Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Sudah Lahiran Lama, Tapi kok Masih Buncit? Bunda Mungkin Alami Diastasis Recti

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 25 Oct 2022 21:40 WIB

Perut Buncit
Sudah Lahiran Lama, Tapi mok Masih Buncit? Bunda Mungkin Alami Diastasis Recti/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Bunda akan mengalami perubahan fisik usai melahirkan. Salah satunya adalah perut yang masih buncit dan tampak bergelambir.

Perut buncit usai melahirkan bisa disebabkan karena diastasis recti, Bunda. Studi yang diterbitkan dalam British Journal of Sports Medicine tahun 2016 menemukan, sekitar 60 persen wanita mungkin mengalami diastasis recti selama kehamilan atau pasca persalinan.

Apa itu diastasis recti?

Menurut praktisi kesehatan holistik, Debra Rose Wilson, Ph.D, diastasis recti adalah pemisahan sebagian atau seluruh otot rektus abdominis (otot di perut). Otot rektus abdominis terletak di sepanjang perut bagian depan. Otot ini dikenal juga sebagai otot 'six pack'.

Diastasis recti umum terjadi selama atau setelah kehamilan. Penyebabnya karena rahim yang membesar atau dorongan saat persalinan.

"Ini karena rahim meregangkan otot-otot di perut untuk menampung bayi yang sedang tumbuh," kata Wilson, dilansir Healthline.

Selama kehamilan, Bunda mungkin tidak merasakan ada tanda-tanda otot bagian depan perut terpisah. Namun, memasuki trimester kedua atau ketiga, tonjolan dapat mulai berkembang di perut, terutama di bagian atas dan bawah pusar.

"Tonjolan mungkin akan terlihat saat menggunakan otot perut untuk berdiri, duduk, atau berbaring," ujar Wilson.

Terpisahnya otot rektus abdominis usai melahirkan dapat membuat perut Bunda menonjol atau membuncit selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.

Gejala diastasis recti

Gejala umum diastasis recti adalah perut terasa kembung atau tampak buncit. Gejala ini biasanya muncul saat Bunda mengejan atau mengontraksikan otot perut.

Selain perut buncit, ada beberapa gejala lain dari diastasis recti, seperti:

  • Nyeri punggung bagian bawah
  • Postur tubuh yang buruk
  • Sembelit

Diatasis recti biasanya dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan mandiri usai melahirkan. Seperti apa cara memeriksanya? Baca halaman berikutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga 4 olahraga yang tidak dianjurkan saat hamil, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

CARA MEMERIKSA DAN MENCEGAH DIASTASIS RECTI

Perut Buncit

Sudah Lahiran Lama, Tapi kok Masih Buncit? Bunda Mungkin Alami Diastasis Recti/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Cara memeriksa diastasis recti usai melahirkan

Berikut cara memeriksa diastasis recti setelah melahirkan:

  1. Bunda dapat berbaring telentang dengan kaki ditekuk dan telapak kaki menyentuh lantai.
  2. Angkat bahu sedikit dari lantai, topang kepala dengan satu tangan, dan lihat perut Bunda.
  3. Gerakkan tangan yang lain ke atas dan turun ke bawah arah pusar, dan di sepanjang garis tengah otot perut. Lihat apakah Bunda dapat memasukkan jari di celah di antara otot-otot perut atau tidak.
  4. Jika Bunda merasakan celah, atau pemisahan satu hingga dua jari, maka kemungkinan Bunda memiliki diastasis recti di tingkatan sedang. Setelah beberapa minggu pasca persalinan, celah akan mulai menyempit, terutama saat otot Bunda mendapatkan kembali kekuatannya.
Banner Posisi Janin Bumil Tidur Miring Kiri

Selain pemeriksaan mandiri, dokter atau ahli terapi fisik juga dapat memeriksa diastasis recti menggunakan alat pengukur yang disebut jangka sorong atau ultrasound. Pemeriksaan ini akan memberi hasil pengukuran yang lebih akurat.

Pada celah yang lebih besar (lebih dari dua jari), dokter atau ahli terapi fisik juga harus mengevaluasinya. Diastasis recti biasanya dapat diatasi dengan latihan fisik yang terprogram.

Pencegahan diastasis recti

Risiko diastasis recti dapat diminimalisasi selama kehamilan. Mengutip laman Cleveland Clinic, berikut caranya:

1. Pertambahan berat badan yang sehat

Selama kehamilan, Bunda sebaiknya rutin olahraga dan konsumsi makanan sehat untuk menjaga kenaikan berat badan dalam kisaran yang sehat.

2. Menjaga postur tubuh

Menjaga postur tubuh sangat penting untuk mencegah diastasis recti. Bunda perlu terbiasa berdiri tegak dengan bahu sedikit ke belakang, lalu ambil napas dalam-dalam sehingga tulang rusuk ikut mengembang, bukan hanya perut saat bernapas.

3. Hindari latihan tertentu

Bunda dapat melakuan latihan fisik yang aman untuk mengencangkan otot perut selama hamil. Tapi perlu diingat untuk menghindari latihan seperti sit-up yang dapat memberi tekanan pada perut setelah 12 minggu kehamilan dan pasca persalinan.

4. Jangan memaksakan diri mengangkat berat

Aktivitas sehari-hari tertentu seperti mengangkat tas belanjaan atau menggendong anak dapat membuat otot perut tegang. Sebaiknya hindari aktivitas tersebut, Bunda.

5. Posisi bangun tidur yang benar

Saat bangun tidur, Bunda sebaiknya berguling ke satu sisi dan gunakan lengan untuk mendorong tubuh keluar dari tempat tidur. Posisi bangun ini dapat dibiasakan sejak masa kehamilan hingga usai melahirkan.


(ank/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda