetahui bahwa Raja Albert II adalah rekan kerja atau teman dekat sang ibunda. Namun, siapa sangka bahwa ternyata Raja Albert II adalah ayah kadung Putri Delphine.

Putri Delphine baru tahu ayahnya seorang raja di usia 17 tahun

Selama 17 tahun hidup, Putri Delphine dibesarkan oleh ibundanya yang bernama Jacques Boel. Sang Bunda dikenal sebagai orang yang sangat bijaksana dalam komunitas bisnis Belgia.

Selain itu, dia juga dikenal sebagai generasi keempat dari salah satu keluarga paling kaya yang menghasilkan banyak uang dalam industri baja di sana.

Sementara itu, Raja Albert II adalah seorang pria yang diangkat menjadi raja setelah kakak laki-lakinya meninggal pada tahun 1993 di usia 62 tahun. Lebih lanjut, ia mengambil alih kekuasaan pada Juli 2013, dan mengundurkan diri dengan alasan kesehatan yang buruk. Hal ini membuat dirinya digantikan oleh putranya, Philippe.

Di sisi lain, dirinya resmi menikah dengan Ratu Donna Paola Ruffo di Calabria Italia pada 1959. Singkat cerita, Jacques muncul dalam rumah tangga mereka dan membuat pengakuan yang mengejutkan. Ia mengakui bahwa dirinya dan sang raja telah berselingkuh di belakang Ratu Donna selama 8 tahun.

Pengakuan tersebut diduga menjadi latar belakang Putri Delphine maju ke pengadilan untuk memperjuangkan haknya sebagai seorang anak dan pengakuan serta gelar kerajaan yang sah.

Perjuangan untuk mendapat keinginan tersebut bukanlah hal yang mudah baginya. Hal ini karena ia perlu melewati begitu banyak rintangan hingga akhirnya bisa menang dalam gugatan tersebut.

Melalui gugatan tersebut, Putri Delphine juga meminta Raja Albert II untuk melakukan tes DNA. Namun, Raja Albert II menolak perintah pengadilan hingga di denda Rp77,5 juta per hari.

“Pertama kali saya mengunjunginya (Raja Albert) dan pengacaranya, dia sangat jahat dan membuat saya menangis. Saya tidak pernah berpikir saya akan pergi ke pengadilan. Tapi saya melakukannya dengan prinsip tertentu,” ujar Putri Delphine dalam dokumenter VTM, dikutip dari Style.

Setelah melakukan perjuangan yang panjang. Akhirnya, Raja Albert II kalah dalam persidangan dan baru mengakui bahwa Putri Delphine adalah anak kandungnya.

Lanjut baca halaman berikutnya untuk mengetahui kisah Putri Delphine setelah diakui sebagai anak Raja Albert II, yuk, Bunda.

Pilihan Redaksi

Bunda, yuk, download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video perubahan gelar pada Kerajaan Inggris setelah Ratu Elizabeth II wafat yang ada di bawah ini, ya, Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]

KISAH PUTRI DELPHINE SETELAH MENANG PENGADILAN

Bak Cerita Dongeng, Putri Delphine Baru Tahu Ayahnya Seorang Raja di Usia 17 Tahun/Foto: Instagram @delphine_de_saxe_cobourg

Berhasil mendapat pengakuan keluarga kerajaan

Setelah memenangkan pengadilan tersebut, Putri Delphine mendapat gelar putri dan menyandang nama keluarga Saxe-Coburg secara sah pada 1 Oktober 2020.

Moment tersebut pun ia tandai dengan mengubah nama akun media sosialnya, dari @delphine_boel menjadi @delphine_de_saxe_coburg.

Sementara itu, dua anak pernikahannya dengan Jim O’Hare, yang bernama Josephine dan Oscar juga mendapatkan gelar kerajaan sebagai putri dan pangeran.

Setelah Raja Albert II meninggal, Delphine berhak atas penerima warisan bersama tiga saudara sambungnya, yang bernama Pangeran Laurent, Putri Astrid dan Raja Philippe.

Sebelum dirinya memperjuangkan pengakuan dari sang ayah, Putri Delphine hanyalah seorang wanita yang berprofesi sebagai seniman ternama. Setelah lulus dari Chelsea School of Art pada 1991, Delphine memiliki label untuk bir yang seduh oleh Struisse dan membuat patung Ageless Love di sebuah taman di Sint-Niklaas.

Putri Delphine juga kerap membagikan beberapa aktivitasnya melalui media sosial. Dirinya tidak hanya menghabiskan waktu sebagai seorang seniman. Namun, ia juga berperan sebagai seorang aktivis kanker payudara pada wanita, lho, Bunda.